Industri Migas Terdampak Covid 19, Pertamina Tetap Kejar Target Operasi

PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaan tetap fokus mengejar target operasi dan produksi migas demi menjaga ekosistem migas nasional serta berkontribusi bagi negara.

oleh Reza pada 01 Sep 2020, 11:31 WIB
Diperbarui 01 Sep 2020, 11:20 WIB
RU IV Cilacap, Kilang BBM Terbesar di Indonesia Milik Pertamina
Perahu kayu membawa muatan melintas di dekat kilang minyak Pertamina Refenery Unit IV Cilacap, Rabu (7/2). Kilang Pertamina RU IV Cilacap merupakan satu dari enam unit pengolahan minyak milik PT. Pertamina di Indonesia. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Di tengah dampak pandemi Covid 19 terhadap industri migas, PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaan tetap fokus mengejar target operasi dan produksi migas demi menjaga ekosistem migas nasional serta berkontribusi bagi negara.

Di sektor hulu, kendati menghadapi tantangan berat, hingga Juli 2020, produksi minyak dan gas bumi Pertamina Group baik untuk aset domestik maupun internasional masih mencapai 98 persen atau 875 MBOEPD (ribu barel setara minyak per hari), dengan rincian produksi minyak bumi sebesar 410 MBOPD (ribu barel minyak per hari) dan produksi gas bumi sebesar 2.692 MMSCFD (juta kaki kubik per hari).

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan industri hulu migas global mengalami dampak yang sangat berat di masa pandemi Covid 19. Pengurangan aktivitas di luar rumah (Lockdown) yang terjadi di hampir semua negara, mengakibatkan turunnya demand terhadap bahan bakar. Ketika itu, terjadi supply yang melimpah baik bahan bakar maupun minyak mentah, sehingga harga minyak mentah berada di level terendah.

“Atas dampak covid 19 tersebut, perusahaan migas terus berupaya mempertahankan performa produksi. Pertamina juga telah memproyeksikan hal ini, namun tetap beroperasi dengan melakukan berbagai penyesuaian, baik itu penyesuaian terhadap protokol Covid-19 maupun penyesuaian aspek operasional. Sebagai perusahaan negara yang bertugas mengelola energi nasional, Pertamina bersama anak usaha sektor hulu bergerak mengejar target produksi demi menjaga keberlangsungan industri migas nasional,” ujarnya.

“Hingga Juli 2020, meskipun dalam kondisi yang mengharuskan dilakukannya optimalisasi biaya dan efisiensi, secara umum kinerja hulu Pertamina (domestik dan internasional) tetap berjalan baik dengan menyelesaikan pengeboran eksplorasi sebanyak 8 sumur, pengeboran eksploitasi sebanyak 182 sumur dan pekerjaan workover sebanyak 362 sumur. Jadi kita terus berupaya maksimal mencapai target produksi migas tahun,”imbuhnya.

Selain eksploitasi, Pertamina juga terus mengintensifkan kegiatan eksplorasi. Terbukti, PEP mampu menorehkan capaian terbaik dengan discovery sumber daya migas baru di Cekungan Jawa Barat, tepatnya di sumur Akasia Prima-1 (AKP-1) dan di sumur Wolai-002 di Sulawesi Tengah.Fajriyah menambahkan, walaupun menghadapi triple shock akibat pandemi Covid 19, Pertamina juga optimis menjalankan amanah untuk memutar roda perekonomian dan menghindari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan tetap mengoperasikan wilayah kerja hulu maupun sejumlah proyek strategis lainnya, seperti Proyek RDMP Balikpapan, Proyek Aromatic TPPI, Proyek Jambaran Tiung Biru, dan Proyek PLTG Jawa-1. Selain itu, seluruh aktivitas di Hilir maupun distribusi juga tetap berjalan baik.

"Terdapat 1,2 juta tenaga kerja yang langsung terkait dengan seluruh aktivitas bisnis Pertamina yang diupayakan untuk tetap dipekerjakan dan tidak dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)," pungkasnya.

 

(*)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya