Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menargetkan proyek LRT Jabodebek tahap I dapat beroperasi pada Juni 2021.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sendiri menuturkan, jika pembangunan proyek LRT Jabodebek ini berhasil, maka ini bisa jadi percontohan bagi kota-kota besar lainnya.
Advertisement
"Kalau ini kita berhasil disini maka kita bisa aplikasikan ke kota-kota lain. Bandung, Surabaya, Makassar itu sudah sudah menunggu," ujarnya di Jakarta, Senin (11/11/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dia bercerita, ke depan proyek LRT Jabodebek tahap I dapat dijadikan alternatif moda transportasi bagi masyarakat di Indonesia.
Seperti diketahui, progres keseluruhan LRT Jabodebek sendiri per 1 November 2019telah mencapai 67,3 persen yang terdiri dari jalur lintas Cawang-Cibubur 86,2 persen, lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 58,3 persen dan lintas Cawang-Bekasi Timur 60,5 persen.
"Dan ini (LRT Jabodebek) bisa jadi angkutan massal di Indonesia," jelas Menhub.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
31 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek Bakal Layani Masyarakat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek akan dilayani oleh 31 rangkaian kereta LRT. Saat ini pihak operator LRT tengah mengebut pengoperasian dari transportasi massal tersebut.
"Jika rampung nanti, akan ada 31 rangkaian kereta LRT yang melayani jalur layang Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur," kata Presiden Jokowi melalui akun media sosialnya Twitter @jokowi dan Instagram, dikutip dari Antara, Rabu (6/11/2019).Â
Jokowi menyebutkan, satu rangkaian kereta LRT Jabodebek telah dikirim oleh PT Persero Industri Kereta Api (Inka) pada 8 Oktober 2019.
Sebulan kemudian, lanjut Jokowi, yaitu November ini, kereta tersebut menjalani serangkaian uji coba di jalur LRT yang telah membentang di jalur Cibubur-Cawang.
"Inilah moda transportasi terbaru yang akan melayani penumpang di Jakarta dan sekitarnya setelah kereta Moda Raya Terpadu (MRT)," sebut Jokowi.
Unggahan tersebut dilengkapi dengan video tentang pengoperasian LRT dengan durasi hampir satu menit.
Di Twitter, cuitan yang diunggah sekitar pukul 08.56 WIB itu, hingga pukul 10.00 WIB sudah mendapat 1.220 retweet dan 4.669 menyatakan suka.Â
Advertisement
Transjakarta dan LRT Jakarta Integrasikan Layanan
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan PT LRT Jakarta melakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk mengintegrasikan kedua moda layanan transportasi umum itu di Halte Integrasi Tosari, Jumat (1/11/2019).
Ini merupakan kerja sama kedua antara Transjakarta dengan LRT (Lintas Rel Terpadu) Jakarta untuk menggabungkan layanan bus dengan kereta.
"Tidak hanya ada integrasi fisik, tapi juga integrasi rute. Rute Transjakarta yang melewati halte ini salah satunya adalah 4A dan 4C yang langsung terhubung dengan Halte Pemuda Rawamangun dengan Stasiun Velodrome LRT Jakarta," kata Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono.
Selain menghubungkan layanan dengan LRT Jakarta, kehadiran Halte Integrasi Tosari juga mempermudah pengguna transportasi umum menuju area Dukuh Atas lebih dekat dengan layanan commuter line di Stasiun Sudirman.
Halte Tosari merupakan halte ketiga sesudah Halte Pemuda Rawamangun dan Halte Bundaran HI yang terintegrasi dengan layanan transportasi lainnya yaitu LRT dan MRT Jakarta.
Kapasitas Halte Tosari yang baru dapat menampung sebanyak 550 penumpang meningkat dua kali lipat dari kapasitas halte yang sebelumnya bernama Tosari ICBC yang hanya mampu memuat 220 penumpang.
Tersedia fasilitas penunjang seperti toilet dan musala yang dapat digunakan oleh penumpang Transjakarta di Halte Integrasi Tosari itu. Penunjuk arah dan rute di Halte Integrasi Tosari terbaru pun sudah bermodel tanda tangan digital (digital signage) sehingga terasa lebih modern.Â
Berikut sembilan rute yang dilayani di Halte Tosari:
Rute 1 Blok M-Kota, rute 2 Stasiun Palmerah-Tosari, rute 4A TU Gas-Grogol 2, rute 4C TU Gas-Bundaran Senayan, rute 6B Ragunan-Monas via Semanggi, rute 9B Pinang Ranti-Kota, rute 13C Tosari-Puri Beta, rute B11 Summarecon Bekasi-Tosari, dan S21 Ciputat-Tosari.Â