Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan hingga saat ini sudah ada lima Fraksi yang setuju dengan pembentukan Pansus Jiwasraya.
"Saya pikir kemarin itu ada Nasdem, PKS , Demokrat, Gerindra, Golkar kalau enggak salah," kata dia, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Advertisement
Baca Juga
Meskipun demikian usulan tersebut masih bersifat informal. Jadi harus dibahas pada setelah masa reses. "Kita ka baru akan masuk reses tanggal 13 (Januari). Tapi secara informal sudah ada lima fraksi yang kemudian setuju untuk Pansus Jiwasraya," jelasnya.
"Untuk menyikapi itu kami akan mengadakan rapat pimpinan dan kemudian rapat Badan Musyawarah yang nantinya mengakomodir usulan-usulan dari fraksi-fraksi sebelum dilempar ke paripurna," imbuhnya.
Bentuknya pun belum fix apakah akan berbentuk Pansus atau Panja (panitia kerja). Hal itu akan dibicarakan dalam rapat Badan Musyawarah (Bamus).
"Begini, itu kan barusan informal soal pansus ya. Nanti kita akan bicara di Bamus. Apakah Pansus atau Panja Yang penting bagaimana kita mengungkap itu apa persoalan yang membelit Jiwasraya kemudian uangnya kemana dan solusinya bagaimana," tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Terlalu Dipolitisasi, Investor Jiwasraya Terancam Kabur
Skandal gagal bayar yang dialami perusahaan asuransi Jiwasraya memiliki dampak besar dan sistemik. Tidak hanya bagi kelangsungan operasional usaha, namun juga bagi para investor yang berharap dapat cuan setelah menanamkan modal di perusahaan.
Pengamat asuransi Irvan Rahardjo menyatakan, jika penyelesaian kasus Jiwasraya sampai dibuatkan panitia khusus (pansus) alias dipolitisasi, maka para investor bisa saja kabur.
"Sangat pengaruh (politisasi). Kalau dilanjutkan dengan pansus, dikhawatirkan akan menjadi bola liar, akan terjadi tarik menarik kepentingan," ungkap Irvan kepada Liputan6.com, Kamis (9/1/2020).
Lebih lanjut, fokus pemerintah dalam menyelesaikan masalah dikhawatirkan justru akan terbengkalai jika pansus dibentuk. Selain itu, dikhawatirkan jika terus dibawa ke ranah politik, investor yang selama ini minat terhadap Jiwasraya justru berfikir ulang. "Jelas sangat pengaruh (ke investor)," tegas dia.
Oleh karenanya, Irvan menyarankan agar semua pihak bersabar dan menunggu proses hukum yang sedang berjalan.
"Saya sepakat dengan Kementerian BUMN. Saya sampaikan, ini bisa jadi bola liar, kasus ini sudah ditangani Kejagung (Kejaksaan Agung). Sebaiknya kita ssmua bersabar dan menunggu proses hukum yang berjalan," tuturnya.
Irvan kemudian menyarankan agar pemerintah segera merealisasi formula-formula yang telah mereka racik untuk menyembuhkan BUMN asuransi ini, terutama rencana yang dapat mendatangkan dana segar dengan cepat.
"Seperti yang disampaikan Kementerian BUMN, seperti holding, anak usaha, jual aset, terutama yang sangat mungkin itu jual aset, cari investor," ujarnya.
Advertisement