Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menginginkan agar kegiatan ekspor logistik dapat berpusat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Hal itu tidak terlepas dari rencana Tanjung Priok yang akan dijadikan sebagai hub pelabuhan Internasional.
"Kita ingin beberapa pelabuhan yang ada di Indonesia itu memperlakukan atau melakukan regulasi barangnya di Jakarta di Priok," kata dia saat ditemui di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (16/10).
Menhub Budi mengatakan, dengan satu pintu maka akan mempersingkat efisiensi serta memberikan daya saing bagi Indonesia. Di samping itu, keunggulan lain didapat yakni dapat menekan biaya logistik. Seperti diketahui, biaya logistik saat ini mencapai sekitar 24 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Advertisement
Baca Juga
"Makin banyak makin murah biaya dikenakan karena skala ekonomis yang ada dalam pergerakan kapal kapal relatif besar itu akan lebih efisien dibandingkan dengan kapal-kapal yang kecil," jelas dia.
Di sisi lain, Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu menambahkan, dengan dijadikannya Tanjung Priok sebagai hub pelabuhan internasional, maka kapal-kapal kargo bisa langsung bersandar di Indonesia tanpa mampir ke negara tetangga terlebih dahulu.
"Kemarin ada kapal dari Korea datang ke sini itu sudah baik kita harus kawal satu satu, apa yang kurang kita perbaiki apa yang belum maksimal kita maksimalkan," tandas Menhub.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menhub: Indonesia Harus Banyak Belajar dari Vietnam
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bisa belajar banyak dari rekan bisnis negara lain seperti Vietnam. Dia meyakini, apabila hal itu bisa dilakukan maka daya saing usaha Indonesia dapat lebih baik lagi.
"Kadin memiliki rekan seperti Vietnam model bisnis yang dilakukan negara tersebut harus kita lakukan di sini agar daya saing kita, daya saing usaha ini menjadi baik, dan investor mau untuk menginvestasikan ke sini," kata Budi saat ditemui di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Selama ini regulasi yang dibuat oleh negara Vietnam untuk mendatangkan investasi begitu mudah, utamanya dalam mendorong ekspor. Mulai dari kebijakan fiskal, kemudahan keluar masuk pelabuhan dengan satu kali pengecekan, hingga kemudahan-kemudahan lainnya.
"Tapi saya pikir pengusaha akan lebih jeli untuk melihat sektor sektor mana hal hal mana dirasakan bermanfaat dan ambilah itu dan beritahu kami kita berdiskusi kita buat regulasi regulasi kita jadi lebih mudah sehingga investor itu diuntungkan atau dimudahkan," jelasnya.
Di samping itu, Mantan Direktur Angkasa Pura II ini juga mendorong agar Kadin dapat banyak berdiskusi dengan para operator dan sebagiannya untuk meningkatkan ekspor. Kementerian Perhubungan pun juga tidak menutup diri apabila sewaktu-waktu diminta pertolongan dan diajak diskusi kembali.
"Karena saya paling ditugaskan untuk ekspor kita bisa pakai Tanjung Priok bisa lewat udara dan sebagiannya," tandas dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement