Usai Lebaran, Menteri Susi Bakal Kembali Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan

Salah satu masalah ekonomi RI di sektor keluatan ialah masih banyaknya aksi ilegal fishing yang belum terlaporkan.

oleh Bawono Yadika diperbarui 06 Jun 2019, 21:27 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2019, 21:27 WIB
Kapal asing pencuri ikan
Lima kapal asing pencuri ikan yang ditangkap petugas Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Bitung, Sulawesi Utara. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengaku siap melakukan penenggalaman kapal ilegal kembali usai perayaan Lebaran 2019. Aksi penenggalaman kapal ilegal tersebut kemungkinan menurutnya akan dilakukan pada sekitar bulan Agustus di tahun ini.

"Masih ada penenggalaman beberapa tempat lagi. Itu seperti Batam, Natuna Belitung juga hingga Pontianak. Dari 56 inkrah, baru 26 jadi masih 30 lagi," tuturnya di Kompleks Widya Chandra, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2019).

"Ya dicari mungkin sekaligus Agustusan saja di daerah," tambah dia.

Dia menjelaskan, salah satu masalah ekonomi RI di sektor keluatan ialah masih banyaknya aksi ilegal fishing yang belum terlaporkan.

"Tugas KKP masih banyak yang belum selesai. Ilegal fishing, problem dari ekonomi kita adalah unreported trade economy. Kapal banyak yang tidak dilaporkan. Jadi PR-PR masih banyak," terangnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Menteri Susi Lepas 37 Ribu Benih Lobster Selundupan di Banyuwangi

Menteri KKP Susi Pudjiastuti melepas benih lobster di Banyuwangi bersama petugas.
Menteri KKP Susi Pudjiastuti melepas benih lobster di Banyuwangi bersama petugas. Dok: Humas Kementerian KKP

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti  memimpin pelepasliaran 37.000 benih lobster (BL) di perairan Taman Nasional Pulau Menjangan Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) pada Sabtu (1/6/2019). Benih lobster tersebut tadinya hampir diselendupkan ke luar negeri.

Menteri Susi didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Nilanto Perbowo dan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Brahmantya S. Poerwadi, bersama jajaran Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) Surabaya I, Wilker KIPM Banyuwangi, Kepolisian dan TNI AL setempat, serta Basarnas.  

Ini adalah kesekian kalinya Menteri Susi menyelamatkan benih lobster yang bernilai miliaran rupiah. Kepala Balai KIPM Surabaya I, Muhlin, menyebut tindakan ini berhasil menyelamatkan kekayaan negara sebesar Rp 5,4 miliar.

“Saya berharap, benih lobster yang kita lepas liarkan ini menjadi potensi masa depan lobster yang bisa ditangkap nelayan wilayah Banyuwangi dan Bali bagian barat,” ujar Menteri Susi seperti dikutip dalam rilisnya, Minggu (2/6/2019).

Benih lobster yang terdiri dari 5.000 ekor jenis mutiara dan 32.000 ekor jenis pasir tersebut merupakan hasil pengamanan dalam operasi gabungan Unit Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jatim bersama Petugas Balai KIPM Surabaya I di Sidoarjo pada Kamis kemarin.

Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Jatim, Kombespol Frans Barung Mangera menyebut penggagalan penyelundupan melalui penggrebekan gudang penyimpanan benih lobster ini bermula dari informasi masyarakat. 

"Sebenarnya kami sudah lama pantau pergerakannya,” jelas Frans. Ia berkata, gudang tersebut digunakan untuk sebagai tempat transi benih lobster yang akan diselundupkan ke luar negeri.

Terkait penyelundupan benih lobster yang telah dikemas dalam kantong plastik tersebut, petugas gabungan mengamankan tujuh orang tersangka di antaranya HB (32) warga Jakarta, TS (28) warga Subang, ART (20) warga Ciputat, DAL (24) warga Tasikmalaya, WP (24) warga Subang, MAA (29) warga Lubuk Lingau, dan ES (30) warga Subang.

Petugas juga sudah mengamankan barang bukti yang digunakan untuk mengemas benih lobsterseperti pompa air, mesin pendingin, tabung oksigen, dan kotak styrofoam kosong.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya