Sambut Akhir Pekan, IHSG Ditutup Turun ke 6.252,34

Pada penutupan perdagangan saham Jumat (25/10/2019), IHSG ditutup di zona merah dengan turun 87,30 poin atau 1,38 persen ke posisi 6.252,34.

oleh Septian Deny diperbarui 25 Okt 2019, 16:08 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2019, 16:08 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Jumat pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.035.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat (25/10/2019), IHSG ditutup di zona merah dengan turun 87,30 poin atau 1,38 persen ke posisi 6.252,34. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 1,99 persen ke posisi 991,31.

Sebanyak 238 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 145 saham melemah dan 172 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 494.955 kali dengan volume perdagangan 19,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,6 triliun.

Investor asing jual saham mencapai Rp 15,6 triliun miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.035.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona merah. Sektor industri dasar mengalami pelemahan paling parah dengan turun 2,79 persen. Kemudian disusul sektor aneka industri yang turun 1,92 persen dan sektor manufaktur turun 1,82 persen.

Saham-saham yang melemah antara lain SAME turun 25 persen ke Rp 300 per saham, OCAP turun 24,40 persen ke Rp 189 per saham dan KRAH turun 21,90 persen ke Rp 820 per saham.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain JIHD yang naik 21,57 persen ke Rp 620 per saham, INTD naik 17,71 persen ke Rp 226 per saham dan TIRA naik 16,51 persen ke Rp 254 per saham.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Sesuai Prediksi

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Sepanjang perdagangan hari ini (30/5), IHSG bergerak pada kisaran 5.693,39 - 5.730,06, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak menghijau di pasar saham. Tetapi, penguatan masih akan bersifat terbatas.

Di tengah tren terbatas ini, analis melihat indeks rawan terkena aksi ambil untung (profit taking). Sehingga, IHSG hanya akan naik sedikit pada perdagangan hari ini.

"Ada potensi profit taking dalam jangka pendek. Kemungkinan IHSG akan ditransaksikan dalam rentang 6.293-6.387," papar Analis KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko dalam risetnya, Jumat (25/10/2019). 

Dalam situasi seperti ini, pihaknya menganjurkan investor agar mengoptimalkan kesempatan untuk akumulasi saham, dan menjual pada tarikan naik siklus berikutnya.

Setali tiga uang, kendati diancam aksi profit taking, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan menyebut secara teknis IHSG dapat bergerak menguat.

Kata dia, IHSG berpeluang bullish dengan diperdagangkan pada kisaran 6.304-6.396. "Berpotensi menguat sehingga berpeluang menuju ke area resistance terdekat," ujarnya.

Untuk saham laik koleksi, dia bilang cukup beragam pada hari ini. Itu seperti saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), hingga saham PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP).

Sementara itu, Yuganur merekomendasikan saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), serta saham PT Indosat Tbk (ISAT). 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya