Baru Pensiun, Jack Ma Kembali Jadi Orang Terkaya di China

Jack Ma kembali menjadi orang terkaya di China versi Forbes.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 08 Nov 2019, 12:15 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2019, 12:15 WIB
Jokowi Terima Jack Ma di Istana Bogor
Presiden Joko Widodo berbincang dengan CEO Alibaba Jack Ma di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/9). Tujuan membuat Jack Ma Institut di Indonesia untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam bidang ekonomi digital. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Beijing - Pendiri Alibaba Jack Ma memang sudah pensiun, tetapi ia masih mendapat predikat orang terkaya di China versi Forbes. Kekayaan Jack Ma kini tercatat sebesar USD 38,2 miliar atau Rp 535,7 triliun (USD 1 = Rp 14.023).

Kekayaan Jack Ma mengalahkan rivalnya, CEO Tencent Ma Huateng. Kekayaan sang bos Tencent ada di peringkat dua daftar ini dengan jumlah USD 36 miliar (Rp 504 triliun)

Lebih dari setengah orang kaya di daftar terkaya China mengalami kenaikan kekayaan. Hanya ada seperempat yang kekayaannya menurun.

Forbes menjelaskan bahwa perang dagang yang terjadi tidak begitu memberi dampak ke para miliarder, terbukti kekayaan miliarder di China pun meningkat dari tahun lalu. Konsumsi domestik menjadi penopang hal tersebut.

"Kekayaan (Jack) Ma naik menjadi USD 38,2 miliar dari USD 34,6 miliar pada tahun sebelumnya," jelas Forbes.

Stok Alibaba disebut mendapat untung dari popularitas e-commerce China. Konsumen China pun makin doyan untuk belanja online.

Itu pun terbukti dari naiknya kekayaan Colin Huang, CEO platform e-commerce Pinduoduo, menjadi USD 21,2 miliar (Rp 297,3 triliun). Artinya, kekayaannya naik hampir USD 10 miliar dari tahun lalu.

Meningkatnya e-commerce di China juga membawa untung bagi perusahaan pengantar barang. Kekayaan Lai Meison, CEO dari layanan pengantar ZTO, juga naik menjadi USD 4,6 miliar (Rp 64,5 triliun).

Salah satu miliarder yang kekayaannya turun adalah Li Shufu yang merupakan Chairman Geely Group dan pemilik Volvo.

Penjualan mobil yang lesu membuat kekayaan Li Shufu turun dari USD 14,2 miliar (Rp 199 triliun) menjadi USD 12,9 miliar (Rp 180 triliun).

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Jack Ma Pensiun

Jack Ma
Jack Ma dalam pertemuan tahunan World Economic Forum yang digelar di Davos, Swiss (18/1/2017) (AP)

Pendiri sekaligus Chairman Grup Alibaba Jack Ma resmi pensiun dari Alibaba pada Selasa, 10 September 2019.

Ia meninggalkan tugasnya memimpin bisnis E-ecommerce dengan valuasi USD 4.060 miliar itu kepada penggantinya, Daniel Zhang.

Mengutip Reuters, Selasa, 10 September 2019, Jack Ma yang tahun ini berusia 55 tahun mengadakan sebuah pesta perpisahan di stadion Hangzhou Olympic Sport Center.

Di stadion berkapasitas 80.000 orang ini, Jack Ma menyelenggarakan pesta perpisahan meriah, penuh dengan performa pemusik dan selebritas.

Para tamu yang hadir pun bakal mendapatkan petunjuk bagaimana Alibaba akan berjalan di bawah sang pengganti Jack Ma, Daniel Zhang.

Zhang merupakan seorang akuntan yang bicaranya kalem, berbeda dengan Jack Ma yang gayanya flamboyan dan kharismatik dalam memimpin. Jack Ma bahkan dianggap seorang pebisnis Tiongkok yang paling terkenal.

Padahal sebelumnya Jack Ma merupakan guru Bahasa Inggris yang mendirikan Alibaba, 20 tahun lalu di sebuah apartemen kecil di kota Hangzhou.

Memuji Pengganti Alibaba

Suksesor Jack Ma di Alibaba Group, Daniel Zhang. Dok: CNBC
Suksesor Jack Ma di Alibaba Group, Daniel Zhang. Dok: CNBC

Jack Ma juga bercerita tentang calon penggantinya di Alibaba.

"Zhang memiliki logika dan keterampilan berpikir kritis layaknya komputer super, komitmen terhadap visinya, keberanian untuk mengambil inovasi bisnis yang inovatif," kata Jack Ma, berbicara tentang calon penggantinya pada 2018 lalu.

Sementara itu, salah satu tantangan bagi Zhang di Alibaba adalah mengembangkan bisnis Alibaba di luar Tiongkok.

"Bagi Daniel Zhang, hal ini akan jadi tantangan besar," tutur analis Liu Yiming.

Ketika Jack Ma menyampaikan pidato perpisahannya, investor ingin mengetahui bagaimana Ma akan terlibat dalam manajemen serta mungkinkan Jack Ma akan terus mengarahkan strategi perusahaan yang luas.

Ma sendiri menyebut, dia akan menjadi mentor manajemen Alibaba.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya