Selama Ramadhan, Penggunaan Bahu Jalan Tol Dalam Kota Diterapkan Lebih Awal

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyiapkan strategi pengaturan lalu lintas guna mencegah kemacetan selama Ramadhan. Salah satu upaya yang dilakukan memajukan jadwal penggunaan bahu jalan tol dalam kota menjadi lebih awal.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman menjelaskan kebijakan ini diberlakukan setelah mengevaluasi pola kepadatan lalu lintas di Jakarta selama Ramadhan.

"Jadi gini, setelah kita melakukan evaluasi khususnya untuk menyambut Ramadhan, dalam artian memang inikan, pergeseran sebetulnya hanya sedikit setengah jam atau satu jam, khususnya di pagi hari. Tapi sore hari itu nggak ada mengalami perubahan. Makannya di sore hari khususnya dalam kota, bahu jalan sudah kita majukan dari jam 18.00 sekarang jam 17.00 WIB," kata dia, Rabu (12/3/2/2025).

Langkah ini, kata Latif, diharapkan bisa mempercepat arus kendaraan dan mengurangi penumpukan di dalam tol, mengingat banyaknya aktivitas warga Jakarta yang akan bersiap mudik dalam beberapa pekan ke depan.

"Alhamdulillah menyingkat perjalanan waktu yang tadinya efektivitasnya 20 menit dari Semanggi sampai dengan Cawang, itu kecepatan sehingga akan bertambah," ujar dia.

Di sisi lain, Ditlantas Polda Metro Jaya juga menyoroti pengguna kendaraan roda dua atau sepeda motor untuk mudik.

"Saya harapkan sepeda motor ini alternatif paling terakhir, saya mohon betul kepada masyarakat. Karena angkutan umum yang ada di Jakarta yang disiapkan oleh dinas perhubungan ini sangat mencukupi untuk mudik. Jadi sepeda motor ini ya, karena korban kecelakaan lalu lintas 70 persen dari sepeda motor, meninggal dunia kebanyakan dari sepeda motor. Di tahun ini mari kita hindari pengunaan mudik sepeda motor," ujar dia.

Latif mengatakan, pihaknya memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 28 Maret 2025, sementara puncak arus balik diperkirakan jatuh pada 6 April 2025.

Pada kesempatan itu, Latif mengingatkan kembali kepada masyarakat agar tidak mudo menggunakan sepeda motor. Jika terpaksa, Latif memberi beberapa catatan yang harus dipatuhi. Salah mengenai saran waktu perjalanan.

"Apabila itu tidak bisa dihindari tolong khususnya yang ke arab timur, jalur tersebut adalah jalur yang sangat berbahaya. Di situ banyak pemukiman, malam hari penerangan antara Kali Cawang sampai dengan Bekasi cukup," ujar dia.

"Tetapi antara, Bekasi Timur sampai dengan Jatiwaringin ini ada tetapi tidak mencukupi. Jadi disarankan, kalau mau mudik sepeda motor khususnya menggunakan siang hari," ujar dia.

Selain itu, Latif juga menyoroti banyaknya U-turn liar dan penyebrangan jalan di jalur tersebut, yang bisa menjadi ancaman bagi pemotor.

"Di situ juga banyak kerawanan, banyak u-turn, u-turn yang bisa menghambat perjalanan. Ini yang perlu kita informasikan kepada pemudik menggunakan sepeda motor," tandas dia.