Harga Emas Melonjak, Paladium Cetak Rekor

Harga emas di pasar spot naik 0,12 persen menjadi USD 1.461,15 per ounce.

oleh Arthur Gideon diperbarui 10 Des 2019, 07:30 WIB
Diterbitkan 10 Des 2019, 07:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik tinggi pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). kenaikan harga emas ini terjadi karena masih adanya ketidakpastian perundingan antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Sedangkan harga paladium mencetak angka tertinggi dan mengarah ke level USD 1.900 per ounce.

Mengutip CNBC, Selasa (10/12/2019), harga emas di pasar spot naik 0,12 persen menjadi USD 1.461,15 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup turun 0,2 persen ke angka USD 1.464,9 pr ounce.

Analis TD Securities Daniel Ghali menjelaskan, saat ini mata semua orang tertuju pada batas waktu kesepakatan tarif antara AS dengan China. Batas waktu tersebut adalah 15 Desember tetapi sampai saat ini belum ada sinyal-sinyal apapun dari kedua negara tersebut.

China pada hari Senin waktu setempat berharap adanya kesepakatan sesegera mungkin dengan AS. Namun belum ada sinyal apapun dari AS.

"Batas waktu tarif sudah sangat dekat tetapi situasi masih belum pasti. Hal ini membantu harga emas untuk terus menguat," jelas Ghali.

Selain itu, pelaku pasar juga tengah menunggu pertemuan bulanan Bank Sentral AS untuk menentukan arah kebijakan moneter. Analis memperkirakan Bank Sentral AS akan mempertahankan suku bunga di kisaran USD 1,50 persen hingga 1,75 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Paladium

Sedangkan untuk harga paladium naik ke level tertinggi sepanjang masa dari USD 1.898,50 per ounce menjadi USD 1.881,43 per ounce atau mengalami lonjakan 0,19 persen.

"Palladium memiliki latar belakang fundamental yang sangat kuat dengan pasokan yang ditetapkan tetap langka dan pertumbuhan permintaan akan meningkat," kata Ghali.

Harga palladium telah naik hampir 50 persen pada tahun 2019 karena tekanan pasokan yang berkelanjutan, dan terus-menerus memecahkan rekor, meskipun sektor otomotif global melemah.

Regulasi emisi yang semakin ketat secara global meningkatkan permintaan akan paladium yang digunakan untuk autokatalis pada mobil bertenaga bensin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya