Liputan6.com, Jakarta Produksi gula diprediksi ada kenaikan tahun ini. Iklim yang relatif tidak ada gangguan menjadi salah satu faktornya. Produktivitas tebu petani juga naik sedikit dibanding tahun lalu.
Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Hendratmojo Bagus Hudoro mengatakan, kenaikan produksi gula yang diprediksi naik tahun ini karena berdasarkan dari hasil taksasi tengah ada kenaikan tahun ini.
Baca Juga
131 Warga di Daerah Ini Dapat Bantuan Sarana Infrastruktur Air Bersih, Tak Lagi Cemas Saat Musim Kemarau Tiba
Jelang Hari Raya Idulfitri, MH Said Abdullah Berbagi Paket Lebaran untuk Warga Binaan Rutan Kelas IIB Sumenep
Kado Lebaran dari Pemerintah dan Pertamina, Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai 29 Maret 2025
Bagus menyebutkan, hasil hitungan produksi gula kristal putih pada Agustus 2020 ini mencapai 895.952 ton. Sehingga hingga akhir tahun total produksi diperkirakan dapat mencapai 2,224 juta ton.
Advertisement
“Kenaikan produktivitas tebu petani pada tahun ini menjadi salah satu faktor kenaikan produksi gula. Produktivitas taksasi tengah tahun ini mencapai 69,71 ton per hektar. Sedangkan tahun lalu sebesar dibanding tahun lalu 67,39 ton,” ujar Bagus.
Total luas areal tanaman tebu tahun ini mencapai 413.186 hektar dengan tingkat rendemen 7,7 persen rata-rata nasional. Saat ini panen gula tebu tengah berlangsung hingga November mendatang.
Produksi gula diprediksi ada kenaikan tahun ini. Iklim yang relatif tidak ada gangguan menjadi salah satu faktornya. Produktivitas tebu petani juga naik sedikit dibanding tahun lalu.
(*)