Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengeluarkan diskresi mengizinkan para pengendara di Jalan Tol Dalam Kota menggunakan bahu jalan demi mengurangi kepadatan. Namun diskresi tersebut hanya berlaku dari Semanggi (Km 7) hingga Interchange Cawang.
"Memberikan diskresi bagi pengendara untuk menggunakan bahu jalan Tol Dalam Kota dari Semanggi (Km 7) hingga Interchange Cawang, " kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Latif Usman dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Advertisement
Latif menjelaskan, kebijakan tersebut mulai berlaku sejak Senin, 24 Februari 2025 hingga Jumat, 28 Februari 2025 pada pukul 18.00 - 20.00 WIB.
Advertisement
"Langkah ini diambil untuk mengurangi kepadatan kendaraan di jam sibuk sore hari," katanya, seperti dikutip dari Antara.
Latif juga menyampaikan bahwa kebijakan mengizinkan pengguna jalan melintas di bahu jalan ini bertujuan untuk memperlancar arus lalu lintas di dalam tol. Naamun pengendara tetap harus memberikan prioritas kepada kendaraan darurat. Â
"Seperti ambulans, pemadam kebakaran, patroli petugas dan perjalanan VVIP, " kata dia.
Lebih lanjut, Latif mengimbau para pengguna jalan untuk tetap menjaga jarak dan mengutamakan keselamatan saat melintas.
"Petugas telah memasang rambu-rambu khusus di lokasi untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait kebijakan ini, " kata Dirlantas Polda Metro Jaya memungkasi
Â
Polda Metro Terjunkan Tim Pemecah Kemacetan
Sementara itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengerahkan 90 personel, tim Pemecah kemacetan ke sejumlah titik di Jakarta. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menerangkan, personel yang bertugas terdiri dari polisi lalu lintas, Sabhara dan Brimob.
Mereka dibagi menjadi dua sesi, yakni pada pukul 06.00-08.30 WIB dan pada pukul 16.00-22.00 WIB, dengan fokus pada persimpangan dan jalur padat kendaraan.
Ade Ary menekankan ini merupakan bagian dari strategi kepolisian dalam mengurai kepadatan lalu lintas, terutama saat jam sibuk dan akhir pekan.
"Kami telah menempatkan 90 personel di titik-titik rawan macet, didukung tim Sabhara dan Brimob. Selain itu, 45 unit motor dinas juga dikerahkan agar petugas lebih cepat dalam mengatur arus lalu lintas," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (13/2/2025).
Â
Advertisement
Penyesuaian Durasi Lampu Lalu Lintas
Ade Ary mengatakan, kepolisian akan menerapkan rekayasa arus kendaraan dengan penyesuaian durasi lampu lalu lintas secara manual. Dia menjelaskan, jalur yang mengalami antrean kendaraan lebih panjang akan diprioritaskan lebih lama ketimbang jalur yang lebih lengang.
"Jika antrean di satu jalur mencapai satu kilometer, sementara jalur lain hanya 100 meter, maka jalur yang lebih panjang akan mendapat prioritas dua kali lipat," ujar dia.
Guna meningkatkan efektivitas pengaturan lalu lintas, petugas juga akan menggunakan pengeras suara atau (TOA) untuk memberikan informasi langsung kepada pengendara agar dapat menyesuaikan perjalanan lebih cepat.
Ade Ary mengimbau pengendara untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima, terutama di musim hujan.
"Jika kendaraan tidak dalam kondisi baik, seperti rem yang bermasalah, bisa berisiko menyebabkan kecelakaan beruntun," ujar Ade Ary.
