Liputan6.com, Jakarta - Wilayah perairan Natuna kembali ramai dibicarakan. Hal ini setelah klaim China atas daerah yang menjadi bagian dari Kepulauan Riau tersebut.
Menko Polhukam Mahfud Md sendiri telah menyatakan jika China tak punya hak sama sekali di Natuna.
"Kalau secara hukum, China tidak punya hak untuk mengklaim. Itu karena Indonesia tidak punya konflik perairan (dengan China), tumpang tindih perairan, Indonesia tidak punya," kata Mahfud di kantornya, pekan lalu.
Advertisement
Lantas seberapa penting Natuna sehingga perlu untuk dipertahankan Indonesia dari klaim Negeri Tirai Bambu?
Natuna memang memiliki banyak sumber daya alam (SDA) yang melimpah, khususnya di sektor energi. Proyek yang tengah dikembangkan yaitu Blok East Natuna yang memiliki kandungan minyak dan gas.
Advertisement
Baca Juga
Cadangan gas di Natuna memang disebut sebagai yang terbesar di Indonesia yaitu sebesar 46,96 TSCF. Saat ini produksi gas di wilayah tersebut baru mencapai 489 MMSCFD.
Sedangkan untuk minyak, Indonesia memiliki cadangan minyak di Natuna diperkirakan mencapai 36 juta barel dengan produksi saat ini sebesar 25 ribu barel per hari.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sumber Daya Perikanan dan Pariwisata
Selain itu, Natuna memiliki sumber daya perikanan yang besar. Natuna tercatat memiliki produksi perikanan hingga 88 ribu ton. Namun, angka tersebut masih terbilang kecil dibandingkan potensi perikanan Natuna yang diperkirakan mencapai 1 juta ton per tahun.
Dari sisi pertanian, Natuna menjadi penghasil komoditas pertanian penting seperti beras, jagung, kedelai, cabai rawit, karet, kelapa, cengkeh, kacang tanah dan lain-lain.
Natuna juga memiliki potensi pariwisata yang menjanjikan. Sebagai wilayah kepulauan, Natuna memiliki 130 objek wisata. Natuna memiliki 44 hotel/penginapan dengan total 514 kamar.
Advertisement