Tas Tangan Mewah Kini Jadi Pilihan Investasi Orang Kaya Dunia

Tas tangan paling mahal yang pernah dijual adalah Himalayan Birkins Hermes.

oleh Tira Santia diperbarui 13 Mar 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2020, 07:00 WIB
20170602-Tas Hermes Termahal, Terjual dengan Harga 5 Miliar-AFP
Model memperlihatkan tas Hermes Birkin Himalayan Crocodile di Christies Hong Kong, 4 Mei 2017. Tas Hermes Himalaya ini memecahkan rekor sebagai tas tangan termahal setelah terjual seharga US$380 ribu (sekitar Rp5 miliar) dalam lelang. (ISAAC LAWRENCE/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Tas tangan kini menjadi salah satu aset investasi yang berharga di kalangan orang kaya. Bahkan barang ini mengalahkan benda seni, perangko, dan wiski langka.

Melansir laman CNBC, Jumat (13/3/2020), Peneliti kekayaan Knight Frank mengatakan bahwa penjualan tas tangan di pasar, yang sebagian besar dijual melalui lelang dan online antara dikuasai berbagai merek. Namun Hermes Birkin mendominasi pasar kelas atas.

Setelah tas, investasi kedua yang banyak dicari adalah perangko. Saat  benda seni hanya memberikan pengembalian 5 keuntungan persen pada 2019, tas tangan mampu lebih besar mencapai 13 persen. Itu yang mendasari tas tangan sebagai koleksi nomor satu di 2020, menurut Knight Frank Luxury Investment Index.

"Meskipun tas yang dibuat oleh merek-merek mewah lain seperti Chanel dan Louis Vuitton juga dapat dikoleksi, tas-tas buatan Hermes menjadi barang dengan harga tertinggi dan dianggap yang paling diinginkan," kata Direktur Art Market Research, Sebastian Duthy.

Sementara tas tangan paling mahal yang pernah dijual adalah tas Himalayan Birkins Hermes, yang dilelang Christie pada tahun 2017 dengan harga USD 379.261 atau Rp 5,4 miliar (USD 1=Rp 14.359).

Birkin menghasilkan sekitar 12.000 Birkin per tahu, menurut Bernstein Research. Namun Hermes biasanya membatasi penjualan tas tersebut hanya kepada klien-klien top.

 

Koleksi Lain

PBB Rilis Perangko Tahun Baru Imlek
Foto yang diabadikan pada 13 Januari 2020 ini memperlihatkan carik kenangan (stamp sheet) edisi Tahun Tikus di Administrasi Pos Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNPA), di markas besar PBB di New York. UNPA mengeluarkan prangko edisi khusus untuk merayakan Tahun Baru Imlek. (Xinhua/Li Muzi)

Setelah tas, investasi kedua yang paling diminati pada 2019 adalah perangko, yang memberikan pengembalian keuntungan sebesar 6 persen. Adapun wiski langka sebesar 5 persen.

Sementara produk seni yang tercatat paling mahal di tahun 2016 dan 2017 termasuk lukisan karya Basquiat seharga USD 110 juta.

Adapun aset yang mengalami penurunan terburuk tahun lalu adalah mobil dan perhiasan klasik, yang keduanya turun 7 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya