Pasca Banjir Awal Tahun, PLN Masih Matikan 26 Gardu Listrik

Kondisi banjir pada awal Januari yang melanda Jakarta dan sekitarnya memang menjadi tantangan berat bagi PLN.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jan 2020, 13:30 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2020, 13:30 WIB
Luapan Kali Ciliwung Masih Menggenangi Jalan Jatinegara Barat
Anak-anak bermain air saat banjir menggenangi Jalan Jatinegara Barat, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Hujan yang terjadi kemarin malam membuat Kali Ciliwung meluap ke jalan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengatakan bahwa hingga Jumat ini masih terdapat 26 gardu listrik yang belum beroperasi karena terdampak banjir yang melanda di Jakarta dan sekitarnya sejak awal tahun. Padamnya gardu listrik tersebut sengaja dilakukan demi keselamatan dan keamanan.

"Ada 6.327 gardu distribusi terdampak (pada saat banjir), saat ini 99,58 persen sudah hidup dan tertinggal 26 yang masih mati," kata dia di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (17/1/2020).

Darmawan mengakui, kondisi banjir kemarin memang menjadi tantangan berat bagi PLN. Apalagi begitu banjir meluas, salah satu fokus PLN adalah keselamatan bagi masyarakat.

"Begitu daerah itu kena banjir, pertama kali yang kita lakukan adalah gardu distribusi listrik kita matikan," kata dia.

Awalnya memang ada beberapa gardu distribusi saja yang dimatikan. Namun karena banyaknya laporan dan daerah yang tergenang banir maka pihaknya memperluas untuk mematikan gardu-gardu tersebut.

"Jadi ini horror story juga, kami dapat laporan awal-awalnya 2.000 gardu distribusi, 3.000, 4.000, 5.000 masih belum juga. Terus pokoknya begitu daerah itu kena banjir matikan dulu gardu distribusi listrik," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

PLN Ungkap Alasan Listrik Masih Padam Meskipun Banjir Sudah Surut

Banjir Rendam Sejumlah Mobil di Kemang
Sejumlah mobil terendam banjir di kawasan Kemang, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya mengakibatkan banyak kendaraan terendam air. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, PT PLN (Persero) terus melakukan pemeriksaan dan pembersihan gardu-gardu distribusi yang terdampak banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) serta Banten. ‎Meski ada wilayah yang banjirnya sudah surut tetapi masih mengalami pemadaman listrik.‎

Executive Vice President Corporate Communication dan CSR PLN, I Made Suprateka menyebutkan,‎ ada empat hal yang menyebabkan PLN belum bisa menyalakan listrik. Keempat hal tersebut adalah r‎umah warga masih terendam, Gardu Distribusi masih terendam, ‎Gardu Distribusi dan rumah warga masih terendam dan ‎Gardu Induk masih terendam.

"Apabila salah satu dari kondisi di atas terjadi, maka dengan terpaksa PLN akan melakukan pemadaman listrik. Sebagai informasi, satu gardu distribusi bisa memasok lebih dari 2 Rukun Tetangga (RT)," kata Made, di Jakarta, pada Jumat 3 Januari 2020. 

Made mengungkapkan, beberapa lokasi pelanggan mungkin sudah surut dan sudah melaporkan ke Contact Center PLN 123 namun masih mengalami pemadaman listrik. Hal itu terjadi karena gardu distribusi yang mengalirkan listrik ke rumahnya masih terendam sehingga belum bisa memasok listrik. ‎

Menurut Made, PLN terus berupaya untuk menyalakan kembali aliran listrik di lokasi-lokasi yang sebelumnya terdampak banjir dengan melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir.

"Hal ini dilakukan untuk memastikan peralatan di gardu distribusi dalam keadaan siap beroperasi. Sebelum menyalakan aliran listrik, PLN akan memastikan jaringan listrik warga sudah kering dan siap untuk dialiri listrik dengan menandatangani berita acara penyalaan bersama perwakilan warga,‎" tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya