Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui anak perusahaan PT Pertamina Gas (Pertagas) akan melaksanakan pembangunan pipa minyak mentah Blok Rokan, Riau, sepanjang 367 km dengan diameter 4-24 inchi. Proyek tersebut berada di koridor Minas-Duri-Dumai dan Balam-Bangko-Dumai, Wilayah Kerja Rokan.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Ferryanto mengungkapkan, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi antaranak perusahaan PT Pertamina Group.
Baca Juga
Selain itu proyek pipa Rokan merupakan upaya mendukung program pemerintah dalam meningkatkan lifting dari Blok Rokan yang merupakan back bone sebesar sepertiga produksi minyak bumi nasional, sekaligus salah satu blok minyak terbesar di Indonesia.
Advertisement
Proyek ini mendukung program pemerintah dengan meningkatkan efisiensi pembiayaan pelaksanaan proyek strategis nasional.
"Dalam masa penuh tantangan ini, dengan alokasi biaya sekitar 300 juta dolar AS, PGN berhasil menekan biaya capex dengan efisiensi sekitar 30 persen. Proyek ini juga sudah direncanakan sebagai salah satu proyek utama PGN sehubungan dengan target capex 2020. Penetapan FID proyek pipa Rokan diharapkan turut mengoptimalkan upaya efisiensi tersebut." jelasnya dikutip dari Antara, Jumat (19/6/2020).
Lebih lanjut Redy menjelaskan bahwa minyak yang dihasilkan dari ladang Rokan akan dibawa ke kilang minyak Pertamina di Dumai dengan estimasi minyak yang akan diangkut sekitar 250.000 barel per hari.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mulai Konstruksi Juli 2020
Proyek ini dijadwalkan mulai persiapan konstruksi pada Juli 2020 dan ditargetkan selesai pada akhir 2021.
Secara umum, jalur pipa terdiri atas 12 segmen dan tiga stasiun yaitu Duri, Dumai, dan Manifold Batang. Di setiap segmen pipeline, terdapat pig launcher dan receiver termasuk aksesorisnya.
Sectional break valve (SBV) di 24 lokasi dan horizontal direct drilling (HDD) di 12 lokasi, beserta leak detection system untuk semua ruas dan oil transport & management system.
Pada proyek ini, Pertagas akan menjadi operator dalam melaksanakan pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan.
Dari sisi kinerja operasional, proyek ini diproyeksikan akan memberikan dampak pada peningkatan pendapatan perusahaan dari pengembangan bisnis transportasi minyak mentah khususnya untuk KKKS seperti PT Chevron Pasific Indonesia (CPI), BOB Bumi Siak Posako & KKKS lainnya.
"Pembangunan pipa ini merupakan proyek strategis nasional untuk mendukung ketahanan energi nasional. Ketahanan produksi minyak di Blok Rokan, diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan performa lifting minyak nasional sebagai energi primer dalam upaya memajukan perekonomian nasional," tutup Redy.
Advertisement