Awal Tahun, Cadangan Devisa Indonesia Naik Jadi USD 131,7 Miliar

Posisi cadangan devisa setara dengan pembiayaan 7,8 bulan impor atau 7,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2020, 11:20 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2020, 11:20 WIB
Ilustrasi Bank Indonesia (2)
Ilustrasi Bank Indonesia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari sebesar USD 131,7 miliar. Angka ini  meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2019 sebesar USD 129,2 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko mengatakan posisi cadangan devisa setara dengan pembiayaan 7,8 bulan impor atau 7,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," kata Onny dalam siaran pers, Jakarta, Jumat (7/2).

Peningkatan cadangan devisa pada Januari 2020 terutama didorong oleh penerbitan global bond pemerintah, penerimaan devisa migas, dan penerimaan valas lainnya.

Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik.

Reporter: Anisyah Al Faqir dan Helena Yupita

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Berapa Jumlah Emas dalam Cadangan Devisa Indonesia?

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Kepala Divisi Inovasi Produk Keuangan Syariah Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Yosita Nur Wirdayanti mengatakan, emas merupakan sarana investasi yang aman. Sebab emas merupakan salah satu instrumen yang tahan terhadap gejolak yang terjadi dalam perekonomian.

Karenanya sejumlah negara memiliki cadangan devisa berupa emas. Bahkan ada negara yang menjadikan emas sebagai porsi terbesar dalam cadangan devisa.

"Emas memamg menjadi devisa negara yang dipelihara bank sentral," kata dia, di Hotel Ashley, Jakarta, Jumat (29/11/2019).

Sebagai contoh, dia menyebut Amerika Serikat sebagai negara yang sebagian besar cadangan devisanya terdiri atas emas. Cadangan devisa AS berupa emas sebanyak 8.133,46 ton atau sekitar 74,9 persen dari cadangan devisa negara Paman Sam tersebut.

Selain itu ada Jerman dengan 3.366,77 ton atau 70,6 persen dari total cadangan devisa. Ada juga Italia 2.451 ton atau 66,9 persen dari total cadangan devisa. Prancis juga memiliki 2.436 ton emas atau 61,1 persen dari cadangan devisa.

Porsi Emas dalam Cadangan Devisa Indonesia

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Indonesia, kata dia, ada di urutan ke-38 dalam deretan negara yang menjadikan emas sebagai bagian dari cadangan devisa. Jumlah emas Indonesia sebanyak 78,5 ton atau 2,86 persen dari total cadangan devisa.

"Kalau Indonesia 2,5 sampai 3 persen dari cadangan devisanya, kita lebih banyak trade-nya," jelas dia.

Meskipun demikian, dia mengatakan, bahwa sejauh ini belum ada ketentuan baku terkait berapa banyak emas yang harus disimpan sebagai cadangan devisa oleh bank sentral. Hal tersebut tergantung kebijakan masing-masing negara.

"Kalau setahu saya tidak ada ketentuan cadangan devisa itu bentuk emas, bukan mandatory, kebijakan tergantung masing-masing negara, secara internasional tidak ada ketentuan batas minimum bagi bank sentralnya memiliki emas," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya