Berjasa Cegah Kecelakaan, KAI Beri Penghargaan Petugas Perlintasan Kereta

PT KAI memberikan penghargaan kepada lima sosok yang dianggap berkontribusi dalam mencegah terjadinya kecelakaan di perlintasan sebidang.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Sep 2019, 15:15 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2019, 15:15 WIB
Pintu Perlintas Sebidang di Jaktim
Sejumlah kendaraan berhenti di perlintasan kereta api Nomor 52 di Pisangan Lama, Jakarta, Kamis (11/4). Pintu perlintasan ini dan JPL 66 di Jalan Stasiun Cakung, Jaktim, akan ditutup permanen saat diberlakukannya Double Double Track (DDT) lintas Manggarai-Cikarang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI memberikan penghargaan kepada lima sosok yang dianggap berkontribusi dalam mencegah terjadinya kecelakaan di perlintasan sebidang antara jalan raya dan jalur kereta api.

Penghargaan Para Teladan Perlintasan Sebidang itu diserahkan pada sebuah acara Forum Group Discussion (FGD) bersama sejumlah pihak seperti Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT), dan Komisi V DPR RI di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (6/9/2019).

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono yang turut hadir dalam acara menyampaikan rasa terimakasihnya atas kontribusi seorang Penjaga Jalan Lintasan (PJL) kereta api yang bertugas menjaga lalu lintas di perlintasan sebidang.

"Dalam FGD ini tadi ada program penghargaan. Sesuatu yang luar biasa, di sana muncul satu rasa yang mengedepankan kualitas rasa kemanusiaan. Jadi petugas itu tidak hanya menjaga perlintasan, ternyata berkontribusi untuk menghindarkan dan mencegah adanya kecelakaan yang tentu tidak kita harapkan," tuturnya.

Adapun bentuk penghargaan yang diberikan dalam acara tersebut tidak hanya ditujukan bagi PJL saja. Terdapat juga satu orang warga biasa dan satu orang petugas keamanan stasiun yang turut diberikan apresiasi atas jasanya mencegah kecelakaan di perlintasan sebidang.

Berikut daftar 5 orang penerima Penghargaan Para Teladan Perlintasan Sebidang dari PT KAI:

1. Nurhamdani, Petugas Perlintasan di Divisi Refional 1

2. Fathulhuda, Security di Stasiun Soka, Kabupaten Kebumen

3. Ahmad Dria Nur, Outsourcing Petugas Perlintasan di Daop 7

4. Mukhamad Riduan, warga Mojokerto, Daop 8

5. Winaryo, Petugas Perlintasan di Daop 9

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Hingga Semester I 2019, KAI Angkut 210,7 Juta Penumpang

Ilustrasi – kereta api melintas di wilayah Daop 5 Purwokerto. (Foto: Liputan6.com/KAI Daop 5 PWT/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – kereta api melintas di wilayah Daop 5 Purwokerto. (Foto: Liputan6.com/KAI Daop 5 PWT/Muhamad Ridlo)

Moda transportasi kereta api semakin menjadi pilihan masyarakat dalam melakukan perjalanan. Hal ini terbukti dengan meningkatnya volume penumpang kereta api dari tahun ke tahun.

Pada 2016, KAI mengangkut 352,3 juta penumpang. Di 2017, jumlahnya naik 12 persen menjadi 394,1 juta penumpang. Lonjakan penumpang berlanjut di 2018 dengan jumlah total 425 juta penumpang atau naik 8 persen.

Sampai dengan Semester I 2019 terjadi peningkatan sebesar 2 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Pada Semester I 2019 PT Kereta Api Indonesia (Persero) melayani 210,7 juta penumpang. Sedangkan di Semester I 2018, KAI melayani 207 juta penumpang," jelas Direktur Utama KAI Edi Sukmoro dalam keterangan tertulis, Rabu (24/7/2019).

Minat masyarakat untuk menggunakan transportasi kereta api, baik untuk KA Jarak Jauh maupun KA Lokal terus menunjukkan tren positif. Bahkan di beberapa rute tertentu, meskipun jumlah KA-nya ditambah, namun permintaan dari masyarakat tetap tinggi.

Peningkatan juga terjadi pada pengguna Kereta Wisata. Selain dari carter, pertumbuhan volume penumpang kereta wisata disebabkan adanya Kereta Wisata yang dijual perorangan yaitu Kereta Priority.

Kereta api mewah dengan kapasitas 28 penumpang ini dirangkaikan pada KA Argo Parahyangan, KA Argo Muria, dan KA Jarak Jauh lainnya. Peminatnya cukup tinggi terutama pada hari-hari libur dan akhir pekan.

Layanan LRT Sumatera Selatan juga perlahan-lahan mulai menjadi andalan masyarakat sejak diluncurkan pada 23 Juli 2018. Okupansi rata-rata LRT Sumatera Selatan pada hari kerja sebanyak 5.000 penumpang dan pada akhir pekan sebanyak 10.000 penumpang.

LRT Sumatera Selatan telah tumbuh menjadi kebanggaan dengan mengubah wajah Kota Palembang, masyarakat Palembang dan Bangsa Indonesia sebagai budaya baru bertransportasi publik yang aman, nyaman dan modern.

Angkutan Lebaran

Arus Balik di Stasiun Pasar Senen
Sejumlah pemudik membawa barang bawaan mereka setibanya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (8/6/2019). Volume penumpang arus balik melalui moda transportasi kereta api di stasiun Stasiun Senen mengalami lonjakan pada H+3 Lebaran. (merdeka.com/Imam Buhori)

Selain itu, salah satu faktor peningkatan penumpang pada semester ini terjadi pada Angkutan Lebaran 2019, yang diapresiasi langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat tinjauan ke Stasiun Pasar Senen. Pada masa tersebut terjadi kenaikan penumpang yang signifikan, yakni sebesar 9,2 persen, dari 6,2 juta penumpang di 2018 menjadi 6,8 juta penumpang di 2019. Pencapaian ini melampaui target yang telah ditetapkan yakni 5,6 persen.

Dengan bertambahnya volume penumpang tentu tidak serta merta terjadi begitu saja. KAI sebagai BUMN operator perkeretaapian berkomitmen bahwa kebutuhan konsumen adalah menjadi prioritas utama. Maka dari itu, KAI telah melakukan berbagai perbaikan secara kontinu di setiap lini untuk memenuhi harapan pelanggan.

Peningkatan pelayanan ini bisa dilihat dari penambahan rute-rute baru, hadirnya kereta Luxury 2, Coworking Space, penyediaan area bermain anak, dan perbaikan ruang tunggu di stasiun-stasiun. KAI juga telah meremajakan sarananya, agar penumpang dapat lebih nyaman saat berada dalam perjalanan. Sejak 2018, KAI sudah mendatangkan 438 kereta baru dari INKA.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya