Serah Terima Jabatan Menteri ESDM, Ini Pesan Jonan ke Arifin Tasrif

Arifin Tasrif dipercaya Presiden Jokowi menjadi menteri ESDM di Kabinet Indonesia Maju.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Okt 2019, 13:27 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2019, 13:27 WIB
Serah Terima Jabatan Menteri ESDM Arifin Tasrif
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menggelar serah terima jabatan Menteri ESDM dari Ignasius Jonan ke Arifin Tasrif. (Liputan6.com/Pebrianto Eko Wicaksono)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menggelar serah terima jabatan Menteri ESDM dari Ignasius Jonan ke Arifin Tasrif, yang baru dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pantauan Liputan6.com, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (23/10/2019) acara tersebut dihadiri ‎Mantan Menteri ESDM Sudirman Said, Mantan Wakil Menteri ESDM Susilo Siswo Utomo, Anggota DPR Kardaya Warnika dan Ramson Siagian. Selain itu juga dihadiri beberapa direksi perusahaan sektor minyak dan gas bumi, mineral dan batubara, serta sektor kelistrik.

Dalam acara tersebut Jonan memberikan gambaran tugas ke Arifi‎n yang perlu diselesaikan, yaitu pelayanan ke masyarakat khususnya pada sektor kelistrikan dan mengenai lingkungan untuk meredam pemanasan global dengan menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) diantaranya program pencampuran 30 persen biodiesel dengan solar (B30).

 

"‎Pelayana untuk rakyat listrik elektirfikasi, climate changes penggunaan biodiesel sebagainya," kata Jonan, saat memberikan sambutan serah terima jabatan, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (21/10/2019).‎‎

‎Jonan mengaku tidak asing dengan Arifin Tasrif, sebab ketika dia melakukan perjalanan dinas ke Jepang selalu berurusan dengan Arifn. Bahkan, sebelumnya pun sudah mengenal cukup lama.

‎"Pertama saya ucapkan selamat pada Pak Arifin Tasrif, Duta Besar atas jabatan barunya, saya mengenang beliau cukup lama 20 tahun, cuma saya tambah tua bapak tambah muda. Mungkin temannya ganti ganti," tutur Jonan.

Jonan mengaku senang jabatan Menteri ESDM diisi Arifin, sebab mantan Direktur Utama Pukuk Indonesia tersebut sebab sudah mengetahui sektor energi dan migas dengan pengalaman yang dimilikinya.

"Saya senang pak Arifin sudah tidak asing dengan sektor energi, yang asing minera batubara saja, sektor energi migas karena sebelumnya di pupuk yak pak," tandasnya.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Profil Arifin Tasrif, Dubes Jepang yang Jadi Menteri Urusan Tambang dan Migas

Dubes RI untuk Jepang Arifin Tasrif
Dubes RI untuk Jepang Arifin Tasrif. Dok: Twitter @KBRITokyo

Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Arifin Tasrif, ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dia akan melengkapi jajaran Kabinet Indonesia Maju.

Arifin merupakan kelahiran Minangkabau. Dia menyelesaikan pendidikan sarjana dari Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Kimia pada tahun 1972.

Pada tahun 2011, dia menerima Honorary Fellowship Award dari AFEO (ASEAN Federation of Engineering Organization), atas kontribusinya dalam dunia keprofesian sebagai insinyur di Indonesia dan regional ASEAN.

Adapun Arifin merupakan mantan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) sebelum digantikan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengangkat Arifin Tasrif menjadi Dirut BUMN pada tahun 2010. Kemudian diangkat menjadi Dubes Jepang pada Juni 2017. Ia merangkap jabatan itu sebagai Dubes Federasi Mikronesia.

Selama Arifin Tasrif menjabat sebagai Dubes Jepang, koordinasi ekonomi antara Indonesia dan Jepang terus berjalan dengan baik. Yang terbaru, Jepang ikut berpartisipasi dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) dan berhasl meraup USD 259 juta.

Berdasarkan informasi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), semasa pimpinan Arifin, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Jepang juga mengawal kerja sama di sektor perkeretaapian dan perikanan.

KBRI Tokyo era Arifin Tasrif terus mendorong tenaga migran Indonesia agar bekerja di Jepang. Profesi perawat menjadi salah satu yang terfavorit di Jepang dan gajinya pun mencapai Rp 20 juta per bulan.

Arifin Tasrif pun turut menggelar audiensi dengan PPI Jepang untuk mendengar keluhan mahasiswa, seperti terkait paspor, membantu wirausaha, serta berupaya agar jangkauan LPDP di Jepang makin luas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya