Penyuluh Pertanian Harus Berperan Sebagai 'Kopasus' Pertanian

Menurut Syahrul, penyuluh pertanian adalah inti dari agent of change pembangunan pertanian.

oleh stella maris pada 26 Okt 2019, 17:27 WIB
Diperbarui 26 Okt 2019, 18:17 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

 

Liputan6.com, Jakarta Tidak perlu menunggu lama bagi Syahrul Yasin Limpo setelah serah terima jabatan sebagai Menteri Pertanian. Dia langsung tancap gas dan memberi komando untuk segera mengaktifkan strategi kerja, dengan menghidupkan penyuluh pertanian.

Menurut Syahrul, pembangunan pertanian perlu melibatkan peran penyuluh sampai di tingkat kecamatan. Tanpa menunda untuk kerja, Syahrul langsung lakukan kunjungan pertamanya di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Makassar.

"Penyuluh pertanian adalah inti dari agent of change pembangunan pertanian. Karena itu, jadilah penyuluh pertanian yang hebat, disayangi serta ditunggu oleh semua masyarakat pertanian," ucapnya saat memberikan arahan pada acara kunjungan tersebut.

Syahrul mengungkapkan jika penyuluh adalah otaknya masyarakat di bawah. Penyuluh harus mampu mengelola tata kelola pertanian yang ada di masyarakat. Penyuluh juga harus berperan sebagai pasukan 'kopasus' pertanian.

"Mengurus pertanian sama artinya mengurus tambang emas 100 karat. Artinya pengelola pertanian orang hebat. semua orang membutuhkan dan ingin pertanian baik," tegas Syahrul.

Selanjutnya, Syahrul menambahkan sebanyak 267 juta penduduk Indonesia tidak boleh terganggu pangannya, dan mewujudkan pangan yang cukup, akan menjadi ladang ibadah buat semua yang telah mengurusnya.

Syahrul menekankan bahwa desa akan menjadi baik dan kuat, apabila penyuluh pertanian bisa memanfaatkan dan mengadaptasikan teknologi hasil-hasil penelitian.

"Peran BBPP akan menjadi penting dan strategis untuk menghilirisasikan inovasi teknologi kepada masyarakat bawah. Untuk itu, bangun framework BBPP yang kuat dengan membangun kerja sama dengan Perguruan Tinggi" tambahnya.

Syahrul juga mengatakan jika untuk membangun behavior leadership, dalam 100 hari ke depan akan ada sistem komando strategis di tingkat kecamatan.

"Tugas sebagai pengendalian dan pelaksana, penyuluhan terpadu, show window inovasi, pemanfaatan citra satelit. Semua kekuatan dan sumberdaya pertanian akan dialokasikn disitu dengan memanfaatkn Artificial Intelegence (AI)" bebernya.

Syahrul juga mengatakan bahwa sebuah negara akan menjadi kuat apabila pertaniannya kuat. Oleh karena itu Syahrul dan Kementan merupakan wilayah kerja yang strategis dan istimewa.

"Riset di kementan juga akan dihidupkan kembali dengan menempatkan SDM yang memiliki kompetensi yang memadai untuk menghasilkan dan mengembangkan berbagai inovasi teknologi," tambahnya.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya