Pertama di Dunia, China Bakal Gelar Lomba Lari Manusia vs Robot Humanoid

Inisiatif lomba lari manusia vs robot ini merupakan salah satu langkah yang memperkuat ambisi negara itu dalam pengembangan kecerdasan buatan. Ini syarat lombanya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 28 Jan 2025, 19:40 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2025, 19:40 WIB
Dongfeng Manfaatkan Robot Humanoid untuk Produksi Mobil (Carscoops)
Dongfeng Manfaatkan Robot Humanoid untuk Produksi Mobil (Carscoops)... Selengkapnya

Liputan6.com, Beijing - China kembali mencuri perhatian dunia dengan rencana menggelar lomba lari maraton setengah jarak (21 km) antara manusia dan robot humanoid. Acara ini akan berlangsung pada bulan April di Kawasan Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Beijing (E-Town), yang terletak di Distrik industri Daxing, Beijing.

Menurut otoritas setempat, seperti dikutip dari laman Independent, Selasa (28/1/2025), E-Town menjadi pusat utama teknologi robotik di China, dengan lebih dari 100 perusahaan yang memproduksi komponen inti, mesin robot, dan aplikasi terkait. Kawasan ini menyumbang sekitar 50 persen dari total output produksi robot di Beijing senilai hampir 10 miliar yuan (sekitar Rp21 triliun).

Lomba ini akan melibatkan sekitar 12.000 peserta, baik manusia maupun robot humanoid, dengan hadiah yang disiapkan bagi tiga pelari terbaik.

Adapun acara ini membuka partisipasi bagi perusahaan, lembaga riset, klub robotik, dan universitas dari seluruh dunia. Syarat utama adalah robot yang bertanding harus memiliki tampilan humanoid dan struktur mekanik yang memungkinkan mereka berjalan atau berlari dengan dua kaki.

Robot peserta harus memiliki tinggi antara 0,5 meter hingga 2 meter, dengan jarak maksimum dari sendi pinggul ke telapak kaki setidaknya 0,45 meter. Baik robot yang dikendalikan jarak jauh maupun yang sepenuhnya otonom diizinkan untuk ikut serta. Selain itu, penyelenggara mengizinkan pergantian baterai robot selama lomba berlangsung.

"Ke depan, Beijing E-Town akan fokus pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan yang maju, industrialisasi produk humanoid kelas atas, dan menciptakan ekosistem inovasi yang unggul," ujar pejabat distrik dalam pernyataan resminya.

Sejalan dengan Visi Ambisius China

Sejalan dengan Visi Ambisius China

Robot humanoid pertama Xiaomi CyberOne (Dok. Xiaomi)
Robot humanoid pertama Xiaomi CyberOne (Dok. Xiaomi)... Selengkapnya

Langkah ambisius ini sejalan dengan visi besar China untuk membangun ekosistem robotik yang komprehensif. Menurut laporan Xinhua, industri robot di China diproyeksikan tumbuh hingga mencapai nilai 54 miliar dolar AS (sekitar Rp836 triliun) pada akhir dekade ini.

Tahun lalu, Beijing sempat menggelar lomba maraton yang melibatkan humanoid. Namun, menurut laporan SCMP, robot dari perusahaan China, Galbot, hanya tampil di dekat garis finis untuk menyemangati peserta manusia.

Lomba ini juga mencerminkan persaingan global dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan, di mana China dan Amerika Serikat menjadi dua kekuatan utama.

Tahun lalu, AS mengungkapkan kekhawatiran terkait potensi penyalahgunaan teknologi AI oleh China dalam pertemuan tertutup. Selain itu, Washington memberlakukan pembatasan investasi teknologi pada China, menandai ketatnya persaingan dalam bidang ini.

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya