Ada Gelembung Gas, Pertamina Evakuasi Pekerja di Anjungan Lepas Pantai YYA

Pertamina Hulu Energi ONWJ telah mengaktifkan Incident Management Team (IMT), untuk ‎menanggulangi kejadian gelembung gas ini.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Jul 2019, 13:30 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2019, 13:30 WIB
Pekerja Pertamina Hulu Energi (PHE) menggunakan hak suara melalui Pemilu 17 April 2019. Dok PHE
Pekerja Pertamina Hulu Energi (PHE) menggunakan hak suara melalui Pemilu 17 April 2019. Dok PHE

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menyatakan bahwa telah terjadi gelembung gas di lapangan YYA, Blok Offshore North West Java (ON‎WJ). Blok minyak dan gas (migas) tersebut terletak di perairan Pantai Utara Pulau Jawa.

Vice President Relations Pertamina Hulu Energi Ifki Sukarya mengatakan, ‎pada 12 Juli telah dilakukan pengeboran sumur YYA-1 yang menyebabkan muculnya gelembung di sekitar anjungan lepas pantai YAA yang dioperatori PHE ONWJ. Sumur tersebut di sekitar 2 kilometer (km) dari Pantai Utara Jawa, Karawang, Jawa Barat.

"Bahwa sumur YY A1 ini sumur yang eksplorasi sebelumnya dan sedang kita preproasi untuk produksi. Itu bikin lubang-lubang untuk kegiatan produksi. Saat melubangi itulah timbul flow, muncul gelembung gas," kata Ifki, di Jakarta, Rabu (17/7/2019).

Pertamina Hulu Energi ONWJ telah mengaktifkan Incident Management Team (IMT), untuk ‎menanggulangi kejadian gelembung gas ini.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan pihak Pertamina Hulu Energi ONWJ sudah menutup kegiatan pengeboran sumur YYA1, selain itu juga memindahkan pekerja yang berada di anjungan lepas pantai dan menara pengeboran.

"Jadi kami segera pada saat dilakukan penutupan, kami aktiviasi IMT yang bertugas monitor situasi di lapangan," ujarnya.

Antisipasi

Blok ONWJ oleh PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (Dok Foto: PHE ONWJ)
Blok ONWJ oleh PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (Dok Foto: PHE ONWJ)

Saat ini gelembung gas masih terjadi, Pertamina Hulu Energi ONWJ pun sudah menyiapkan perangkat untuk mengantisipasi kebocoran minyak‎. Selain itu, masyarakat di tiga desa dekat proyek tersebut sudah diminta untuk bersiaga.

‎"Jadi nanti kita siapkan oil spill respond team untuk siapkan strategi di laut dan di darat, jangan sampai ke darat. Kami sudah ada 3 tim di luat. Oil boom (alat untuk mengatasi kebocoran minyak) panjangnya 3 km. ‎ Ada tiga desa di perkirakan bakal terpapar," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya