45 Pasar di Jakarta Tutup Akibat Covid-19, Ikappi Terus Ingatkan Anggota

Berdasarkan hasil data terkini dari Ikappi ada 305 kasus positif covid-19 pada 46 pasar.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jul 2020, 18:45 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2020, 18:45 WIB
FOTO: Pedagang Pasar Tasik Jalani Swab Test COVID-19
Petugas medis memeriksa sampel saat menggelar swab test COVID-19 di Pasar Tasik, Jakarta, Kamis (2/7/2020). Tes yang dilakukan secara acak bagi pedagang itu bertujuan untuk mendeteksi serta mencegah penyebaran COVID-19 di kawasan Pasar Tasik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) terus konsolidasi untuk memberikan perlindungan terhadap pedagang yang ada di DKI Jakarta dari paparan virus Corona jenis baru atau Covid-19.

Ketua DPW IKAPPI DKI Jakarta Miftahudin menjelaskan, Ikappi berupaya agar DKI Jakarta tidak masuk pada puncak provinsi tertinggi di pasar tradisional. "Ini adalah cara dan ikhtiar kita menjalankan tugas sesuai dengan arahan untuk menjaga pasar tradisional agar tetap aman, pedagang sehat, dan ekonomi pedagang kembali bangkit," jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (20/7/2020).

Berdasarkan hasil data terkini dari Ikappi ada 305 kasus positif covid-19 pada 46 pasar. Dan sudah 45 pasar yang telah di tutup di DKI Jakarta menjadi fokus dan pelajaran penting untuk ditindaklanjuti tahapan-tahapan program yang akan dilakukan oleh IKAPPI dan jajaran unit kerja pasar.

Selain itu, 155 pasar di DKI Jakarta merupakan target pemberdayaan dan edukasi oleh pihaknya. Mengingat secara nasional DKI Jakarta merupakan provinsi tertinggi atas penularan Covid-19 dalam kurun waktu 1 bulan terakhir.

"Seperti di Pasar Cempaka Putih dari 98 yang test swab, 70 diantaranya dinyatakan positif. Ini adalah bagian penting yang akan kita sinkronisasi dengan pasar-pasar lain yang sedang menjalani proses rapid test dan swab di DKI Jakarta," ujarnya

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Edukasi

FOTO: Pedagang Pasar Tasik Jalani Swab Test COVID-19
Petugas medis mengambil sampel saat menggelar swab test COVID-19 di Pasar Tasik, Jakarta, Kamis (2/7/2020). Tes yang dilakukan secara acak bagi pedagang itu bertujuan untuk mendeteksi serta mencegah penyebaran COVID-19 di kawasan Pasar Tasik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Maka, pemberdayaan dan edukasi terhadap pedagang akan dilakukan bersama dengan pedagang atau anggota Ikappi di seluruh pasar di Jakarta. "Kami akan konsolidasi pada minggu ini. kami akan membagikan tugas bagi masing-masing ketua unit pasar di seluruh pasar di DKI jakarta," imbuhnya.

Di sisi lain, Ikappi sendiri menyayangkan PD Pasar Jaya yang dianggap kurang begitu aktif dalam menjalankan edukasi terhadap bahaya covid-19. Sehingga memicu adanya dis-informasi di level paling bawah khususnya pedagang pasar.

"Ini adalah tantangan bagi Ikappi Provinsi DKI Jakarta untuk memperkuat dan menambah eksistensi penguatan di pasar tradisional. Termasuk memperkuat konsolidasi organisasi dan pendampingan terhadap pedagang," sahutnya.

 

Protokol Kesehatan

Untuk itu, Ikappi akan lebih intens dalam melakukan edukasi di semua pasar tradisional wilayah ibukota di masing-masing blok. Selain itu, pihaknya juga akan menjalankan program pembagian 200 ribu masker yang akan dilakukan pada pertengahan bulan juli ini.

"Sembari kita akan terus mendorong agar pedagang bisa menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Kami berupaya agar DKI Jakarta tidak masuk pada puncak provinsi tertinggi di pasar tradisional," tukasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya