Ekonomi Syariah Jadi Sumber Pertumbuhan Baru di Berbagai Negara

Perkembangan ekonomi dan keuangan syariah adalah solusi yang memungkinkan untuk memperkuat struktur ekonomi

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Nov 2019, 13:07 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2019, 13:07 WIB
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo dalam pembukaan forum 5th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference (IIMEFC) 2019.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo dalam pembukaan forum 5th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference (IIMEFC) 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo menyebutkan ekonomi syariah dapat menjadi solusi yang tepat saat ekonomi global penuh ketidakpastian seperti sekarang ini.

"Sebuah perjalanan panjang dan tantangan besar masih ada di depan kita untuk menyadari manfaat penuh yang bisa diberikan oleh ekonomi dan keuangan Islam kepada dunia'" kata dia dalam pembukaan forum 5th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference (IIMEFC) 2019, sebagai rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019, di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Dody menjelaskan pada saat ketidakpastian ekonomi global yang berkepanjangan dan potensi pertumbuhan ekonomi global yang menurun, dunia mencari keseimbangan dan stabilitas baru.

Tekanan tidak hanya terjadi di negara-negara dengan fundamental ekonomi yang buruk, tetapi juga di negara-negara dengan fundamental yang masih relatif sehat seperti Indonesia.

"Ke depan, sebagai bagian dari keadaan global ini kita harus menyesuaikan dan beradaptasi dengan kehidupan dalam lingkungan volatilitas yang lebih tinggi," ujarnya.

Jika dalam waktu dekat, tetap melanjutkan "bisnis seperti biasa", ketidaksetaraan global dipastikan akan semakin meningkat dan semakin besar.

"Perlu ada solusi. Tatanan ekonomi dunia perlu diarahkan agar lebih adil, tumbuh secara proporsional dan berkelanjutan. Kegiatan ekonomi harus lebih produktif, distribusi pendapatan harus lebih inklusif. Selanjutnya, transaksi keuangan harus didasarkan pada kegiatan ekonomi riil. Semua ini mengandung prinsip ekonomi, bisnis, dan keuangan Islam," ujarnya.

Dody mengungkapkan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah adalah solusi yang memungkinkan untuk memperkuat struktur ekonomi dan pasar keuangan saat ini dan di masa depan.

"Keuangan berbasis syariah dapat berkontribusi dengan mempromosikan gagasan pembagian risiko dan integrasi keuangan komersial dan sosial, yang merupakan salah satu faktor utama dalam memastikan ketahanan ekonomi dan inklusi," ujarnya.

 

Nilai Keadilan

Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo
Bank Indonesia (BI) kembali memberi sinyal untuk menurunkan suku bunga. (Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu Achmud).

Ekonomi dan keuangan syariah diyakini mengandung nilai-nilai yang sangat condong ke arah keadilan yang lebih besar dalam pembangunan sosial-ekonomi, keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan manusia. Keuangan syariah secara konsisten mempromosikan pembagian risiko alih-alih pendekatan pembiayaan utang, yang diyakini akan meningkatkan ketahanan dan stabilitas pasar keuangan.

"Pengalaman di berbagai negara menunjukkan bahwa ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi besar baik sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru dan untuk meningkatkan struktur neraca berjalan. Saat ini ekonomi syariah telah menjadi sumber pertumbuhan baru, tidak hanya di kalangan Muslim negara mayoritas, tetapi juga di negara lain di mana umat Islam bukan mayoritas," ungkapnya.

Jasa keuangan syariah juga mencatat kinerja keuangan yang signifikan dalam dekade terakhir di tengah ketidakpastian ekonomi global. Fundamental industri keuangan Islam tetap kuat, dengan lebih dari USD 1,7 triliun dana kelolaan, dan sebagian besar dari 20 dana kekayaan negara terbesar terletak di negara-negara di mana Islam adalah agama utama.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya