Mudik Lebaran 2019, Jalur Selatan Jawa Jadi Rute Alternatif

Menhub Budi Karya Sumadi menuturkan, pemudik agar tidak fokus pada jalan tol tetapi juga memanfaatkan jalur arteri sehingga mengurai kepadatan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 29 Mei 2019, 12:15 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2019, 12:15 WIB
Antrian kendaraan mulai terlihat di perlintasan jalur mudik nasional bagian selatan Jawa via Garut
Antrian kendaraan mulai terlihat di perlintasan jalur mudik nasional bagian selatan Jawa via Garut (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Nagreg - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan, jalan arteri nasional di jalur selatan Jawa tetap akan menjadi rute alternatif dan favorit pemudik pada saat arus mudik Lebaran 2019.

Dia meyakini, hal tersebut meski saat ini Tol Trans Jawa di sisi utara telah tersambung dari Merak sampai Probolinggo sepanjang 965 km.

"Pasti ini ada perimbangan. Euforia itu pasti akan melalui jalan tol yang sudah ada. Tetapi selatan ini tetap jadi favorit dan alternatif," ungkap dia di Nagreg, Kabupaten Bandung, Rabu (29/5/2019).

Oleh karena itu, ia pun mengajak pemudik agar jangan terlalu berfokus pada ketersediaan jalan tol dan turut memanfaatkan jalur arteri sehingga kepadatan lalu lintas bisa terurai.

"Jadi orang itu jangan menggunakan jalan tol saja. Oleh karenanya kita melihat ini untuk pastikan, jalan selatan bisa berjalan dengan baik," imbuh dia.

Tol Trans Jawa pada musim mudik kali ini siap digunakan sepanjang 965 km. Panjang jalan ini sekitar 82,6 persen dari total panjang tol yang menghubungkan Merak-Banyuwangi sejauh 1.167 km.

Beberapa skema pengaturan lalu lintas pun dipersiapkan demi mengurai kepadatan volume kendaraan di ruas tol tersebut saat arus mudik, yakni contra flow dan sistem satu arah atau one way.

Tak hanya di jalan tol, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat Rudy Sufahriadi membuka kemungkinan adanya penerapan sistem one way di jalan arteri jalur selatan.

"Tapi itu situasional, karena tergantung kepadatan lalu lintasnya nanti," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Empat Menteri Kabinet Kerja Cek Kesiapan Mudik di Nagreg

(Foto: Liputan6.com/Maulandy R)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono tinjau kesiapan mudik di jalur selatan Jawa Barat (Foto: Liputan6.com/Maulandy R)

Sebelumnya, empat menteri Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mengecek kesiapan arus mudik di jalur selatan Jawa Barat, yakni di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, dan Limbangan di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Keempat menteri tersebut yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Nila Moloek, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani.

"Ini H-7 jelang Lebaran, kami memantau bagaimana rencana persiapan arus mudik yang sudah dilakukan mulai hari ini sampai nanti puncak (mudik) sekitar tanggal 31 Mei sampai tanggal 1 (Juni)," ujar Puan Maharani di Nagreg, Rabu, 29 Mei 2019. 

Puan menjelaskan, pemerintah bekerjasama dengan Polda dan Pemda setempat telah mempersiapkan berbagai skenario lalu lintas di titik rawan kemacetan seperti di Nagreg dan Pasar Limbangan.

Skenario lalu lintas tersebut antara lain dilakukan kanalisasi, pengaturan arus satu arah atau one way, hingga pembuatan jalur mudik alternatif. Selain itu, telah tersedia pula berbagai posko kesehatan di ruas jalur mudik alternatif itu.

"Di Garut sudah dilakukan persiapan lalu lintas. Pengaturan arus dari arah Jakarta menuju Jawa Barat, khususnya ke arah Garut, Limbangan, Tasikmalaya dan sebagainya Insya Allah sudah siap," ungkap Puan.

Adapun rombongan tersebut mulai berangkat dari Jakarta menggunakan helikopter sekitar pukul 07.50 WIB. Mereka tiba di landasan heli yang terletak di lapangan sepakbola Darmita Atmadja, Nagreg, pukul 08.35 WIB.

Setibanya di tempat, rombongan langsung beranjak mengecek Pos Pelayanan Lebaran Polres Bandung di Cikaledong, Nagreg. Seusai dari situ, mereka segera beranjak dan akan mengakhiri perjalanan di Pasar Limbangan, untuk kemudian balik ke Jakarta.

Imbauan Pertamina kepada Pemudik

Lima ruas bagian dari Tol Trans Jawa yang dikerjakan oleh Jasa Marga dan Waskita Karya siap diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (Dok Kementerian BUMN)
Lima ruas bagian dari Tol Trans Jawa yang dikerjakan oleh Jasa Marga dan Waskita Karya siap diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (Dok Kementerian BUMN)

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengimbau masyarakat yang mudik menggunakan kendaraan pribadi, untuk melakukan persiapan sebelum berangkat ke kampung halaman.

Direktur Marketing Ritel Pertamina, Mas'ud Khamid mengatakan, sebelum berangkat mudik, sebaiknya bahan bakar kendaraan diisi penuh. Hal ini untuk menghindari kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan.

‎"Jadi rata-rata tangki isinya 40 sampai 50 liter. Kalau efisiensi mobil 10 km per liter berarti ketemunya 400 sampai 500 km," kata Mas'ud, di Terminal BBM Plumpang, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2019.

Mas'ud melanjutkan, dengan tangki terisi penuh, pemudik bisa menyiasati pengisian BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ramai, sehingga bisa menghindari antrian yang panjang dan waktu yang digunakan lebih efisien.

"Jadi kalau isi di Jakarta nanti isi lagi di Jawa Tengah. Kalau isi dari Jawa Timur nanti isi lagi di Jawa Tengah," tuturnya.

Untuk musim mudik Lebaran 2019, Pertamina telah menyiapkan stok BBM untuk memenuhi kebutuhan pemudik, yaitu Premium 2.297.853 kilo liter (Kl) setara 21 hari, Pertalite‎ 1.164.834 Kl setara 22 hari.

Pertamax 958.038 Kl setara 23 hari, Pertamax Turbo ‎30.588 Kl setara 52 hari, bio solar ‎‎1.803.060 setara 25 hari, Dexlite 90.280 Kl setara  70 hari, dan Dex 40.939 Kl setara 44‎ hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya