Seluruh Sektor Menghijau, IHSG Dibuka Menguat ke 6.271,51

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan saham Kamis pekan ini

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Okt 2019, 09:15 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2019, 09:15 WIB
20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan saham Kamis pekan ini. Nilai tukar rupiah berada di level 13.995 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan, Kamis (24/10/2019), IHSG melonjak 13,70 poin atau 0,22 persen ke level 6.271,51. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG melanjutkan penguatan dengan menguat 27 poin atau 0,44 persen ke 6.285,33

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga menguat 0,37 persen ke posisi 995,78. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona hijau.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG level tertinggi berada di 6.289,35 dan terendah di 6.270,18.

Sebanyak 145 saham menguat dan 55 saham melemah. Sedangkan 134 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 26.432 kali dengan volume perdagangan 413,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 405,8 miliar.

Investor asing beli saham Rp 72,71 miliar di pasar reguler dan posisi rupiah di angka 13.995 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruh sektor menghijau. Penguatan dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang naik 0,65 persen. Diikuti dengan kenaikan di sektor keuangan 0,64 persen dan sektor aneka industri 0,61 persen.

Sementara saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain TALF yang naik 23,74 persen ke Rp 344 per saham, CANI naik 22,93 persen ke level Rp 193 per saham dan OCAP naik 11,29 persen ke Rp 276 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain ARGS melemah 4,89 persen ke Rp 175 per saham, POOL turun 3,91 persen ke Rp 1.845 per saham, dan ANJT turun 3,70 persen ke Rp 780 per saham.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pasca Pelantikan Menteri, IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal masih akan bergerak positif di pasar saham hingga hari ini.

Vice President PT Artha Sekuritas Frederik Rasali menyebut, IHSG akan bergerak ke zona hijau di level support 6.177-6.217 dan resistance 6.277-6.297.

Untuk sentimen dalam negeri, menurutnya Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia terkait keputusan suku bunga acuan akan mewarnai gerak indeks sepanjang pekan ini.

"Selain itu, investor juga akan mengantisipasi rilis kinerja emiten untuk kuartal III-2019," paparnya Kamis (24/10/2019).

Hal senada juga diutarakan Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya. Perkiraanya, indeks akan ditransaksikan menguat kembali.

"Sehingga kami perkirakan IHSG akan kembali bergerak menguat dengan support resistance 6214-6321," ungkapnya.

Untuk saham rekomendasi, William melihat masih sama dengan perdagangan kemarin, yakni saham BUMN patut kembali dipertimbangkan untuk hari ini.

 

Rekomendasi Saham

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Sepanjang perdagangan hari ini (30/5), IHSG bergerak pada kisaran 5.693,39 - 5.730,06, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Itu seperti saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), hingga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Sementara itu, Frederik menilai saham ini laik dikoleksi di bursa saham. Mereka adalah saham PT Indosat Tbk (ISAT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), serta saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya