Ogah Uangnya Diatur Pemerintah, Miliarder Protes Wacana Pajak Tambahan

Miliarder ini tak terima juga uangnya diatur-atur pemerintah.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 07 Nov 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2019, 20:00 WIB
Elizabeth Warren, Senator dari negara bagian Michigan yang dianggap lawan capres 2020 oleh Presiden Donald Trump (AP/Reed Hoofman)
Elizabeth Warren, Senator dari negara bagian Michigan yang punya program pajak kekayaan. (AP/Reed Hoofman)

Liputan6.com, Washington D.C. - Miliarder asal Amerika Serikat (AS), Leon Cooperman (76) murka terhadap wacana pajak kekayaan yang digulirkan senator sekaligus kandidat Capres Amerika Serikat (AS) Elizabeth Warren. Pajak ultra-millionaire itu nantinya mewajibkan para miliarder membayar pajak tambahan sebesar 3 persen tiap tahun.

Meski pajak itu dikatakan demi pendidikan dan kesehatan, menurut Cooperman, tindakan Elizabeth Warren bertentangan dengan prinsip American Dream. Ia menyebut miliarder berhak mengelola dan menyumbang sendiri harta mereka.

"Saya mau menyumbangkan kekayaan saya, tetapi saya mau mengontrol keputusannya. Saya tidak mau pemerintah membagi-bagikan uang saya," ujar Cooperman seperti dikutip CNBC.

Miliarder itu juga berkata pajak kekayaan sebagai kebijakan yang bangkrut secara moral dan sosial. Ia pun mengkritik Senator Elizabeth Warren yang terkesan anti-orang kaya.

Pasalnya, Cooperman menyebut dunia menjadi tempat yang lebih baik berkat adanya miliarder seperti Bill Gates dan Michael Bloomberg. Ia punya menyindir program Warren yang dianggap mencari simpati saja.

"Pada dasarnya ini mencoba mencari perhatian masyarakat dengan cara menjanjikan barang-barang gratis," ucap miliarder itu.

Pertikaian antara dua pihak pun sudah berlangsung beberapa lama. Cooperman pun mengaku siap untuk dipertemukan dengan Elizabeth Warren.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Respons Elizabeth Warren

Senator AS dari Partai Demokrat, Elizabeth Warren, bakal calon Presiden AS 2020 (AP PHOTO)
Senator AS dari Partai Demokrat, Elizabeth Warren, bakal calon Presiden AS 2020 (AP PHOTO)

Kubu Elizabeth Warren pun merespons kritik sang miliarder dengan berkata bahwa pria itu hanya peduli dengan kekayaannya saja.

Via Twitter, ia juga menyindir investasi Cooperman di perusahaan yang menyediakan utang bagi mahasiswa.

"Satu hal yang saya ketahui bahwa dia peduli pada kekayaannya. Ia adalah pemegang saham di Navient, perusahaan penyedia utang mahasiswa yang telah mencurangi nasabah dan menggunakan taktik-taktik yang abusif dan menyesatkan," ujar Elizabeth Warren.

Lebih lanjut, Warren berjanji akan terus memperjuangkan pajak orang kaya demi membantu pendidikan yang setara. Ia pun mengaku tidak takut menghadapi para orang-orang kaya.

"Saya tidak takut untuk berhadapan melawan orang-orang kaya dan yang punya koneksi," ujarnya.


Legenda Wall Street

Wall Street Tertekan Kena Imbas Krisis Yunani
Reaksi pasar negatif terhadap penyelesaian utang Yunani membuat indeks saham Dow Jones merosot 348,66 poin ke level 17.598.

Berdasarkan data Forbes, Leon Cooperman memiliki kekayaan USD 3,2 miliar atau setara Rp 44,8 triliun (USD 1 = Rp 14.010).

Ia pernah bekerja di bawah Goldman Sachs dan memiliki perusahaan investasinya sendiri, yakni Omega Advisors yang tutup pada tahun lalu. 

Berdasarkan wacana pajak kekayaan Elizabeth Warren, maka Cooperman wajib membayar tiga persen pajak untuk pajak kekayaan karena aset yang ia punya di atas USD 1 miliar. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya