Perusahaan Robot Asal Denmark Lirik Pasar Indonesia

Universal Robots meminta industri manufaktur Indonesia mempercepat pengadopsian otomatisasi robot.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Mei 2020, 17:45 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2020, 17:45 WIB
Penggunaan robot di industri manufaktur
Penggunaan robot di industri manufaktur (dok: Universal Robot)

Liputan6.com, Jakarta - Universal Robots, pemimpin pasar teknologi robot kolaboratif (Cobots) yang berbasis di Denmark, meminta industri manufaktur Indonesia mempercepat pengadopsian otomatisasi robot, agar tetap mampu menjadi negara yang kompetitif dan efisien saat menghadapi masa ekonomi yang sedang sulit.

Saat ini kondisi pasar sedang fluktuatif karena muncul gangguan bertubi-tubi. Meningkatkan otomatisasi untuk mengoptimalkan produksi adalah tantangan yang akan selalu ada. Jenis robot baru, yang dinamakan Cobot, bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara sistem perakitan manual dan sistem manufaktur otomatis.

Universal Robots menyoroti bahwa Cobot ini berpotensi meningkatkan produktivitas bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya di sektor manufaktur hingga 30 persen.

“Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, yang berevolusi dari negara petani tradisional, menjadi negara yang sekarang ini sangat menganut teknologi, manufaktur, dan jasa. Dengan pemerintah mendorong implementasi transformasi Industri 4.0, yang meliputi peningkatan tenaga kerja dan adopsi teknologi oleh perusahaan, otomatisasi dengan Cobot tentunya merupakan inovasi yang dapat memberikan keuntungan bagi Indonesia,” kata Darrell Adams, Kepala Universal Robot Asia Tenggara & Oseania dalam keterangannya, Senin (18/5/2020).

“Munculnya Cobot akan menjadi perpaduan baik yang bertahap, sebuah sinergi yang harmonis antara manusia dan mesin di Indonesia, dan memungkinkan lebih banyak lagi industri yang akan merangkul otomatisasi, tanpa meninggalkan tenaga manusia di belakang. Dengan bantuan robot, produsen lokal dapat mencapai efisiensi yang lebih tinggi dan peningkatan produktivitas yang baik dan cepat," tambahnya.

 

Dapat Disesuaikan

Robot
Dua robot industri yang membantu Nigel membuat album (sumber: Kuka Robotics)

Lebih lanjut Adams menjelaskan, bahwa Cobot dapat dengan mudah diprogram ulang untuk menyelesaikan tugas-tugas baru, guna memenuhi tuntutan produksi jangka pendek, yang dihadapi oleh perusahaan, dan setelah itu, disesuaikan dengan pemrosesan yang lebih maju dalam ukuran batch yang lebih kecil.

Adopsi Cobot dapat membantu memperluas kontribusi sektor manufaktur, ekonomi dan meningkatkan inovasi serta kapasitas untuk usaha kecil dan menengah.

Sektor manufaktur di Indonesia adalah kontributor utama terhadap PDB negara. Namun, tingkat otomatisasi rata-rata di antara perusahaan manufaktur lokal masih sangat rendah. Otomatisasi berpotensi meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan PDB di Indonesia, menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi bagi pekerja dan peluang pasar bagi perusahaan.

Menurut Universal Robots, perusahaan yang telah menempuh jalur otomatisasi telah berhasil meningkatkan produksi sebanyak 300 persen; sambil mengurangi cacat produksi sebesar 90 persen dan meningkatkan laba sebesar 20 persen. Universal Robots menargetkan industri utama seperti elektronik, otomotif, makanan & minuman, bahan kimia, semikonduktor, furniture, dan produk konsumen.

“Tempat kerja di masa depan akan dijalankan oleh pekerja yang terampil yang dibantu oleh perangkat cerdas. Cobots membantu mengotomatisasi dan merampingkan proses yang berulang dan yang kemungkinan berpotensi tidak aman, sehingga memastikan lingkungan kerja menjadi aman, sekaligus meningkatkan produktivitas dan efisiensi,” kata Adams.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya