PNM Bakal Gandeng Bank Buat Salurkan KUR ke Nasabah

Nasabah PNM yang bakal ditransfer ke program KUR merupakan nasabah dari program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mei 2019, 16:46 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2019, 16:46 WIB
pnm-dana130220b.jpg
PNM

Liputan6.com, Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM membuka peluang kerja sama dengan perbankan dalam pemberian akses permodalan usaha kepada nasabah melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ini dilakukan sebagai bentuk peningkatan kapasitas usaha bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

"Tidak mungkin kami PNM sendirian meneruskan melanjutkan peningkatan ini, salah satunya kita sudah bekerja sama dengan perbankan untuk penyaluran KUR," kata Direktur Utama PT PNM, Arief Mulyadi, saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (29/5//2019).

Arief mengatakan nasabah yang bakal ditransfer ke program KUR nantinya merupakan nasabah dari program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang tidak menggunakan agunan. Dalam program KUR, PNM hanya berperan sebagai pihak yang mempertemukan antara nasabah dengan perbankan.

Adapun dana pinjaman berasal dari bank. Namun, pendampingan kepada pelaku usaha tetap dilakukan oleh PNM "Supaya tidak ada sesuatu yang putus dalam program pendampingannya, KUR hanya dari sisi pendanaan. Nasabah dapat kesempatan mendapatkan dana murah," katanya.

Sebagai gambaran, Program Mekaar merupakan layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi perempuan pra-sejahtera dengan anggota 10 hingga 30 perempuan, dengan pembiayaan Rp 2 hingga Rp 5 juta yang selama ini diberikan bertahap tanpa jaminan.

Di sisi lain, untuk meningkatkan kapasitas nasabahnya, perseroan juga akan melakukan kerja sama dengan beberapa daerah yang memiliki kawasan geopark atau berpotensi wisata.

"Kami sedang mencari celah bagaimana masyarakat kebanyakan, masyarakat Mekaar ini kan masyarakat bawah yang sangat berpengaruh terhadap kondisi wisata atau geopark ini nah kita kerjasamakan," katanya.

Di samping itu, PNM juga membuka peluang menggandeng PT Pegadaian Perseroan terkait porgam Bank Sampah milik Pegadaian. Menurutnya dengan program tersebut, para nasabah PNM dapat naik kelas.

"Bagaimana sampah bisa menjdi tambahan tabungan si nasabah mekaar tambahan pendapatan," pungkasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

PNM Targetkan Nasabah Mekaar Tembus 6 Juta Orang di Akhir 2019

Sinergi BUMN, BTN Akuisisi Anak Usaha PNM
Dirut PNM, Arief Mulyadi memberi sambutan saat penandatanganan perjanjian pembelian saham bersyarat PNMIM dari PNM, Jakarta (22/4). Pembelian perusahaan manajer investasi merupakan langkah awal perseroan merealisasikan rencana ekspansi untuk memperluas cakupan bisnisnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Perusahaan Nasinal Madani (Persero) (PNM) mentargetkan Nasabah Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) tembus 6 juta orang pada akhir tahun ini. Angka itu naik pesat dari jumlah target sebelumnya yakni di kisaran 4 juta nasabah.

Sampai April 2019, PT PNM berhasil mengumpulkan sekitar 4,5 juta nasabah. Hal ini pun mendorong perseroan agar merevisi target mereka tahun ini menjadi 6 juta orang. 

"Itu 4,5 juta sebenarnya target tahun 2019. Target Mekaar sekitar 6 juta untuk tahun ini, semula 4,5 juta. Karena beberapa pertimbangan dan permintaan stakeholder, menurut kami layak kami revisi jadi sekitar 6 juta," ujar Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi dalam acara buka bersama, Rabu (15/5/2019) di Jakarta.

Tidak hanya jumlah nasabah Mekaar yang berkembang, aset perseroan pun melesat tinggi. Komisaris Utama PT PNM Agus Muharram menyebut aset perseroan saat ini sudah menembus Rp 20,4 triliun.

"Modal awal hanya Rp 300 miliar, mungkin BUMN, bank lain, jauh lebih besar. Sekarang asetnya Rp 20,4 triliun," ujar Agus yang juga menyebut kredit macet program Mekaar amat kecil, yaitu di bawah 1 persen.

 

Hadir di 5.000 Kecamatan

Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi. Liputan6.com.
Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi. Liputan6.com.

Hingga saat ini Mekaar sudah hadir di hampir seluruh provinsi Indonesia dan sekitar 5.000 kecamatan. Provinsi yang belum mendapat kehadiran Mekaar hanya tinggal Maluku Utara.

Arief Mulyadi menargetkan setelah Lebaran 2019 maka Mekaar akan hadir di provinsi tersebut. Sebab, ia menjelaskan sudah banyak daerah yang mengakui dampak nyata kehadiran PT. PNM.

"Dari beberapa daerah yang dalam beberapa kesempatan telah menyampaikan kepada kami bahwa ada dampak kehadiran PNM baik Ulaam maupun Mekaar di daerahnya terutama berperan dalam menurunkan kemiskinan," ungkap Arief.

Plafon untuk Mekaar adalah sejumlah Rp 5 juta, namun Arief berkata mereka yang sudah berpengalaman dan memiliki potensi bisa menjadi Mekaar Plus yang akan meluncur Juni mendatang. "Mekaar Plus nanti sampai Rp 25 juta," jelas Arief.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya