Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua orang WNI positif terinfeksi virus Corona pada Senin kemarin. Korban merupakan seorang Ibu berusia 64 tahun dan anaknya yang berusia 31 tahun.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pemerintah sudah menangani kasus ini dengan standar internasional. Selain itu, koordinasi dengan WHO juga dilakukan dalam rangka menangani korban.
"Keseriusan ini yang jadi dasar kita baik dari kesehatan maupun ekonomi, untuk menentukan langkah-langkah selajutnya," kata Perry dikutip pada Selasa (3/3/2020).
Advertisement
Perry mengatakan Bank Indonesia masih konsisten dengan prediksi bahwa dampak terberat dari penyebaran virus Corona terjadi selama Februari dan Maret. Lalu akan mengalami perbaikan di bulan April. "Tapi bukan berarti pulih," ujar Perry.
Sejak terjadinya penyebaran virus Corona, Bank Indonesia menggunakan model V shape dalam sebagai asesmen. Sehingga setelah terpuruk di bulan Februari dan Maret, pada bulan Mei, Juni dan seterusnya akan berangsur membaik seperti semula.
Reporter:Â Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemerintah Bakal Tambah Rumah Sakit Rujukan untuk Tangani Virus Corona
Sebeumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti menyatakan pihaknya bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang membahas rencana penambahan rumah sakit rujukan dalam penanganan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Tiga rumah sakit di Jakarta telah ditetapkan sebagai rujukan di antaranya yakni RSPI Sulianti Saroso (Jakarta Utara), RSPAD Gatot Soebroto (Jakarta Pusat) dan Rumah Sakit Persahabatan (Jakarta Timur).
BACA JUGA
"Kami sedang membahas bersama dengan tim Kemenkes untuk penambahan rumah sakit rujukan," kata Widiastuti d Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2020).
Untuk rumah sakit tambahan, dia menyebut akan segera mengumumkannya kepada masyarakat. Sementara itu Widyastuti menyatakan para petugas kesehatan akan terus bersiaga.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara rutin akan mengirimkan pesan WhatsApp ataupun SMS kepada masyarakat untuk mengantisipasi penyebaran lebih luas infeksi akibat virus corona (Covid-19).
"Pemprov akan secara rutin mengirimkan WA blast, SMS blast dan fasilitas komunikasi lainnya sebagai usaha menekan risiko penyebaran virus corona," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Senin malam, demikian dilansir Antara.
Pesan berantai resmi tersebut juga akan dikirimkan lagi apabila ditemukan tempat-tempat baru yang perlu dihindari atau informasi yang perlu diketahui masyarakat.
"Dan kami juga sudah menyiapkan tenaga yang cukup, fasilitas yang cukup, untuk merespon penyebaran corona. Tapi semuanya dilakukan lewat telpon dulu," kata Anies.
Kendati demikian, Pemprov DKI Jakarta belum bisa menyebutkan jumlah tenaga kesehatan yang akan disiagakan untuk antisipasi virus corona, namun demikian mereka menyatakan fasilitas yang dimiliki siap.
Advertisement