KAI Angkat Bicara Soal Potensi Penyebaran Corona di KRL Jakarta-Bogor

PT KAI dan PT KCI akan bekerja sama dengan melakukan sejumlah tindakan preventif untuk mengantisipasi potensi penularan wabah virus Corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mar 2020, 19:45 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2020, 19:45 WIB
Ada Pergantian Wesel, KRL Beroperasi Hanya Sampai Stasiun Manggarai
Kereta commuter line melintas di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (13/2/2020). PT KCI melakukan rekayasa perjalanan KRL Bogor dan Bekasi terkait penggantian wesel atau persimpangan rel di stasiun Gambir dan Jakarta Kota. (merdeka.com/Magang/Muhammad Fayyadh)

Liputan6.com, Jakarta Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro menyebut pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan peringatan bagi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk lebih waspada terkait risiko penularan virus Corona atau Covid-19 di moda transportasi Kereta Rel Listrik (KRL) rute Bogor-Depok-Jakarta Kota dan sebaliknya.

Untuk itu, Edi meminta PT KAI dan PT KCI dapat terus berkoordinasi untuk melindungi penumpangnya dari penyebaran virus Corona.

"Penumpang KRL ini pada saat sibuk kan berdesak-desakan, jadi barangkali bapak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan kita, maka dari itu sekarang kita siap semua baik itu pihak KCI, kereta menengah maupun jarak jauh (KAI) bersiap-siap," tegas Edi Sukmoro di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (13/3).

Edi kemudian berujar bahwa hingga sekarang krl tetap menjadi moda transportasi umum favorit bagi warga ibu kota dan sekitarnya. Karena dianggap cukup nyaman bagi para pekerja serta mereka dapat terhindar dari kemacetan kota Jakarta dan daerah penyangga disekitarnya.

"Tidak ada penurunan secara signifikan dari penggguna krl, rasanya flat saja penumpangnya. Mungkin kebutuhan kali ya, seperti KRL itu orang bekerja, kalau itu kan totalnya 826 perjalanan sehari, sekarang sudah jadi 930, kalau kita potong 100 perjalanan gimana orang ke kantor," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lakukan Pencegahan

Masyarakat Tetap Gunakan Transportasi Umum
Sejumlah calon penumpang menunggu kedatangan KRL Commuter Line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (7/3/2020). Masuknya virus Corona atau Covid-19 di Indonesia belum mempengaruhi minat masyarakat untuk tetap bepergian menggunakan transportasi umum. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk itu PT KAI dan PT KCI akan bekerja sama dengan melakukan sejumlah tindakan preventif untuk mengantisipasi potensi penularan wabah virus Corona bagi pengguna moda transportasi krl dan kereta jarak jauh.

Seperti menyediakan hand sanitizer di setiap rangakain krl maupun kereta jarak jauh, pemeriksaan suhu tubuh bagi calon penumpang krl juga kereta jarak jauh. Bahkan ke depan perusahaannya juga mengklaim akan mendirikan ruang isolasi di stasiun untuk melakukan tindakan medis.

Dalam kesempatan itu Edi berujar bahwa PT KAI telah mempunyai program layanan kesehatan gratis bagi penumpang kereta jarak jauh, khususnya dari stasiun keberangkatan daerah Semarang, yang dinamai Rail Clinic berjalan.

"Kemarin sudah dari Semarang, besok mungkin (Rail Clinic) akan berjalan kembali karena para kru dokter dan tenaga medisnya harus istirahat terlebih dahulu," pungkasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya