Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memberikan promo pengembalian pembayaran pembelian gas sebesar 10 persen, dalam memperingati hari pelanggan nasional. Saat ini pelanggan gas bumi PGN lebih dari 400 ribu pelanggan di 59 Kota Kabupaten.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan, dalam rangka merayakan Hari Pelanggan Nasional dan bentuk apresiasi terhadap pelanggan, PGN juga memberikan kemudahan bagi pelanggan Rumah Tangga berupa promo cashback sebesar 10 persen untuk pembayaran tagihan gas PGN melalui platform Tokopedia.
Untuk mendapatkan promo ini, pelanggan cukup memasukkan kode TOPEDPGN. Promo ini berlaku mulai tanggal 6 sampai 20 September 2020.
Advertisement
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelanggan, atas kepercayaannya menggunakan gas bumi. PGN berupaya untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pelanggan, agar nilai lebih dari penggunaan gas bumi dapat semakin dirasakan,” kata Rachmat, di Jakarta, (04/09/2020).
Selain Tokopedia, PGN telah menupayakan kemudahan untuk melakukan pembayaran tagihan gas berbagai channel pembayaran online seperti Gopay, PPOB, Dan+Dan, dan Klik Indomaret.
Pelanggan bisa membayarkan tagihan gas melalui smartphone masing-masing melalui channel pembayaran digital tersebut, sehingga pembayaran lebih praktis dan tidak perlu keluar rumah mengingat masih dalam kondisi COVID-19.
“Pentingnya social distancing pada masa COVID-19 saat ini, PGN berupaya mengoptimalkan teknologi yang sudah ada untuk meningkatkan pelayanan pelanggan. Channel pembayaran sebenarnya bisa dilakukan di Teller Bank, ATM Bank, PT POS, Indomaret, Alfamart, dan Alfamidi. Namun dalam kondisi pandemi ini, disarankan melalui pembayaran online,” papar Rachmat.
Rachmat berharap, program ini dapat menjadi salah satu tindakan efektif untuk kenyamanan pelanggan dalam menggunakan gas PGN untuk produktivitas sehari-hari. Saat ini, PGN juga sedang dalam proses realisasi pembayaran tagihan melalui channel pembayaran lainnya.
PGN optimis untuk mengembangkan infrastruktur dan meningkatkan layanan gas bumi, agar pemanfaatan gas bumi dapat dirasakan secara lebih luas dan berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional.
“Seiring dengan petumbuhan pelanggan dan upaya mendorong daya saing ekonomi nasional, PGN telah menerapkan harga gas menjadi USD 6 dollar per MMBTU kepada 7 sektor pelanggan industri tertentu. Per Juli 2020, implementasi penyesuaian harga gas ini telah diterapkan ke 173 pelanggan,” kata Rachmat,
Sebagai Subholding gas, PGN tentunya mendukung penuh rencana prioritas pemerintah untuk membangun jargas sebanyak 4 juta sambungan rumah (SR) hingga tahun 2024. Mengingat proyek jargas dapat menghemat impor LPG sebanyak USD 17,2 juta per tahun, penghematan belanja masyarakat sebanyak USD 0,3 Triliun per tahun, dan penghematan subsidi LPG sebanyak Rp 3,3 Triliun per tahun.
Khusus tahun 2020, PGN mendapat penugasan untuk membangun jargas dengan dana APBN 2020 sebanyak 127.864 SR di 23 Kabupaten/Kota. Jumlah tersebut berkurang dari rencana awal yakni sebanyak 266.070 SR, karena sebagian dana APBN dialihkan untuk penanganan COVID-19.
“Peluang penggunaan gas bumi sebagai sumber energi sektor industri dan rumah tangga, masih menarik, sehingga PGN akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah. PGN senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah dan mitra untuk mempercepat realisasi pembangunan jargas, serta mendorong industri untuk mengoptimalkan penggunaan gas bumi sebagai sumber energi efisien dan ekonomis,” tutup Rachmat.
PGN Bangun Pipa Minyak Rokan Sepanjang 367 Km
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tetap melakukan pembangunan infrastruktur penyaluran gas bumi di tengah pandemi COVID-19, sehingga jumlah pelanggan saat ini mencapai lebih dari 405 ribu pelanggan.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan, saat ini PGN sedang menyelesaikan sejumlah infrastruktur baru untuk memperluas penggunaan gas bumi dan mendorong bauran energi domestik, dengan tetap menjalankan kegiatan operasi yang efisien.
Salah satu pembangunan infrastruktur tersebut adalah Pipa Minyak Rokan sepanjang 367 km yang berada di koridor Minas - Duri – Dumai dan Koridor Balam-Bangko-Dumai, Wilayah Kerja Rokan yang dilakukan anak usaha PT Pertamina Gas (Pertagas).
“Kami targetkan, pipa ini akan komersial pada akhir 2021 yang akan menyalurkan minyak rata-rata sekitar 265.000 barel minyak per hari. Selain itu, umur ekonomis proyek ini sekitar 20 tahun,” kata Rachmat, di Jakarta, Jumat (28/8/2020).
Kehadiran jaringan pipa minyak berukuran 4-24 inchi ini dapat memperkuat portofolio dan meningkatkan pendapatan transportasi migas Perseroan, meningkatkan lifting dari Blok Rokan yang merupakan salah satu blok minyak terbesar di Indonesia, serta mendorong tingkat efisiensi biaya pelaksanaan proyek strategis nasional.
Rachmat mengungkapkan, target pengoperasian pipa pada jalur utara melalui koridor Balam-Bangko-Dumai dan koridor Duri-Dumai dilaksanakan pada TW III 2021. Sedangkan pada jalur selatan melalui koridor Minas-Duri akan on stream pada awal 2022.
Pembangunan ruas pipa tersebut merupakan upaya PGN untuk mendukung program Holding Migas PT Pertamina (Persero), agar proses transisi pengelolaan Blok Rokan berjalan lancar dan dapat mempertahankan tingkat produksi pada saat alih kelola nanti.
Selanjutnya, PGN juga melaksanakan proyek gasifikasi kilang Pertamina yang saat ini menggunakan BBM maupun LPG, dengan total volume penyaluran potensial sekitar 90 BBTUD atau setara dengan 16,4 ribu BOEPD. Terdiri dari 5 lokasi kilang, yaitu program RDMP Balongan, RDMP Balikpapan, RDMP Cilacap, Kilang TPPI, dan GRR Tuban.
“Optimalisasi penyaluran pasokan gas ke kilang Pertamina dapat meningkatkan nilai keekonomian Pertamina dan untuk mencapai efisiensi energi kilang Pertamina,” ujar Rachmat.
Advertisement
Prioritas PGN
Menurut Rachmat, pembangunan berbagai infrastruktur gas bumi menjadi prioritas PGN, mengingat semakin besarnya kebutuhan energi yang lebih efisien di berbagai wilayah, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini belum terjangkau gas bumi dan memiliki potensi ekonomi yang baik untuk pengembangan sektor kelistrikan, industri, dan rumah tangga.
Dalam rangka membantu pemerintah dalam peningkatan pemanfaatan gas bumi di sektor pembangkit listrik untuk meningkatkan efisiensi produksi listrik, PGN tengah melaksanakan proyek regasifikasi LNG untuk 56 pembangkit listrik PLN dengan estimasi kapasitas pembangkit sebesar ±1,8 GW.
“Saat ini, kami masih melakukan koordinasi lebih lanjut dengan PLN khususnya terkait kepastian demand gas,” imbuh Rachmat.
Selanjutnya, melalui penugasan dari pemerintah, PGN membangun jaringan gas rumah tangga (jargas) dengan dana APBN 2020 sebanyak 127.864 (SRT) sambungan rumah tangga di 24 kabupaten kota. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi tingginya proporsi subsidi impor gas pemerintah dan memiliki potensi ± 10 BBTUD.
“Pada pembangunan jargas telah dilakukan penyesuaian, karena adanya kebijakan efisiensi dari pemerintah, dari semula 266.070 SRT terbagi menjadi 127.864 SRT pada tahun 2020, dan 138.206 SRT pada tahun 2021. Sedangkan jargas dengan swadana PGN 2020, akan dibangun sebanyak 50.000 SRT,” tutup Rachmat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement