Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan Indonesia bisa masuk dalam salah satu negara dengan perekonomian terbesar kelima pada 2045, dimana usia Indonesia memasuki 1 abad.
Jokowi menjelaskan, cita-cita yang ditargetkan dalam lima tahun ke depan adalah membawa Indonesia keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah. Selain itu, ia juga menargetkan Indonesia bisa menjadi negara maju dengan pendapatan Rp 320 juta per kapita per tahun atau Rp 27 juta per kapita per bulan.
Baca Juga
"Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen," ujar Jokowi saat sambutan pelantikan presiden dan wakil presiden di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Advertisement
Menurut Jokowi, target-target tersebut bukan hal yang tak mungkin dicapai. Dalam hitung-hitungan dia, target tersebut sangat memungkinkan untuk dicapai.
"Namun, semua itu tidak datang otomatis, tidak datang dengan mudah. Harus disertai kerja keras, dan kita harus kerja cepat, harus disertai kerja-kerja bangsa kita yang produktif," kata dia.
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Jokowi: Saya Tidak Mau Tugas Birokrasi hanya Sending-Sending Saja
Presiden Jokowi meminta jajaran dibawahnya mendobrak rutinitas untuk meningkatkan produktifitas. Dia meminta kerja menteri dan jajarannya harus berorientasi pada hasil nyata.
"Saya sering ingatkan ke para menteri, tugas kita bukan hanya membuat dan melaksanakan kebijakan, tetapi membuat masyarakat menikmati pelayanan, menikmati hasil pembangunan," ujar Jokowi saat sambutan pelantikan presiden dan wakil presiden di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Dia menekankan, yang utama itu bukan prosesnya, tapi hasilnya.
"Cara mengeceknya itu mudah. Lihat saja ketika kita mengirim pesan melalui SMS atau WA. Ada sent, artinya telah terkirim. Ada delivered, artinya telah diterima. Tugas kita itu menjamin delivered, bukan hanya menjamin sent," ujarnya.
Dia tidak mau birokrasi pekerjaannya hanya sending-sending saja.
"Saya minta dan akan saya paksa bahwa tugas birokrasi adalah making delivered. Tugas birokrasi itu menjamin agar manfaat program dirasakan oleh masyarakat," ujar Jokowi.
Advertisement