Google Perkuat Keamanan Play Store, Blokir 2,36 Juta Aplikasi Berbahaya Sepanjang 2024

Google kembali menunjukkan komitmennya terhadap keamanan siber dengan memblokir 2,36 juta aplikasi berbahaya dan 158.000 akun pengembang di Google Play Store sepanjang 2024.

oleh Yuslianson diperbarui 02 Feb 2025, 12:00 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2025, 12:00 WIB
Google Play Store
Google Play Store. (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Google kembali menunjukkan komitmenmnya terhadap keamanan siber dan pengguna Android, dengan memblokir sebanyak 2,36 juta aplikasi berbahaya mencoba masuk ke Play Store selama tahun 2024.

Angka ini mengalami peningkatan signifikkan dibandingkan tahun sebelumnya, dimana 2,28 juta aplikasi diblokir dari Google Play Store pada 2023 dan sekitar 1,5 juta pada 2022.

Selain itu, raksasa mesin pencari tersebut juga menindak tegas 158 ribu akun pengembang yang mencoba menyamarkan aplikasi malware dan spyware di Google Play Store.

Jumlah akun pengembang diblokir juga berfluktuasi, dengan 333.000 akun Play Store diblokir pada tahun 2023 dan 173.000 pada tahun 2022.

"Saat ini, lebih dari 92 persen aplikasi diulas oleh manusia dengan bantuan AI, sehingga kami bisa mengambil tindakan lebih cepat dan akurat," tulis Google, sebagaimana dikutip dari Gizchina, Minggu (2/2/2025).

Data ini mencerminkan semakin canggihnya taktik pelaku kejahatan siber, sekaligus menegaskan perlunya pertahanan keamanan lebih kuat.

Tak hanya mengandalkan teknologi, Google jugafokus untuk mengidentifikasi aplikasi yang meminta izin berlebihan, dan sering kali menjadi indikator potensi perilaku jahat.

Data menunjukkan, sekitar 1,3 juta aplikasi diblokkir hanya karena alasan tersebut pada 2024, sebagai upaya untuk menjaga keamanan data dan privasi pengguna.

Semoga saja dengan langkah tegas ini, pengguna Android di seluruh dunia bisa lebih aman lagi mengunduh aplikasi dari Play Store tanpa harus khawatir malware atau spyware.

 

Google Workspace Kini Makin Pintar Berkat Integrasi dengan AI Generatif

Pelanggan Google Workspace kini bisa menikmati deretan fitur Gemini AI tanpa paket tambahan. (Dok: Google)

Di sisi lain, Google mengumumkan Google AI kini akan disertakan dalam paket Google Workspace Business dan Enterprise. Kehadiran fitur ini ini tidak lepas dari manfaat pemakaian AI yang terbukti meningkatkan produktivitas.

Selain itu, Google merasa AI harus dapat diakses oleh setiap bisnis dan karyawan dengan harga terjangkau. Untuk itu, deretan kemampuan AI generatif terkini hadir pada pelanggan Google Workspace tanpa perlu membeli add-on apa pun.

"Kami percaya bahwa AI bukan sekadar tool; AI menghadirkan perubahan fundamental dalam proses bekerja," tutur President Cloud Application Google Jerry Dischler dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (18/1/2025).

Menurut Jerry, AI membantu membebaskan karyawan dari tugas-tugas rutin, seperti mencatat notulen rapat hingga merangkum isi dokumen dan video panjang.

"Dan, AI juga menjadi teman bertukar pikiran yang strategis untuk mewujudkan ide-ide terbaik mereka," ujar Jerry lebih lanjut.

Fitur Google AI di Workspace

Google Workspace Individual untuk pemilik UKM diluncurkan di Indonesia (Dok. Google Indonesia)

Untuk mengetahui fitur Google AI yang tersedia di Google Workspace, berikut beberapa di antaranya:

  • AI di Gmail, Docs, Sheets, Meet, Chat, Video, dan lainnya: Pelanggan dapat menggunakan Gemini untuk meringkas, menyusun draf, dan menemukan informasi di email, chat, serta file; membuat dokumen profesional, slide, spreadsheet, dan video dari awal; mencatat selama rapat, dan banyak lagi.
  • Gemini Advanced Google: Manfaatkan Gemini Advanced untuk membantu menyelesaikan proyek kompleks, termasuk pengkodean, penelitian, dan analisis data. Pengguna juga dapat membuat "Gems," tim ahli AI yang dirancang untuk tugas berulang atau khusus.
  • NotebookLM Plus: Unggah sumber untuk mendapatkan wawasan instan dan ringkasan audio seperti podcast, lalu bagikan buku catatan yang disesuaikan dengan tim untuk mempercepat pembelajaran dan orientasi.

Google juga menyederhanakan paket dan harga layanan untuk menghadirkan nilai Google AI pada semua pelanggan Google Workspace.

Sebagai contoh, pengguna yang saat ini menggunakan paket Workspace Business Standard dengan add-on Gemini Business perlu merogoh kocek USD 32 per pengguna, per bulan. Kini pelanggan dengan paket yang sama hanya perlu membayar USD 14. 

Google Umumkan Update Terkini Project Astra

Google perkenalkan Project Astra di acara Google I/O (Liputan6.com/Robinsyah Aliwafa Zain)

Sebelumnya, Google telah mengumumkan kehadiran model Gemini 2.0. Bersama dengan pengumuman tersebut, raksasa internet itu juga mengungkap sejumlah informasi dari proyek lain yang juga tengah dikembangkan.

Dalam sesi yang dilakukan bersama media secara online, salah satunya adalah informasi terkini soal Project Astra. Untuk diketahui, ini merupakan proyek yang pertama kali diungkap pada gelaran Google I/O tahun ini.

Dengan dukungan Gemini 2.0, Google mengumumkan telah melakukan sejumlah pembaruan di Project Astra. Melalui video demo yang diperlihatkan, Google menunjukkan sejumlah kemampuan yang ditawarkan teknologi ini.

Sebagai informasi, Project Astra diperkenalkan sebagai aplikasi yang memiliki antar muka utama berupa viewfinder kamera ponsel.

Kemampuan Baru Project Astra

Aplikasi ini memiliki kemampuan deteksi lingkungan di sekeliling pengguna, lalu pengguna dapat memberikan pertanyaan terkait benda di sekitarnya. Kini, dengan Gemini 2.0, Google melakukan sejumlah peningkatan di beberapa hal:

  • Dialog Lebih Baik: Project Astra kini menjanjikan pengalaman berkomunikasi dalam beberapa bahasa termasuk bahasa campuran. Aplikasi ini juga memiliki pemahaman lebih baik tentang aksen maupun kata tidak umum.
  • Pemanfaatan Tool Baru: Project Astra juga makin berguna dalam kehidupan sehari-hari, karena mendukung pengunaan Google Search, Google Lens, dan Maps.
  • Memori Lebih Baik: Google telah meningkatkan kemampuan mengingat Project Astra, sehingga mampu mengingat lebih banyak percakapan yang dilakukan pengguna.
  • Latency yang Ditingkatkan: Dengan kemampuan streaming dan pemahaman audio yang baru, agen dapat memahami bahasa dengan latency yang mirip percakapan manusia.

Disebutkan, Google akan menguji coba Project Astra di perangkat purwarupa, salah satunya kacamata. Nantinya, saat ini diluncurkan untuk pengguna lebih luas, aplikasi ini juga diharapkan akan mendukung produk lain, seperti aplikasi Gemini. 

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya