Liputan6.com, Jakarta Istri miliarder dunia, Melinda Gates mengaku bila dia dan suaminya, Bill Gates memutuskan untuk menyimpan berbagai bahan makanan di ruang bawah tanah mereka selama bertahun-tahun untuk mengantisipasi pandemi atau bencana lain yang mungkin terjadi.
“Beberapa tahun yang lalu, kita telah membicarakan, tentang bagaimana jika tidak ada air bersih? Bagaimana jika tidak ada makanan yang cukup? Kemana kita pergi? Apa yang mungkin kita lakukan sebagai keluarga? " jelas dia kepada Radio BBC, seperti mengutip laman Businessinsider.sg, Minggu (19/4/2020).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengaku melakukan hal ini sebagai langkah persiapan bagi dirinya dan keluarga bila suatu saat menghadapi pandemi.
"Saya pikir kita harus melakukan persiapan itu untuk diri kita sendiri. Jadi kami benar-benar menyiapkannya seperti makanan di ruang bawah tanah untuk berjaga-jaga," jelas dia.
Dia menuturkan jika satu-satunya hal yang tidak mereka persiapkan adalah vaksin atau pengobatan untuk virus yang akan menyebabkan pandemi.
Meskipun dia mengakui jika dirinya dan keluarga memiliki hak istimewa ketika berurusan dengan wabah COVID-19. "Yang paling sering kita bicarakan sekarang di rumah setiap malam adalah betapa beruntungnya kita," lanjutnya.
Â
Peringatan
Bill Gates sebelumnya memang telah memperingatkan tentang potensi adanya pandemi selama bertahun-tahun. Pada pertemuan TED Talk di 2015, dia menilai jika dunia tidak siap untuk menghadapi epidemi.
Bahkan pada 2017, dia menulis jika epidemi berikutnya bisa menjadi "jenis flu yang sangat menular dan mematikan."
Pendiri Microsoft ini menuturkan jika pandemi akan menjadi peristiwa terbesar yang dirasakan sebagian besar warga dunia, dalam seumur hidup mereka.
Dia pun menyarankan tindakan yang bisa dilakukan oleh negara-negara untuk membantu memerangi virus, termasuk membuat basis data internasional untuk berbagi informasi satu sama lain.
Yayasan Bill dan Melinda Gates mengumumkan akan menyediakan USD 150 juta dana untuk membantu menyebarkan pasokan medis tambahan dan untuk membantu para ilmuwan menemukan solusi perawatan dan vaksin untuk virus corona.
Tercatat, Yayasan ini telah menyumbangkan total USD 250 juta untuk membantu upaya menghadapi dampai Virus Corona secara global.
Advertisement