Industri Makanan dan Minuman Diklaim Tak Terpengaruh Virus Corona

Industri makanan dan minuman masih aman meski ada penyebaran virus corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Feb 2020, 14:30 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2020, 14:30 WIB
(Foto: Liputan6.com/Maulandy R)
Ketua Gapmmi Adhi Lukman (Foto:Liputan6.com/Maulandy R)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman mengatakan bahwa industri makanan dan minuman masih aman meski ada penyebaran virus corona.

"Virus (Corona) tidak ada pengaruh nya," tegas dia di Ibis Hotel, Jakarta, Sabtu (29/2/2020).

Adhi menilai virus corona dalam penyebaranya tidak bisa mengkontaminasi lewat makanan dan minuman. 'Viirus itu mati dalam proses pengiriman. Virus ini tidak tahan panas dan dingin," imbuh nya.

Bahkan buah impor asal China masih dinyatakan aman untuk di konsumsi.

Para pelaku usaha industri makanan dan minuman dalam negeri justru, mengkhawatirkan penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

"Ini akan berdampak bagi hotel.Tapi industri kita juga akan kena karena otomatis makan dan minuman berkurang," ungkap Adhi.

Selain itu, ia juga mengungkapkan justru sektor logistik lah yang paling terpukul dan ditakutkan mempengaruhi industri makanan dan minuman dalam negeri akibat virus corona.

"Justru logistik, karena pelabuhan di China masih di tutup, itu akan berdampak," tegas nya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Semrawut Kemacetan Truk Kontainer di Tanjung Priok
Kemacetan arus kendaraan saat melintas di Jalan Yos Sudarso arah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/7). Lambatnya proses masuk menuju pelabuhan juga menjadi salah satu penyebab kemacetan. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Akibat dari penutupan pelabuhan di China, ia menyebut kegiatan produksi industri makanan dan minuman menjadi terganggu. " Kan, mesin,spare part, atau alat-alat yang perlu di ganti. Tidak bisa masuk," lanjut dia.

Ia kemudian, mendorong pemerintah Indonesia untuk memberikan kebijakan yang dapat memberi stimulus bagi pelaku usaha industri makanan dan minuman nasional.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Agus Eko N menilai bantuan yang diberikan pemerintah Indonesia terhadap industri makanan dan minuman Indonesia masih belum tepat sasaran.

"Stimulus yang diberikan masih terlalu umum, menurut pandangan kami," tegas Eko.

Menurut nya langkah yang di ambil pemerintah masih belum maksimal. Khususnya dalam memastikan kecukupan ketahanan pangan nasional.

"Cek gudang-gudang logistik bahkan gudang swasta. Perhatikan stok," ungkap nya.

Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadi nya lonjakan harga yang mempengaruhi daya beli masyarakat.

"Kalau produksi terganggu, itu akan menekan konsumsi kita lebih dalam lagi," tutup nya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya