Masayoshi Son hingga Tony Blair Jadi Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru

Sheikh Mohamed bin Zayed , Masayoshi Son, Tony Blair Jadi Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jan 2020, 20:25 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2020, 20:25 WIB
Bos SoftBank Temui Presiden Jokowi
Menko bidang Maritim Luhut Panjaitan bersama Presiden Direktur SoftBank Masayoshi Son (tengah), CEO Grab Anthony Tan dan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata (kanan) memberikan keterangan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Senin (29/7/2019). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menunjuk tiga tokoh besar sebagai dewan pengarah pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur. Mereka adalah Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) , Masayoshi Son dan Tony Blair.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pembicaraan dewan pengarah ini sudah dilakukan jauh hari. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah bertemu dengan ketiga tokoh asing tersebut.

"Sudah ketemu sama Presiden dan prosesnya itu sudah lama," kata Luhut di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Jakarta, Rabu (15/1/2020).

Untuk diketahui, Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) merupakan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA). Presiden Joko Widodo telah menunjuknya sebagai Ketua Dewan Pengarah. MBZ memiliki dua anggota yakni Masayoshi Son dan Tony Blair.

Masayoshi Son merupakan pendiri SoftBank dan Chief Executive Officer dari SoftBank Mobile. Dia adalah salah satu orang terkaya di Jepang.

Sementara Tony Blair adalah Perdana Menteri Inggris periode 1997-2007. Tony pernah ditugaskan sebagai L utusan Timur Tengah untuk PBB, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Rusia. Kala itu, salah satu tugas utamanya menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

Luhut menyebut selain mengatur pendanaan pembangunan ibukota baru, para dewan pengarah ini juga bertugas untuk mempromosikan Indonesia. Sosok MBZ dan Masayoshi juga dianggap berpengaruh.

"Nanti kita bikin sovereign wealth fund, itu orang melihat bangun kepercayaan," ujar Luhut.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jokowi Minta Putra Mahkota Abu Dhabi Jadi Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru

Jokowi Gelar Pertemuan Bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi
Presiden Joko Widodo menyambut Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan di Istana Bogor, Kamis (24/7/2019). Keduanya menggelar pertemuan bilateral guna membahas sejumlah kerja sama. (Liputan.com/HO/Setkab Agung)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed Bin Zayed pada minggu kemarin. pertemuan tersebut digelar di Istana Kepresidenan Qasr Al Watan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

Menteri Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang juga hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) menyiapkan dana sebesar USD 22,8 miliar atau kurang lebih Rp ‭312,36 triliun (estimasi kurs 13.700 per dolar AS) untuk berinvestasi di Indonesia.

Salah satu proyek yang akan mendapat investasi dari Uni Emirat Arab adalah pembangunan Ibu Kota Baru di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

"Bahkan Presiden Jokowi meminta agar Pangeran Sheikh Mohammed Bin Zayed menjadi Dewan Pengarah di pembangunan Ibu Kota Baru itu," jelas dia dikutip dari laman Setkab, Senin (13/1/2020).

Selain itu, menurut Luhut, UEA juga ingin masuk berinvestasi dalam pembangunan di Aceh. “Aceh itu mereka sangat masuk ingin masuk properti. Nah, minggu depan kami akan tadi apa perintah Presiden, Gubernur Aceh, dan tokoh-tokoh di situ untuk bicara ini karena mereka ada beberapa persyaratan itu mereka masuk,” ungkapnya.

Rencana tersebut sempat diungkapkan juga oleh adik Putra Mahkota UEA, yaitu Sheikh Hamid. Alasannya Sheikh Hamid masuk di Aceh karena jarak terbang dari Abu Dhabi itu hanya kira-kira 5 jam lebih.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya