Liputan6.com, Jakarta - Uji coba pemindahan (relokasi) titik awal contraflow Jalan Tol Dalam Kota yang telah berlangsung selama lima hari (7-9 Agustus dan 12-13 Agustus) berjalan cukup efektif. Ini terutama pada tiga hari terakhir ketika pengaturan titik awal contraflow dilakukan pada dua lokasi.
Jasa Marga Regional JabodetabekJabar Division Head, Reza Febriano mengatakan berdasarkan evaluasi inilah, Jasa Marga Regional JabotabekJabar selaku pengelola Jalan Tol Dalam Kota bersama dengan Kepolisian akan memperpanjang waktu pemberlakuan uji coba contraflow tersebut dengan skema yang sama, yaitu:
Advertisement
Baca Juga
a. Mulai pukul 06.00-08.00 WIB, titik awal contraflow adalah Km. 0+200 Halim, dengan titik akhir Km 8+100 Senayan;
b. Sedangkan pada pukul 08.00-10.00 WIB, titik awal contraflow adalah Km. 1+700 Cawang, dengan titik akhir yang sama, yaitu Km 8+100 Senayan.
"Perpanjangan waktu pemberlakuan uji coba relokasi contraflow Jalan Tol Dalam Kota ini ditargetkan akan berlangsung hingga titik awal contraflow di Halim dapat dipermanenkan," ujar dia di Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Jasa Marga Regional JabotabekJabar mencatat adanya peningkatan lalu lintas pada hari Selasa (13/8) dibandingkan hari sebelumya yang mengakses contraflow Jalan Tol Dalam Kota dari arah Jalan Tol Jakarta-Cikampek sebanyak 42 persen dari total kendaraan yang mengarah barat, maupun dari arah Jalan Tol Jagorawi sebanyak 27 persen dari total kendaraan menuju ke arah barat.
Selain itu, kepadatan lalu lintas Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Tol Jagorawi yang mengarah ke Jalan Tol Dalam Kota juga dapat dicairkan lebih cepat dengan uji coba relokasi titik awal contraflow tersebut.
“Kami mencatat lalu lintas dari arah Jalan Tol Jakarta-Cikampek saat contraflow Km 0+200 Halim diberlakukan itu cenderung lancar, antrian di GT Halim sekitar pukul 08.00 WIB sudah mulai mencair. Hal ini juga terjadi di Jalan Tol Jagorawi, bahkan dalam waktu yang lebih cepat, sekitar pukul 08.15 WIB antrean di GT Cililitan sudah terurai dan lalu lintas dari Jalan Tol Jagorawi menuju Jalan Tol Dalam Kota pun tampak lebih lancar,” kata dia.
Dengan diperpanjangnya waktu pemberlakuan uji coba relokasi contraflow Jalan Tol Dalam Kota, Jasa Marga mohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin masih timbul di lapangan. Jasa Marga juga mengimbau pengguna jalan agar mengantisipasi dan patuhi rambu serta arahan petugas, terutama menjelang titik awal contraflow.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tol Semarang-Demak Mulai Konstruksi Akhir 2019
Konstruksi [Tol Semarang-Demak](bisnis "") di Jawa Tengah sepanjang 27 kilometer ditargetkan dimulai akhir 2019. Hal tersebut menyusul terbentunya Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak.
Badan tersebut merupakan konsorsium PT Pembangunan Perumahan, PT Wijaya Karya, dan PT Misi Mulia Metrical selaku pemenang lelang pengusahaan Jalan Tol Semarang-Demak.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit menargetkan penandatanganan pengusahaan jalan tol (PPJT) tol Semarang-Demak bisa dilakukan September 2019.
Ia mengatakan saat ini proses penandatanganan kontrak [tol Semarang-Semak](bisnis "") masih menunggu persetujuan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Persetujuan tersebut agar proyek jalan tol tanggul laut ini bisa mendapatkan penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesua (PT PII).
“Penandatanganan PPJT akan dilakukan serentak pada September 2019 dengan dua bentuk perjanjian lainnya yakni penandatanganan bersama Kementerian Keuangan sebagai penjamin dan kredit investasi bersama dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII),” jelas Danang dikutip dari Antara, Selasa (13/8/2019).
Pembangunan tol ini selain meningkatkan konektivitas dari Semarang ke arah Demak hingga Gresik dan Surabaya, sekaligus berfungsi sebagai tanggul laut di pantai utara Kota Semarang untuk mencegah banjir rob yang kerap menggenangi di wilayah Genuk, Kaligawe dan sekitarnya.
“Harapannya pembangunan [tol Semarang-Demak](bisnis "") ini sekaligus merevitalisasi kawasan industri di sana. Begitu jalan tol dibangun kawasan industri tidak lagi terdampak rob, sehingga bisa kembali membangkitkan ekonomi kawasan," kata Danang.
Advertisement
Nilai Investasi
Pembangunan jalan tol dengan nilai investasi sekitar Rp 15,3 triliun ini ditargetkan akan berlangsung selama dua tahun. Pembangunan jalan tol Semarang-Demak membutuhkan lahan seluas 1.887.000 meter persegi.
Lahan dibagi menjadi dua seksi, yatu seksi I Kota Semarang dan Seksi II Kabupaten Demak. Secara teknis Jalan Tol Semarang-Demak direncanakan memiliki empat simpang susun yaitu Kaligawe, Terboyo, Sayung dan Demak.
Kecepatan rencana 100 kilometer per jam dengan arah pelebaran pada jalan tol ini adalah pelebaran ke dalam dengan jalur awal 2x2 dan jalur akhir 2x3.