DPR Apresiasi Realisasi Perjanjian Dagang Internasional Indonesia

Komisi VI DPR RI dan Kemendag Kamis (26/08/20) ini mengadakan Rapat Pembahasan Laporan Keuangan Pemerintah 2019

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Agu 2020, 19:24 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2020, 19:24 WIB
FOTO: Ekspor Impor Indonesia Merosot Akibat Pandemi COVID-19
Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan ekspor barang dan jasa kuartal II/2020 kontraksi 11,66 persen secara yoy dibandingkan kuartal II/2019 sebesar -1,73. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi VI DPR RI dan Kemendag Kamis (26/08/20) ini mengadakan Rapat Pembahasan Laporan Keuangan Pemerintah 2019. Menariknya, di tengah Rapat tersebut, seorang anggota Komisi VI DPR RI dari PDIP, Evita Nursanti, sempat secara khusus memberikan apresiasi kepada Wamendag Jerry Sambuaga.

Pasalnya, menurut Evita, Jerry Sambuaga bisa mengemban tugas yang diberikan oleh presiden untuk menyelesaikan berbagai perjanjian internasional. Dalam pandangan Evita, Jerry Sambuaga beserta jajarannya di Kemendag bahkan bisa melampaui target jumlah perundingan yang bisa diselesaikan.

“Kami apresiasi Pak Wamendag atas kerja kerasnya dalam melampaui target perundingan perdagangan internasional di tengah situasi pandemi,” kata Evita di Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Evita mengakui bahwa pandemi Covid-19 membuat kesulitan dalam perundingan. Karena itu menurutnya apresiasi terhadap tekad dan kerja yang baik dari Wamendag beserta jajarannya adalah hal yang harus diberikan.

Mendapatkan apresiasi itu, Wamendag Jerry Sambuaga menyebut prestasi itu adalah prestasi bersama semua pihak, baik di jajaran Kemendag maupun lintas kementerian dan lembaga.

“Ini adalah kerja tim. Juga atas arahan dan koordinasi dari Pak Mendag. Masing-masing punya peran. Saya menyambut baik apresiasi dari Bu Evita dan tentu saja berterima kasih. Tetapi sekali lagi seluruh anggota Tim perunding memang patut mendapatkan apresiasi. Saya bangga dengan Tim Kemendag yang semuanya pekerja keras dan berdedikasi. Saya juga berterima kasih atas kerja teman-teman lintas kementerian dan lembaga lain,” kata Jerry.

Bagi Wamendag apresiasi itu lebih merupakan cambuk bagi dirinya dan seluruh tim perunding agar terus bekerja keras. Ia memaparkan bahwa tantangan di tengah pandemi adalah bagaimana membuat iklim perundingan bisa mendekati iklim ketika bertemu langsung.

Ia menyebut penggunaan teknologi memang memudahkan untuk menyelesaikan beberapa butir (item) perundingan, tetapi memang koneksi antar pribadi menjadi agak kurang. Meskipun begitu, kualitas hasil perundingan tetap bisa dipertaanggungjawabkan alias berkualitas baik.

“Dan yang penting semua perundingan perdagangan itu untuk kepentingan bangsa dan negara. Itu tekad dan inti dari seluruh kerja perundingan. Jadi, kami mengukur sejauhmana kualitas hasil perundingan juga dari sejauhmana ia bermanfaat bagi kepentingan seluruh bangsa dan negara. Itu poin utamanya,” papar Jerry.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Perjanjan Dagang yang Sudah Berlaku

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pelindo III Permudah Proses Ekspor Impor
(Foto:@Pelindo III)

Mantan Anggota Komisi I itu sempat mengingatkan kepada seluruh stake holder bahwa beberapa perundingan perdagangan sudah mulai berlaku, jadi harus segera dimanfaatkan. Ia menyebut, IA-CEPA, AHK-FTA, IJ-CEPA dan ASEAN Korea-FTA.

“Jangan lupa pula IC-CEPA antara Indonesia dan Chile sudah berlaku selama setahun ini. Dan hasilnya sungguh menggembirakan. Utilitas ekspor kita naik 160 persen dan masih bisa ditingkatkan lagi. itu semua peluang yang harus dimanfaatkan oleh semua stake holder atau pelaku usaha,” imbuh Wamendag.

Menurutnya ada beberapa cara memanfaatkan perjanjian perdagangan dengan baik. Pertama, pelaku usaha harus meningkatkan keunggulan kompetitifnya. Kedua, pelaku usaha harus selalu melakukan inovasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan perilaku konsumen dan mitra dagang di luar negeri. Dan ketiga, pelaku usaha harus punya basis data dan sistem kerja yang makin baik.

“Kemendag punya banyak fasilitasi yang bisa membantu para pelaku usaha untu scale up dan berinovasi. Kita punya FTA Center di 5 kota, kita juga punya pelatihan branding, pelatihan desain produksi dan sebagainya. Jadi semua sebenarnya sudah kita siapkan. Tinggal bagaimana kita meningkatkan komunikasi, kolaborasi dan juga sinergi,” tutup dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya