Dirjen Dadan Kusdiana Ditantang Capai Target Bauran EBT 23 Persen di 2025

Menteri ESDM Arifin Tasrif resmi menunjuk Dadan Kusdiana sebagai Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE).

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Nov 2020, 14:40 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2020, 14:40 WIB
Pemanfaatan Tenaga Surya Sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif
Teknisi melakukan perawatan panel pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di atap Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (6/8/2019). PLTS atap yang dibangun sejak 8 bulan lalu ini mampu menampung daya hingga 20.000 watt. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif resmi menunjuk Dadan Kusdiana sebagai Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) per hari ini, Jumat (6/11). Dadan meneruskan tongkat estafet dari F.X Sutijastoto yang telah memasuki masa purnabakti.

"Saya harap Saudara bisa membantu mewujudkan program strategis EBT," kata Arifin dalam acara Pelantikan Pimpinan Tinggi Madya (eselon 1) dan satu orang Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (eselon 2) di Kementerian ESDM, Jumat (6/11).

Arifin mengharapkan Dirjen EBTK anyar ini mampu menjawab tantangan dalam mempercepat proses pemulihan perekonomian pasca pandemi Covid-19 melalui green economy. Salah satu langkah yang bisa ditempuh melalui peningkatan porsi bauran EBT pada bauran energi nasional menjadi 23 persen pada 2025 mendatang.

"Saat ini realisasi bauran EBT masih di bawah 10 persen," ungkapnya.

Program lain yang disoroti Arifin adalah program penghematan energi serta kegiatan eksplorasi panas bumi yang harus dilakukan secara masif. Dalam kurun waktu dua tahun (2022 - 2024), Kementerian ESDM menargetkan rencana pengembangan 20 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) sebesar 683 Mega Watt (MW).

Hal lain yang menjadi pekerjaan rumah Dirjen EBTKE adalah mengembangkan pembangkit listrik EBT yang berasal dari air, bioenergi (sampah kota), bayu, dan surya. "Saat ini pengembangan pembangkit EBT baru mencapai 10,44 Giga Watt (GW)," jelas Arifin.

Terakhir, mempercepat penyusunan rancangan Peraturan Presiden yang mengatur tentang pembelian tenaga listrik berbasis EBT dengan harga yang kompetitif. "Artinya dapat menjadi daya tarik investor dalam pembangunan EBT," tegas Arifin.

Untuk diketahui, Dadan Kusdiana sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) ESDM, Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama dan Direktur Bioenergi Ditjen EBTKE

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menteri ESDM Lantik Dirjen Migas dan EBTKE Baru

Menteri ESDM Arifin Tasrif Buka Jakarta Energy Forum 2020
Menteri ESDM Arifin Tasrif memberikan sambutan dalam pembukaan Jakarta Energy Forum 2020 di Jakarta, Senin (2/3/2020). Jakarta Energy Forum 2020 tersebut mengangkat tema ‘The Future of Energy’. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melantik dua pejabat eselon I di instansinya. Yaitu, Dirketur Jenderal Minyak dan Gas Bumi dan Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi

Pejabat yang dilantik tersebut adalah Tutuka Ariadji yang ditunjuk sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi dan Dadan Kusdiana sebagai Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi. Sebelumnya, Dadan menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral.

Arifin mengatakan, jabatan Dirjen Migas dan EBTKE merupakan unsur pelaksanaan penting di Kementerian ESDM, sebab berperan dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.

"Tugas meneruskan dan mengawasi dua sektor itu dalam upaya mendukung penyediaan energi nasional untuk kesejahteraan masyarakat," kata Arifin, di Jakarta, Jumat (6/11/2020).

Menurut Arifin, tantangan yang akan dihadapi ke depan tidaklah mudah, terlebih saat ini kita tengah berupaya bangkit untuk memulihkan ekonomi akibat pandemi. Untuk itu, dia minta Dirjen Migas membantunya dalam mewujudkan beberapa program strategis agar rencana jangka panjang pemenuhan target produksi minyak 1 juta barel per hari terwujud.

"Antara lain strategi mempertahankan tingkat produksi eksisting yang tinggi, transformasi sumber daya atau produksi EOR dan melakukaan ekplorasi secara masif untuk penemuan baru," tuturnya

Sedangkan untuk Dirjen EBTKE, Arifin berharap dapat dibantu dalam mewujudkan program strategis di bidang EBT, seperti meningkatkan porsi EBT, percepatan bauran EBT sesuai target 23 persen di 2025.

"Saat ini realisasinya masih di bawah 10 persen. program2 menyiapkan pengembangan pembangkit listrik EBT dari panas bumi, air, bio energi termasuk sampah kota, bayu dan surya," tutup Menteri ESDM. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya