Liputan6.com, Jakarta - PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB) dan China Energy, Pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7, berpartisipasi dalam penanganan pandemi virus corona baru (Covid-19).
Direktur Utama PT PJB, Iwan Agung Firstantara mengatakan, PJB dan China Energy ikut membantu pemerintah dalam memutus penyebaran Covid-19 dengan menyediakan peralatan dan kebutuhan operasional medis.
Baca Juga
"Bantuan alat kesehatan dan APD ini diharapkan dapat mendukung para tenaga medis dalam penanganan para pasien yang terpapar Covid-19, sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran virus ini di Indonesia," kata Iwan, di Jakarta, Senin (13/7/2020).
Advertisement
PT PJB dan China Energy membentuk konsorsium yakni PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (SGPJB). Saat ini konsorsium itu memegang kendali PLTU Jawa 7 yang berkapasitas 2 x 1.000 Megawatt (MW) yang berlokasi di Kabupaten Serang Provinsi Banten. Adapun saat ini Unit 1 telah beroperasi secara komersial sejak bulan Desember 2019 yang lalu.
"Melalui program bantuan kemanusiaan ini konsorsium PT PJB dan China Energy ikut berpartisipasi dengan memberikan bantuan lima unit ventilator, 1000 rapid test serta APD berupa masker, kacamata pelindung, dan baju hazmat dengan total 31500 unit," terang Iwan.
Selain proyek PLTU Jawa 7, China Energy juga mengerjakan dua proyek pembangkit listrik di Indonesia, yakni PLTU Simpang Belimbing 2 x 150 MW melalui PT GH EMM Indonesia dan PLTU Sumsel-1 2 x 350 MW melalui PT Guohua Lion Power Indonesia .
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pasok APD bagi Karyawan
Selama masa Pandemi ini, tiga proyek pembangkit tersebut yang dikembangkan oleh China Energy merumuskan langkah-langkah antisipasi secara ilmiah dan ketat untuk seluruh karyawannya.
Adapun upaya yang dilakukan meliputi memasok alat pelindung diri demi keselamatan para karyawan, membantu karyawan lokal yang mengalami kesulitan, tidak melakukan PHK, bersama sama memerangi epidemi, memastikan pasokan listrik masyarakat terpenuhi. Hingga saat ini, tidak ada satupun karyawan di tiga pembangkit listrik itu yang terkena virus Covid-19.
"Ini merupakan bentuk komitmen Kami sebagai anak usaha PT PLN (Persero) untuk bisa menekan dampak dari pandemi virus Corona," tutup Iwan.
Advertisement