Satgas Pangan Tangkap Oknum yang Mainkan Harga di Jakarta Barat

Masyarakat Indonesia diminta tak khawatir akan kelanggkaan stok bahan pangan.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mar 2020, 20:07 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2020, 20:07 WIB
Stok Beras Hingga Pertengahan Tahun Dipastikan Aman
Pekerja memanggul karung beras Bulog di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (27/2/2020). Jelang Ramadan dan Idul Fitri 2020 Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog siap mengamankan pasokan beras di seluruh wilayah Indonesia mencapai 1,7 juta ton. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menyatakan tim satgas pangan kementeriannya telah mengamankan oknum yang terduga terlibat permainan harga bahan pangan di wilayah administrasi Jakarta Barat.

"Ada di Jakarta Barat beberapa waktu lalu satgas pangan mengamankan oknum yang di duga terlibat permainan harga bahan pangan," singkat Wamendag Jerry seusai mengisi acara sebuah e-commerce di bilangan Kuningan, Jakarta, Kamis (12/3).

Akan tetapi ia tidak bersedia merinci lebih lanjut informasi tersebut dan mempersilahkan awak media untuk menanyakan langsung kepada satgas pangan terkait kejelasannya.

Satgas pangan sendiri menurutnya dibentuk oleh kementeriannya sebagai mekanisme atau instrumen untuk memastikan stok bahan pangan aman dan terkendali, agar tidak terjadinya lonjakan harga pangan yang membebani masyarakat Indonesia sekaligus sebagai konsumen.

"Selain itu satgas pangan juga bertugas mengadakan operasi pasar untuk menekan harga dan bergilir tiap harinya di berbagai wilayah Indonesia," imbuh dia.

Dalam kesempatan itu Jerry meminta masyarakat Indonesia untuk tidak khawatir akan kelanggkaan stok bahan pangan jelang bulan suci Ramadhan, karena menurutnya stok sejumlah bahan pangan sejauh ini masih aman dan tercukupi.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harga Pangan Naik, Pengusaha Sebut Koordinasi Pemerintah Lemah

Ketika TKN Jokowi-Amin Ngobrol Bareng Bersama Generasi Muda
Wakil Ketua TKN Jokowi-Amin, Rosan Roeslani saat menjadi pembicara pada talkshow Kamis Kerja di Hub 86 Jakarta, Kamis (10/1). Talkshow mengusung tema Bisnis Tanpa Hutang, Emang Mungkin? dihadiri generasi muda. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengatakan bahwa kenaikan harga sejumlah bahan pangan seperti bawang putih, bawang bombay, gula dan lainnya, disebabkan oleh kurangnya koordinasi antar berbagai kementrian terkait.

"Koordinasi untuk adminsitrasi antar kementerian. Birokrasi ini berhubungan dengan kementerian pertanian, kementerian perdagangan, dan kementerian perindustrian. Tiga ini aja diperbaiki, soalnya kalau di salah satu agak lambat pasti eksekusinya akan lambat juga," tegas Rosan di Kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Selain itu, pihaknya juga meminta pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam menyampakkan harga pangan, karena dianggap sangat sensitif dan berpeluang menimbukan kepanikan pada tataran masyarakat.

Untuk mencegah kembali terjadinya kenaikan harga pangan dikemudian hari, dia meminta pemerintah untuk meningkatkan koordinasi antar kementerian.

Karena dengan adanya lonjakkan harga sejumlah bahan pangan masyarakat atau pembeli menjadi pihak yang dirugikan.

"Masalah itu (kenaikan harga pangan), jangan sampai menimbulkan kerugian di masyarakat," pungkas Rosan.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya