PLTU Banten 3 Lontar Gunakan Biomassa Eceng Gondok

PLTU Banten 3 Lontar bantu pemerintah terkait Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan bahan bakar biomassa eceng gondok.

oleh Helena Yupita diperbarui 05 Nov 2020, 19:15 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2020, 19:15 WIB
PLTU Lontar
Aktivitas pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Lontar unit 4 di Balaraja, Banten, Jumat (29/3/2019). Jika selesai, PLTU di atas tanah seluas 11 hektare persegi ini bisa memperkuat kapasitas listrik Jawa-Bali dan menghemat pengeluaran PLN. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Inovasi PT Indonesia Power dengan melakukan uji coba cofiring biomassa di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) diyakini akan membantu pemerintah mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT).

Salah satu PLTU yakni PLTU Banten 3 Lontar berkomitmen ikut andil dalam peningkatan bauran energi nasional baru terbarukan mencapai 23 persen tahun 2025. Penerapannya dilakukan dengan teknologi cofiring dengan mencampurkan bahan bakar batu bara dengan bahan bakar pengganti parsial eceng gondok.

Menurut Indonesia Power, persiapan biomassa dilakukan dengan tahap-tahap ini.

- Proses pembuatan, pencacahan dan pencampuran biomassa eceng gondok.

- Proses analisa sampel biomassa.

- Penerimaan dan penimbangan biomassa eceng gondok.

- Blending biomassa dan batu bara.

- Hasil pengetesan blending batu bara dan biomassa.

- Pemindahan bahan bakar ke emergency hooper.

- Penyaluran bahan bakar melalui belt conveyer.

- Penyaluran bahan bakar ke cool feeder.

- Penyaluran bahan bakar ke mill and boiler.

Penggunaan bahan bakar biomassa limbah eceng gondok dan sampah akan mengurangi produksi sampah yang ada dan dengan teknologi cofiring akan meningkatkan penggunaan renewable energy di PT Indonesia Power dan PT PLN (Persero).

Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi menjelaskan, Teknologi uji coba cofiring merupakan kepedulian PT Indonesia Power untuk mengurangi permasalahan sampah yang menumpuk di Indonesia.

"Indonesia Power harus berhasil di cofiring. Setidaknya 10 persen pembangkit-pembangkit kita di seluruh Indonesia batu baranya harus disubstitusi dengan waste to energy. Mari kita terus mendukung dan berjuang agar 23 persen renewable energy tahun 2025 dapat terlaksana dengan kreativitas dan inovasi yang kita lakukan," tutur Ahsin Sidqi.

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang berpotensi untuk mendukung upaya penurunan emisi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

PLN Resmikan Pembangkit Biomassa di Siberut

PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Barat bersama dengan Bappenas dan Pemerintah Daerah Kepulauan Mentawai meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) yang berlokasi di Pulau Siberut.
PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Barat bersama dengan Bappenas dan Pemerintah Daerah Kepulauan Mentawai meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) yang berlokasi di Pulau Siberut.

Sebelumnya, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumatera Barat bersama dengan Bappenas dan Pemerintah Daerah Kepulauan Mentawai meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) yang berlokasi di Pulau Siberut pada Selasa (17/9/2019). Berdiri ditiga desa, Saliguma, Matotonan, dan Madobag.

Total daya PLTBm sebesar 700Kw dan dikelola oleh Perusahaan Daerah Kemakmuran Mentawai dan dijalankan dengan pola excess power kerjasama dengan PLN Sumbar. Keberadaannya, 1233 kepala keluarga memperoleh listrik.

Direktur Bisnis Regional Sumatera, Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan bahwa dengan adanya PLTBm di Pulau Siberut maka Rasio Elektrifikasi PLN di Mentawai naik 5,45% ke angka 51,82%.

"Untuk memperkuat kehandalan sistem, Kedepannya PLN akan menginterkoneksikan PLTBm Madobag ke PLTD Meileppet dan PLTBm Matotonan dengan PLTD Peipei," jelas Wiluyo yang dikutip dari keterangan tertulis Rabu (18/9/2019). Wiluyo menjelaskan bahwa kerjasama operasi dengan PLTBm di Pulau Siberut ini merupakan bentuk komitmen PLN yang mendukung green energy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya