Intip Masa Depan Industri Event, Wisata, Mobile Banking Hingga FMCG di IDEAFEST 2020

Mengusung tema "Restart", IDEAFEST 2020 mengajak seluruh elemen masyarakat di masa pandemi ini merevaluasi prioritas dan merebut kesempatan untuk memaksimalkan potensi diri.

oleh Gilar Ramdhani pada 24 Nov 2020, 00:00 WIB
Diperbarui 25 Nov 2020, 10:32 WIB
Ideafest 'Restart' 2020
Ideafest 'Restart' 2020.

Liputan6.com, Jakarta Gelaran IDEAFEST 2020 yang berlangsung dengan format virtual pada 5-15 November 2020 lalu mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan masyarakat, pelaku usaha dan industri. Meskipun tidak bisa bertatap muka langsung, ragam informasi terbaru dan bermanfaat serta dan hiburan menarik tetap dirasakan para peserta.

Mengusung tema "Restart", IDEAFEST 2020 mengajak seluruh elemen masyarakat di masa pandemi ini merevaluasi prioritas dan merebut kesempatan untuk memaksimalkan potensi diri. IDEAFEST pertama yang digelar virtual menampilkan lebih dari 110 tokoh dan 6 program yang relevan dengan tren industri kreatif saat ini meliputi IdeaTalks & Conference, IdeaSpark Forum, Experiential Expo, Music, dan Food & Beverage. IDEAFEST 2020 menyediakan akses informasi dengan beragam konten dan program yang dapat menginspirasi masyarakat. 

Terbagi dalam beberapa Channel yakni Tesla, Edison, Newton dan Bell, berikut ini beberapa cuplikan IdeaTalks  yang berlangsung 13-15 November 2020 pokok bahasan seputar dunia event/hiburan, pariwisata, perbankan, perfilman hingga sektor FMCG.

1. The Future of Event Industry in Indonesia: Post COVID-19

Ideafest 'Restart' 2020.
Ideafest 'Restart' 2020.

Sebagai instansi pemerintah yang menaungi industri pariwisata dan ekonomi kreatif, Kemenparekraf secara aktif mengisi Idea Talks & Conference di berbagai Channel. 

Melalui tema "The Future of Event Industry in Indonesia: Post COVID-19", Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf, Rizki Handayani menyampaikan beberapa misi dan rencana pemerintah berkenaan industri pariwisata terutama event di masa pandemi dan masa mendatang.

Di awal pemaparannya, Rizki mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki cita-cita menjadikan Indonesia sebagai destinasi event terbesar di Asia Tenggara. 

"Dalam 5 tahun kita fokusnya Asia Tenggara dulu. Menarik event-event besar luar negeri ke dalam negeri dan membesarkan serta mensupport event-event dalam negeri. Create event baru dan mendorong event-event daerah menjadi event bertaraf internasional," ungkap Rizki.

Namun karena situasi pandemi yang melanda Indonesia dan dunia, pemerintah saat ini fokus mendukung event-event dalam negeri dahulu.

"Karena ini pandemi, tentu kita tidak bisa tinggal diam saja. Pemerintah mensupport segala jenis event, April, Mei, Juni bersifat Online. Kemudian event-event bersifat Hybrid. Kedepan saya rasa event seperti ini (Hybrid) akan tetap berjalan. Ini adalah bagian dari kenormalan baru," ujar Rizki.

Ideafest 'Restart' 2020.
Ideafest 'Restart' 2020.

Lebih lanjut Rizki mengatakan bahwa pemerintah tengah mendorong penyelenggaraan event dengan format Hybrid. 

"Kita tetap harus punya offline event karena itu bagian dengan new normal. Pakai masker, pakai faceshield ini jangan hanya dianggap sementara, ini bisa menjadi bagian dari future lifestyle. Kalau tidak punya event langsung, gimana saja bisa merasakan," ungkap Rizki.

"Kita harus uji coba bagian dari kebiasaan baru. Ada atau tidak ada vaksin, kita harus punya kebiasaan baru. Tentunya, (jika) offline event protokol kesehatan harus dijalankan secara ketat. Pelaku event harus membuat gugus tugas untuk mengontrol orang masuk dan keluar (event)," tambah Rizki.

Ideafest 'Restart' 2020.
Ideafest 'Restart' 2020.

IdeaTalks yang berlangsung di Channel Edison IDEAFEST 2020 menghadirkan narasumber CEO dan Co-Founder Samara Media & Entertainment, Ben Soebiakto; CEO Berlian Entertainment, Dino Hamid dan Direktur Pengembangan Bisnis Jakpro, Mohammad Hanief Arie Setianto, Mohammad Hanief Arie Setianto.

Ben Soebiakto mengungkapkan bahwa situasi pandemi membuat seluruh dunia sedang dalam posisi "Restart" sehingga menjadi momen yang tepat bagi industri event di Indonesia untuk bereksplorasi.

Karena masa pandemi Covid-19 ini saya bisa bilang seluruh dunia sedang dalam proses Restart. Benar-benar ini dikasih tatanan baru untuk mendesain ulang, format yang baru, kreativitas yang baru. Ini adalah saat-saat yang perlu eksplorasi. Kita bisa belajar dan melihat berita-berita internasional," jelas Ben.

"Ini saatnya kita eksplorasi terus melalui format yang kita bikin. Saya percaya ini akhirnya akan mengumpulkan sebuah format yang bisa kita pelajari bersama. Tahun 2021 dan 2022  jauh lebih jelas, akan ada sebuah pembelajaran efektivitas dari Hybrid ini," tambahnya.

Dalam kesempatan ini, Dino Hamid menceritakan konsep Konser music Drive-in dan gambaran event kedepan. Sementara Hanief Arie Setianto mengabarkan perkembangan pembangunan Jakarta International Stadium yang ditargetkan selesai pada tahun 2021. Sebagai stadion kebanggaan Jakarta dan Indonesia, JIS akan dilengkapi fasilitas stadion bertaraf internasional yang tidak hanya untuk venue pertandingan sepakbola melainkan juga berbagai event lain.

Temukan informasi terbaru seputar pariwisata dan ekonomi kreatif di instagram @kemenparekraf.ri, @pesonaid_travel dan ikuti hashtag #WonderfulIndonesia #IndonesiaKreatif serta website www.kemenparekraf.go.id

2. Traveling Tales: The Art of Storytelling in Tourism

Ideafest 'Restart' 2020.
Ideafest 'Restart' 2020.

Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan dan primadona Tanah Air. Tidak hanya penggerak perekonomian, melainkan juga menjadi kebanggan Indonesia dimata negara-negara di dunia. Sejak pandemi datang, pariwisata menjadi sektor yang terdampak besar.

Untuk membangkitkan kembali pariwisata Indonesia, IDEAFEST 2020 dengan kreatif menghadirkan IdeaTalks dengan tema Traveling Tales: The Art of Storytelling in Tourism bersama Interpretation Enthusiast, Wiwien Tribuwani Wiyono Putri dan Researcher/Content Writer of Kembali Berwisata, Anjani Mutter.

Ideafest 'Restart' 2020.
Ideafest 'Restart' 2020.

Sebagai penulis dan juga traveler, Anjani mengaku salah satu hal yang belum banyak dieksplorasi adalah storytelling. Menurutnya masih sedikit platform yang menghadirkan informasi dan cerita terkait destinasi wisata.

"Menurut aku berwisata itu tidak hanya datang ke tempat itu dan foto-foto, ketemu landscape yang bagus dan ketemu orang, tetapi perlu tanya kenapa wisatanya kenapa bisa seperti in?" ujar Anjani.

Di masa pandemi ini, menjadi momen untuk evaluasi dan mencari tahu kendalanya dimana. Menurutnya untuk bisa menggali cerita lebih dalam bisa dari informasi digital, bertemu local heroes, termasuk tour guide dari wisata tujuan.

Ideafest 'Restart' 2020.
Ideafest 'Restart' 2020.

Wiwien Tribuwani menyebutkan bahwa storytelling itu luas. Semua orang punya cerita. Sejak bisa mulai berbicara mereka ingin berbagi cerita dengan caranya masing-masing. 

"Dalam pariwisata itu banyak sebenarnya cerita. Ada 3 komunitas besar, komunitas di destinasi, industri yang semua menyampaikan cerita dan turisnya itu sendiri," ujar Wiwien.

Wiwien  mengharapkan Indonesia dengan keberagaman dan potensi di setiap destinasi perlu memiliki cerita dan interpretasi yang bisa menyatukan kita.

"Ketika pulang dari jalan-jalan, orang bisa mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dan mendapatkan sesuatu yang bisa mengubah pola pikir kita," kata Wiwien.

Temukan informasi menarik dan inspirasi traveling destinasi Indonesia melalui akun instagram @pesonaid_travel yang merupakan Akun Resmi Promosi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

3. The Future of Mobile Banking

Ideafest 'Restart' 2020.
Ideafest 'Restart' 2020.

Dampak pandemi memang begitu dahsyat dan semua orang berharap segera berakhir. Dibalik musibah yang datang tanpa diundang ini ternyata berdampak pula pada transformasi digital. Semua hal kini serba digital, virtual dan online. Transaksi belanja online hingga penggunaan mobile banking meningkat dengan pesat.

Merespon hal tersebut, IDEAFEST 2020 menghadirkan IdeaTalks dengan  tema "The Future of Mobile Banking" bersama  Executive Vice President Bank BRI, Dhoni Ramadi Saharto Putra dan Content Creator & Entrepreneur, Ranggaz Laksmana. Sesi ini membahas seputar transformasi digital di tengah pandemi, dampak digitalisasi terhadap pelaku UMKM, hingga wajah mobile banking di masa depan. 

Untuk menjawab kebutuhan masyarakat masa kini dan mendatang serta membantu mereka untuk go digital, sebuah perbankan, menurut Dhoni harus menciptakan suatu produk yang mudah dan menjangkau masyarakat sampai ke seluruh pelosok Indonesia.

"BRI memiliki mobile banking yang bernama BRIMO. BRIMO menjadi produk champions di BRI karena segala sesuatu bisa dilakukan secara digitalisasi," ujar Dhoni.

Ideafest 'Restart' 2020.
Ideafest 'Restart' 2020.

Ke depan, lanjut Dhoni, BRIMO akan menjadi finansial supermarket. "Bukan hanya buka rekening sampai dengan transfer, cek mutasi satu tahun, cashless withdraw, transaksi berbasis QR Code. kedepannya kita akan bisa pesan tiket pesawat atau hotel, tanpa perlu ke luar/ke aplikasi lain," tutur Dhoni.

Sebagai finansial supermarket, mobile banking BRIMO nanti membantu konsumen yang mengalami kesulitan karena harus keluar masuk aplikasi hanya untuk transaksi tiket pesawat, pemesanan hotel, isi saldo e-wallet dan sebagainya.

"Untuk menjawab tantangan itu BRIMO di bulan Desember akan launching produk baru, Next Generation, kita posisikan untuk bisa Finansial Supermarket," tambah Dhoni.

Sebagai entrepreneur yang kerap menggunakan aplikasi mobile banking, Ranggaz Laksmana mengapresiasi langkah BRI. "Ini tentu mempermudah karena satu pintu saja (aplikasi)," ujar Ranggaz. 

Di samping meningkatkan layanan pada aplikasi mobile banking, BRI, kata Dhoni, juga terus meningkatkan keamanan data-data dan transaksi para nasabahnya dengan sistem keamanan berlapis. Selain itu, senantiasa mengedukasi nasabahnya untuk selalu waspada terhadap kejahatan siber.

Ikuti IdeaTalks lebih lengkapnya seputar The Future of Mobile Banking di sini. Temukan informasi menarik seputar dunia perbankan, finansial dan event BRI lainnya di media sosial BANK BRI dan website https://bri.co.id/

4. Breaking Into the Industry: Jason Iskandar First Feature Film

Ideafest 'Restart' 2020.
Ideafest 'Restart' 2020.

IDEAFEST 2020 selalu menampilkan sosok yang unik dan out of the box. Lewat tema "Breaking Into the Industry: Jason Iskandar First Feature Film" yang didukung oleh salah satu merek minuman teh dari Indofood, Ichi Ocha, IdeaTalks menghadirkan sosok dibalik film Akhirat : A Love Story. Di antaranya Produser, Shanty Harmayn, Sutradara, Jason Iskandar, dan Pemain Film, Della Dartyan. Film Akhirat : A Love Story bergenre Romance Fantasy menjadi film layar lebar pertama dari Jason Iskandar. Sebelum ini, Jason lebih banyak berkutat di film-film pendek. 

Film Akhirat : A Love Story sendiri saat ini tengah dalam proses pasca produksi dan direncanakan tayang pada Tahun 2021. Mengusung genre yang tak biasa, Shanty Harmayn mengungkapkan bahwa keputusannya untuk membuat film Akhirat : A Love Story dilatarbelakangi oleh ceritanya yang menarik, tidak melihat dari genrenya. Terlebih cerita tersebut datang dari Jason sendiri.

"Keputusan membuat film It's About All The Story. Selalu mengenai story, genre belakangan. Basically, the story is interesting, relevant. Menurut saya visi Jason juga sangat clear," ucap Shanty. 

Sebagai tokoh utama dalam film ini, Della Dartyan mengaku sangat tertarik sekaligus tertantang untuk bermain di film genre romance fantasy.

Ideafest 'Restart' 2020.
Ideafest 'Restart' 2020.

"Karena ini genre romance fantasy, otomatis baca naskah pertama kali pikiranku berkhayal kemana-mana. Jadi dibutuhkan imajinasi, itu yang menarik di sini, kita harus menghidupkan sebuah imajinasi menjadi sebuah karya," kata Della.

Jason mengungkapkan film Akhirat : A Love Story ini menarik untuk ditonton karena memiliki genre yang tidak biasa di Indonesia. Bercerita tentang perjalanan cinta sepasang kekasih dengan persoalan hidup yang sebenarnya juga banyak dialami orang-orang. Tokoh utama melakukan perjalanan yang extraordinary. 

"Akan ada banyak elemen seru dalam film ini. Pastinya akan merasakan banyak emosi, bahagia, marah, sedih, takut. Semua akan ada di film ini," ujar Jason.

Ideafest 'Restart' 2020.
Ideafest 'Restart' 2020.

Selain bicara mengenai film Akhirat : A Love Story, narasumber juga bicara seputar perkembangan industri film masa kini, termasuk berbagi pengalaman, tips dan trik terjun ke industri film dari sisi produser, sutradara, dan aktor. Ikuti IdeaTalks lebih lengkapnya seputar film Akhirat : A Love Story di sini.

Untuk aktivitas sehari-hari jangan lupa #SegerinGerahBodidanHati sama yang manisnya #PasBanget dari Ichi Ocha. Temukan informasi menarik lainnya dengan mengikuti media sosial  @ichiocha.id.

5. How Big Corporation Respond To Pandemic With Agile and Purpose-Driven Approaches

Ideafest 'Restart' 2020.
Ideafest 'Restart' 2020.

Director of PT Unilever Indonesia, Tbk, Ira Noviarti berbagi cerita dan strategi ketika sebuah perusahaan consumer goods atau FMCG terkemuka menyikapi pandemi dan menghadapi tantangan di masa depan.

Menjawab pertanyaan moderator perihal apakah Unilever Indonesia terdampak oleh pandemi? Ira Noviarti menjawab "Pastinya"

"Bisnis impact dari pandemi Covid-19 ini luar biasa, baik itu big corporation atau small corporation, pastinya terkena dampaknya. Dampak Covid-19 ini dirasakan di berbagai aspek kehidupan dan keseharian, yang paling fundamental aspek kesehatan," kata Ira Noviarti.

Namun dibalik dampak pandemi, terdapat beberapa kategori produk yang justru tumbuh yakni produk-produk dan bumbu masakan yang kerap dipakai di rumah. Ira mencontohkan royco, kecap Bango, teh Sariwangi. "Produk itu berkembang lebih cepat karena orang cenderung dirumah, banyak konsumsi di rumah, dan tidak ke luar rumah,"

Selain itu juga produk hygiene, hand sanitizer, sabun cuci tangan, pembersih lantai dan disinfektan juga tumbuh pesat.  Sementara untuk kategori produk yang terdampak mengalami penurunan, Ira menyebutkan ada produk skincare, hair care.

"Karena orang lebih banyak di rumah jadi produk-produk tersebut cenderung jarang digunakan," tutur Ira. 

Lebih lanjut Ira mengatakan pandemi juga telah mengubah kebiasaan masyarakat untuk belanja. Dimana aktivitas belanja online meningkat drastis berbanding terbalik dengan belanja ke supermarket. Dari biasanya mungkin seminggu sekali menjadi sebulan sekali. 

"Luar biasa memang impact pandemi ini terdapat bisnis perusahaan dan ekonomi," kata Ira.

Pada masa pandemi ini, prioritas Unilever Indonesia pun mengalami perubahan. "Kami berfokus pada tiga hal, people, supply & demand fulfillment, serta support community," kata Ira.

Ideafest 'Restart' 2020.
Ideafest 'Restart' 2020.

Kesehatan dan keselamatan masyarakat menjadi hal paling penting bagi Unilever Indonesia. Baik itu konsumen maupun karyawan yang masih harus bekerja. Termasuk menjaga betul mereka-mereka yang bekerja di pabrik, berinteraksi dengan produk-produk serta para sales division yang melakukan penjualan.

Ideafest 'Restart' 2020.
Ideafest 'Restart' 2020.

Selain menjelaskan tiga prioritas, Ira juga berbagi strategi perusahaan untuk bisa terus survive dan bertumbuh. Di antaranya menghadirkan channel baru seperti Unilever Home Delivery, Sahabat Warung, dan terus mengoptimalkan SDM melalui talent management.

Sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19, Unilever telah menyalurkan bantuan mencapai Rp 200 miliar dan juga mendukung 147 ribu toko tradisional. Ikuti IdeaTalks bersama Ira Noviarti lebih lengkapnya di sini. 

Temukan info terkini seputar Unilever Indonesia serta inspirasi gaya hidup ramah lingkungan & sosial melalui media sosial @unileveridn. 

 Untuk diingat, Ideafest 2020 akan menghadirkan para speakers yang akan sharing topik super keren dan sayang banget buat dilewatkan. Ideafest 2020 juga mendapat dukungan atau disponsori oleh Kementerian Pariwasata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), BoldXperience, Bank BRI, Blibli, Samsung, Ichi Ocha, Chiki, Sido Muncul, Unilever, Sari Husada.

Informasi selengkapnya tentang kunjungi https://ideafest.id/

Untuk diingat, Ideafest 2020 menghadirkan para speakers yang sharing mengenai topik super keren. Ideafest 2020 juga mendapat dukungan atau disponsori oleh Kementerian Pariwasata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), BoldXperience, Bank BRI, Blibli, Samsung, Ichi Ocha, Chiki, Sido Muncul, Unilever, Sari Husada.

 

(Adv)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya