LPEI Bantah Separuh Karyawannya Positif Covid-19

LPEI resmi menutup seluruh kegiatan (lockdown) di kantor pusatnya selama 14 hari.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 27 Jul 2020, 15:15 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2020, 15:15 WIB
FOTO: [CERITA] Pemusalaran Korban COVID-19 di Soweto
Para pengurus memindahkan jenazah pasien virus corona COVID-19 ke dalam peti mati di rumah duka AVBOB, Soweto, Afrika Selatan, 24 Juli 2020. (MARCO LONGARI/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melaporkan adanya temuan pada sejumlah karyawannya yang positif Covid-19. Itu didapatkan pasca melaksanakan rangkaian tes kepada karyawan pada kantor pusat LPEI di Prosperity Tower, Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta.

Dalam sebuah pesan berantai, dituliskan hampir separuh karyawan LPEI di kantor pusat positif terkena virus corona. Namun, Corporate Secretary LPEI Agus Windiarto membantah kabar tersebut.

"Itu hoax," tegas Agus kepada Liputan6.com, Senin (27/7/2020). Meski demikian, Agus menyatakan belum dapat memberi penjelasan lebih lanjut jumlah karyawannya yang positif terdampak.

Adapun dalam sebuah surat yang dikeluarkan LPEI bernomor BS/0027/CSC/07/2020 pada 26 Juli 2020, disebutkan LPEI resmi menutup seluruh kegiatan (lockdown) di kantor pusatnya selama 14 hari.

Agus menyampaikan, pihaknya telah mengambil langkah-langkah strategis guna memastikan keamanan dan keselamatan seluruh pegawai, seeta semua pihak yang memiliki hubungan kerja dengan LPEI.

"Guna memutus rantai penyebaran virus, LPEI telah menutup seluruh kegiatan kantor pusat atau lockdown selama 14 hari kerja terhitung sejak tanggal 25 Juli 2020," terangnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pastikan Kebersihan

Negatif Corona, Satu WNA Dipulangkan dari RSPI Sulianti Saroso
Petugas menyiapkan mobil ambulans untuk membawa pasien terduga virus corona di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020). Satu WNA terindikasi virus corona diizinkan pulang setelah hasil pemeriksaan, WNA itu negatif corona. (merdeka.com/Imam Buhori)

Dia mengatakan, pihaknya juga telah melakukan disinfeksi seluruh perkantoran LPEI secara rutin dan berkala untuk memastikan kebersihan dan kesiapannya untuk dipergunakan kembali pada saatnya nanti.

"Sementara itu pegawai yang positif telah dirawat di rumah sakit/isolasi mandiri dan kepada seluruh pegawai termasuk orang tanpa gejala (OTG) diminta untuk melakukan swab test mandiri," kata Agus.

Meskipun menutup seluruh kegiatan di kantor pusat, namun LPEI disebutnya tetap beroperasi secara terbatas.

"Kami memberlakukan operasional dalam skala minimum sehingga pelayanan nasabah tetap berjalan dengan pemberlakuan protokol kesehatan dan protokol kerja sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah," ujar Agus.

Karyawan Positif Covid-19, LPEI Tutup Kantor di SCBD

Mengintip Ruang Isolasi Pasien Virus Corona di RSUP Persahabatan
Aktivitas tim medis saat menangani pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau COVID-19 di ruang isolasi Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (4/3/2020). Sebanyak 10 dari 31 pasien yang dipantau dan diawasi RSUP Persahabatan merupakan pasien rujukan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menemukan adanya karyawan yang positif mengidap virus corona (Covid-19).

Kasus itu ditemukan pasca LPEI melakukan sejumlah rangkaian tes kepada para pegawainya di kantor pusat yang bertempat di Prosperity Tower, Sudirman Central Business District (SCBD).

Imbasnya, LPEI menutup seluruh kegiatan (lockdown) di kantor pusat selama 14 hari sesuai ketentuan pemerintah. Keputusan itu tertuang dalam sebuah surat yang dikeluarkan LPEI Nomor BS/0027/CSC/07/2020 pada 26 Juli 2020.

Corporate Secretary LPEI Agus Windiarto menyampaikan, pihaknya telah mengambil langkah-langkah strategis guna memastikan keamanan dan keselamatan seluruh pegawai, seeta semua pihak yang memiliki hubungan kerja dengan LPEI.

"Guna memutus rantai penyebaran virus, LPEI telah menutup seluruh kegiatan kantor pusat atau lockdown selama 14 hari kerja terhitung sejak tanggal 25 Juli 2020," terang Agus dalam pesan tertulis kepada Liputan6.com, Senin (27/7/2020).

Orang Tanpa Gejala

Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Han Yi, petugas medis dari Provinsi Jiangsu, bekerja di bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Agus mengatakan, pihaknya juga telah melakukan disinfeksi seluruh perkantoran LPEI secara rutin dan berkala untuk memastikan kebersihan dan kesiapannya untuk dipergunakan kembali pada saatnya nanti.

"Sementara itu pegawai yang positif telah dirawat di rumah sakit/isolasi mandiri dan kepada seluruh pegawai termasuk orang tanpa gejala (OTG) diminta untuk melakukan swab test mandiri," kata Agus.

Beroperasi Terbatas

Melihat Posko COVID-19 Dinas Kesehatan DKI Jakarta
Petugas melewati layar pemantau yang menunjukan penyebaran virus corona (COVID-19) di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (9/3/2020). Dari 3.580 orang yang menghubungi Posko COVID-19 DKI Jakarta, ada 64 kasus kategori Orang Dalam Pantauan dan 56 Pasien Dalam Pengawasan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Meskipun menutup seluruh kegiatan di kantor pusat, namun LPEI disebutnya tetap beroperasi secara terbatas.

"Kami memberlakukan operasional dalam skala minimum sehingga pelayanan nasabah tetap berjalan dengan pemberlakuan protokol kesehatan dan protokol kerja sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah," ujar Agus.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya