Bank Mandiri Restrukturisasi 525 Ribu Debitur Terdampak Covid-19 Senilai Rp 116 T

Untuk non-UMKM, Bank Mandiri telah merestrukturisasi 119.231 debitur dengan baki debet senilai Rp 68,6 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 26 Okt 2020, 12:35 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2020, 12:35 WIB
Bank Mandiri Pimpin Pangsa Pasar Sindikasi Indonesia
Ilustrasi nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11/POJK.03/2020, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah merestrukturisasi kredit senilai Rp 116,4 triliun. Jumlah tersebut diberikan kepada 525.665 debitur terdampak Covid-19.

“Bank Mandiri juga telah merestrukturisasi kredit 406.434 debitur UMKM terdampak covid-19 dengan nilai outstanding Rp 47,7 triliun per 30 September 2020 untuk mendukung keberlangsungan usaha,” terang Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, dalam Paparan Kinerja Bank Mandiri Triwulan III 2020, Senin (26/10/2020).

Sementara untuk non-UMKM, Bank Mandiri telah merestrukturisasi 119.231 debitur dengan baki debet senilai Rp 68,6 triliun. “Secara keseluruhan, total kredit yang direstrukturisasi sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11/POJK.03/2020 mencapai Rp 116,4 triliun dari 525.665 debitur,” jelas Dermawan.

Selain itu, partisipasi lain Bank Mandiri dalam mendukung pemulihan ekonomi Indonesia juga terlihat pada penyaluran kredit dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang mencapai Rp 42,6 triliun per 30 September 2020 kepada 132.979 debitur.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 132.939 debitur atau 99 persen diantaranya merupakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Bank Mandiri Catat Kenaikan Kredit jadi Rp 873 T di Triwulan III 2020

Darmawan Junaidi resmi menjadi direktur utama baru di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Keputusan ini dicapai dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada Rabu 21 Oktober 2020. (Dok Bank Mandiri)
Darmawan Junaidi resmi menjadi direktur utama baru di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Keputusan ini dicapai dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada Rabu 21 Oktober 2020. (Dok Bank Mandiri)

Sebelumnya, Bank Mandiri terus menjaga kontribusi untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi Indonesia yang terdampak pandemi covid-19. Hal ini terlihat dari laju penyaluran kredit Bank Mandiri secara konsolidasi, yang meningkat 3,79 persen secara year on year menjadi Rp 873,73 triliun pada akhir September 2020.

“Total kredit secara konsolidasi tumbuh 3,79 persen yoy, mencapai Rp 873,7 triliun. dan kualitas kredit terjaga dengan Non Performing Loan (NPL) Gross 3,33 persen,” kata Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi dalam Paparan Kinerja Bank Mandiri Triwulan III - 2020, Senin (26/10/2020).

 

Adapun penyaluran kredit produktif perseroan secara bank only tumbuh sebesar 3,88 persen yoy menjadi Rp 616,37 triliun di September 2020.

Terdiri atas kredit modal kerja sebesar Rp 314,82 triliun dan kredit investasi sebesar Rp 301,55 triliun. Diharapkan penyaluran kredit produktif ini dapat membantu menggerakkan perekonomian di tengah wabah pandemi covid-19.

Untuk penyaluran kredit ke segmen wholesale, masih menjadi motor pembiayaan perseroan dengan komposisi sebesar 65,3 persen atau Rp 492,63 triliun.

Nilai tersebut tumbuh 9,73 persen dari periode yang sama tahun lalu. Adapun pembiayaan ke sektor usaha mikro, menjadi kontributor lainnya, dengan mencatat pertumbuhan sebesar 13,03 persen secara tahunan menjadi Rp 49,07 triliun.

Darmawan mengungkapkan, saat ini salah satu fokus penyaluran kredit perseroan adalah membantu para pelaku usaha terdampak covid-19, khususnya pelaku UMKM, untuk mengembalikan usaha yang sempat menurun akibat pandemi Covid-19.

“Kami berharap inisiatif ini dapat ikut mengembalikan optimisme dan memulihkan denyut nadi perekonomian Indonesia yang terdampak pandemi covid-19, kata Darmawan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya