Musim Hujan, Harga Cabai dan Bawang Putih Kompak Naik

Ketidakstabilan harga cabai dan bawang akibat dari musim hujan

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Feb 2020, 19:37 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2020, 19:37 WIB
Musim Hujan, Harga Cabai dan Bawang Naik Turun
Ketidakstabilan harga cabai dan bawang akibat dari musim hujan

Liputan6.com, Jakarta - Cabai dan bawang yang menjadi bahan utama  untuk memasak mengalami ketidakstabilan harga, dilaporkan dari Pasar Kramat Jati Jakarta Timur harga cabai berkisar antara Rp 20.000-Rp 80.000 per kilogram (kg) sesuai dengan jenisnya.

Saat ini cabai merah keriting dibanderol dengan harga Rp60.000 per kg sementara untuk cabai rawit merah mencapai Rp 80.000 per kg. Harga terbilang  stabil untuk cabai hijau Rp 20.000 per kg dan cabe rawit hijau Rp 40.000 per kg. 

"Saat ini harga cabai merah naik turun kisaran RP 60 ribu sampai Rp 80 ribu, bahkan kemarin sempat 100 ribu per kilonya," kata Susi pedagang cabai kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (4/2/2020).

"Hujan terus jadi cabai kualitasnya mudah menurun atau cepat busuk", kata Apan pedagang cabai lain.

Salah satu penyebab harga cabai naik adalah karena pancaroba, yang membuat cabai cepat busuk karena lembab dan pasokan cabai berkurang.

Selain cabai, harga bawang putih juga naik. Untuk bawang putih berkisar antara Rp 45.000-Rp 60.000 perkilonya, sedangkan bawang merah stabil pada Rp 32.000-RP 35.000 perkilogram.

“Bawang putih naik, kalau bawang merah tetap belum naik," ungkap Susi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harga Cabai dan Bawang Diprediksi Naik Pasca Banjir di Jabodetabek

Operasi Cabai Murah
Pedagang menyiapkan paket cabai rawit merah saat Operasi Pasar Murah di Pasar Senen, Senin, Jakarta (3/2/2020). Harga cabai rawit merah dijual Rp40.000 per kilogram, lebih murah dibandingkan harga pasar saat ini mencapai 90 ribu per kilogram. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan, pasca banjir melanda Jabodetabek, harga komoditas cabai dan bawang diperkirakan naik. Sebab cabai dan bawang beresiko tidak bisa dijual lagi jika sudah terendam banjir.

"Dua komoditas yang rawan terdampak kenaikan harga yaitu aneka jenis cabai dan bawang," kata Abdullah kepada merdeka.com di Jakarta, Sabtu, (4/1).

Kalau pun tidak terendam banjir, cabai dan bawang rawan busuk bila tak terjual. Akhirnya pedagang pun mengalami kerugian.

Tak hanya itu, banjir dan longsor yang terjadi di beberapa wilayah juga menyebabkan stok persediaan cabai dan bawang berkurang. Tentu saja hal ini membuat harga dua komoditas ini jadi merangkak naik.

Abdullah mengaku saat ini pihaknya sedang melakukan pendalaman terhadap pergerakan harga cabai dan bawang. "Asumsi kami itu yang harganya naik," ujarnya.

Sebelumnya, memasuki musim penghujan, harga cabai rawit merah di Pasar Minggu mengalami lonjakan harga, dengan kisaran harga mencapai Rp 65.000 per Kilogram (Kg). Kenaikan harga juga diakibatkan oleh cabai yang cepat membusuk.

Salah satu pedagang sayuran di Pasar Minggu, Suwarti mengatakan, dampak dari kenaikan harga cabai merah karena lonjakan harga di Pasar Induk Kramat Jati. Selain itu, hujan lebat juga membuat cabai cepat busuk.

"Kalau busuk, orang (seringnya) tidak jadi beli. Sehingga dibuang," ujar Suwarti kepada Merdeka.com, Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (3/1).

Selain itu, cabai merah juga mengalami kenaikan harga, berkisar Rp 55.000 per Kg. Sedangkan, rawit hijau juga mengalami lonjakan, dengan kisaran Rp45.000 per Kg.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya