Harga Emas Sentuh Posisi Puncak dalam 2 Minggu

Suku bunga AS yang lebih rendah memberikan tekanan pada dolar dan imbal hasil obligasi, meningkatkan daya tarik emas.

oleh Nurmayanti diperbarui 25 Okt 2019, 07:32 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2019, 07:32 WIB
Ilustrasi Harga Emas Naik 1
Ilustrasi Harga Emas Naik (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik mencapai puncaknya dalam hampir dua minggu. Kenaikan imbas dari melemahnya data ekonomi dari Amerika Serikat (AS) yang meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve. Sementara harga platinum melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari tiga minggu.

Melansir laman Reuters, Jumat (25/10/2019), menyebutan jika harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi USD 1.501,97 per ons, usai mencapai level tertinggi sejak 11 Oktober di USD 1.50,89 pada awal sesi. Adapun harga emas berjangka AS menetap 0,6 persen lebih tinggi menjadi USD 1.504,70 per ounce.

"Kendala yang kami dapatkan sekarang adalah terkait barang tahan lama di AS," kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures.

Dia menuturkan jika dalam beberapa minggu terakhir terjadi beberapa hal. Mulai dari penjualan eceran atau barang tahan lama, dan PMI. Secara keseluruhan, itu memberikan dukungan untuk penurunan suku bunga lain dari The Fed sebelum akhir tahun. 

Pesanan baru dan untuk barang-barang modal utama buatan AS turun lebih dari yang diharapkan pada bulan September dan pengiriman, menurut data menunjukkan.

 

Kondisi Global

Ilustrasi Harga Emas (4)
Ilustrasi Harga Emas

Hal yang juga menambah kekhawatiran terhadap kesehatan ekonomi global, aktivitas bisnis zona euro mengalami stagnasi pada Oktober karena permintaan melemah, menurut sebuah survei yang diterbitkan pada hari Kamis.

Bank-bank sentral secara global menghadapi kenaikan tekanan moneter, imbas melesunya ekonomi akibat sengketa perdagangan AS-China.

The Fed telah memangkas suku bunga dua kali tahun ini. Saat ini investor melihat pengurangan lain dalam biaya pinjaman ketika para pembuat kebijakan bertemu minggu depan.

Suku bunga AS yang lebih rendah memberikan tekanan pada dolar dan imbal hasil obligasi, meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberi imbal hasil.

“Satu hal yang akan membantu mendorong emas lebih tinggi adalah hasil. Saya rasa tren penurunan untuk imbal hasil akan berlanjut karena pada dasarnya, tidak ada yang berubah, ”kata Fawad Razaqzada, analis pasar Forex.com.

Di antara logam mulia lainnya, harga platinum naik 0,7 persen menjadi USD 921,08 per ons, setelah naik ke level tertinggi sejak 30 September.

“Platinum juga diharapkan mendapat manfaat dari dampak positif dari emas. Namun, stok yang cukup besar dan meningkat di atas tanah akan tetap menjadi angin sakal selama sisa tahun 2019 dan pada tahun 2020," jelas dia.

Harga paladium mencapai rekor tertinggi USD 1.783,21 pada minggu lalu, naik 1,7 persen menjadi USD 1.771,42 per ounce. Harga perak melonjak 1,4 persen menjadi USD 17,79 per ounce.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya