1.014 Lulusan PKN STAN Bakal Disalurkan ke K/L dan Pemda

Tahun ini, Kementerian Keuangan kembali mengalokasikan lulusan Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN ke K/L hingga ke Pemda.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Nov 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2020, 20:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyerahkan Penghargaan Satyalancana Wirakarya ke 4 pegawai kemenkeu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyerahkan Penghargaan Satyalancana Wirakarya ke 4 pegawai kemenkeu. (Dok Kemenkeu)

Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini, Kementerian Keuangan kembali mengalokasikan lulusan Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN ke K/L hingga ke Pemda.

Adapun total lulusan yang diwisuda tahun ini sebanyak 2.447 orang. Rinciannya, 156 lulusan program D-I dan 2.291 lulusan program D-III. Dari jumlah tersebut, 1.014 orang diantaranya akan ditempatkan ke 41 K/L dan 13 Pemda, masing-masing 647 dan 367 orang.

“Para lulusan PKN STAN pada dasarnya adalah calon-calon Aparatur Sipil Negara (ASN) terbaik,” kata Sekjen Kemenkeu, Hadiyanto, saat memberikan sambutan dalam seremoni penandatanganan MoU yang dilaksanakan secara virtual, Kamis (12/11/2020).

Hadiyanto menjelaskan, lulusan PKN STAN ini memiliki intelegensi dan kemampuan yang tinggi. Sebab, saat mendaftar ke PKN STAN mereka telah menyisihkan pesaing lainnya yang jumlahnya rata-rata setiap tahun lebih dari 120 ribu orang.

“Mereka cepat belajar, beradaptasi dan memahami pekerjaan,” kata dia.

Hasil evaluasi tingkat kepuasan kinerja para pegawai lulusan PKN STAN pada tahun 2019 meningkat menjadi 4,23 dari tahun 2018 sebesar 4,19 (skala 5).

Hal ini menunjukkan bahwa penempatan lulusan PKN STAN pada K/L telah sesuai dengan ekspektasi kinerja yang diharapkan. Kemenkeu menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan K/L dan Pemda untuk merekrut lulusan PKN STAN sebagai pegawai baru.

“Dengan implementasi kebijakan Leaders Factory di bidang Keuangan Negara, maka direncanakan tahun 2021 dan 2022, akan lebih banyak lulusan PKN STAN yang dialokasikan pada K/L dan Pemda. Mudah-mudahan hal ini akan mempercepat pemenuhan kebutuhan akan pengelola keuangan negara pada K/L dan Pemda” jelas Sekjen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pesan Sri Mulyani ke Lulusan STAN: Jadi ASN Harus Siap Dicaci Maki

30 Wajib Pajak Dapat Penghargaan dari Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi sambutan saat memberikan apresiasi dan penghargaan kepada 30 Wajib Pajak (WP) di Jakarta, Rabu (13/3). Acara ini mengambil tema 'Sinergi Wujud Cinta Negeri'. (Liputan6.com/JohanTallo)

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrwati, meminta kepada lulusan terbaik Politeknik Keuangan Negara STAN agar menyiapkan mental kuat ketika terjun menjadi abdi negara atau Aparatur Negeri Sipil (ASN). Sebab, sebaga ASN jiwa seorang harus siap menerima seluruh caci maki dari masyarakat.

"Kalian nanti yang bekerja di Pajak, bekerja dengan dedikasi tinggi tekad untuk kumpulkan penerimaan pajak bagi keuangan negara. Kalian tidak akan diterimakasihin. Bahkan sering kalian dicurigai. Bahkan jadi sasaran caci maki," kata dia saat memberikan arahan dalam Wisuda Akbar Politeknik Keuangan Negara STAN, Rabu (14/10).

Sri Mulyani menceritakan, ketika di lapangan seluruh teman-teman di ASN yang bertugas untuk melayani masyarakat seringkali dihadapkan dengan peristiwa itu. Tak sedikit, mereka dicaci maki dan kerap dicurigai ketika menjalankan tugasnya.

"Kita sering dihadapkan waktu temen temen di Bea Cukai jalankan tugas melayani masyakrat masih bisa juga di caci maki, ini bikin susah saja Bea Cukai meriksa meriksa kaya tidak percaya," jelas Sri Mulyani.

Di samping itu, Bendahara Negara itu juga menekankan jangan pernah merasa puas dengan dedikasi atau nilai terbaik yang didapatkan selama diperkuliahan untuk mengharapkan pujian. Karena itu semua tidak lagi dilihat ketika sudah berada di lingkungan kerja.

"Jangan pernah punya ilusi dan bayangan kalau saya sudah IPK bagus, kerja bagus, dedikasi kalian akan dipuja-puji tidak juga. Itulah komitmen ketahanan mental kalian," jelas dia

Menurut Sri Mulyani, yang membuat hati sesorang besar dan tenang bukan pada puja pujian. Namun yang membuat besar karena Anda akan memberikan yang terbaik buat bangsa dan negara. "Tekad itu dijadikan pegangan dan indikator apakah Anda merasa tenang di hujat," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya