Bos BKPM Jamin Investor KIT Batang Tak Pusing Urusan Sewa Tanah dan Izin

Investor yang akan beroperasi di KIT Batang tidak akan dihadapkan pada persoalan biaya sewa tanah yang mahal.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Des 2020, 14:11 WIB
Diterbitkan 08 Des 2020, 14:10 WIB
Panel V Rakornas Indonesia Maju
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Investor dipastikan akan mendapatkan sejumlah keuntungan berinvestasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Salah satunya dengan pembebasan biaya sewa tanah alias gratis di lahan kawasan industri anyar ini.

"Jadi, nanti untuk tanahnya di KIT Batang selama 5 tahun gratis," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Jakarta, Selasa (8/12/2020).

Bos BKPM ini mengatakan jika investor juga tak perlu repot untuk mengurus izin operasional ataupun usaha lain di KIT Batang. Sebab, BKPM akan membantu sepenuhnya terkait pengurusan izin di tingkat pusat maupun daerah.

"Jadi, BKPM bisa mengurus perizinan usaha sepenuhnya sebaik di tingkat pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi atau hingga kabupaten/kota. Supaya kita juga merubah imej yang selama ini Indonesia dikenal sebagai negara dengan konteks pengurusan izin berusaha tersulit," jelas dia.

Bahlil menegaskan jika keterlibatan lebih BKPM dalam pengurangan perizinan berusaha juga dimaksud untuk memangkas ego sektoral antar kementerian/lembaga terkait yang dinilai sudah tahap akut.

"Memang pengalaman saya waktu di Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) ngeri-ngeri sedap kalau sudah berusan dengan pengurusan perizinan ini karena besarnya ego sektoral antar kementerian/lembaga terkait," tegas dia.

Dia menyebut, investor yang akan beroperasi di KIT Batang tidak akan dihadapkan pada persoalan biaya sewa tanah yang mahal dan peliknya mengurus perizinan berusaha. "Jadi investor hanya cukup bawa modal dan teknologi saja untuk operasional," jelas dia.

 

Saksikan Video Ini

Kawasan Industri Terbaik

KIT Batang.
Presiden Joko Widodo, beserta Menteri BUMN, para Menteri terkait serta Kepala BKPM meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah pada Selasa, 30 Juni 2020. Dok BUMN

Sebelumnya, Bahlil Lahadalia mendapuk Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang sebagai kawasan industri yang terbaik di Indonesia, setidaknya hingga saat ini.

Sebab KIT Batang diklaim mampu memberikan pelayanan yang prima terhadap investor dan memiliki fasilitas penunjang usaha yang lengkap.

"Kita bangun kawasan industri di Batang itu adalah kawasan industri yang saya meyakin terbaik. Kenapa saya katakan terbaik?. Dari sisi pelayanan moto kita adalah silakan para investor datang membawa modal datang membawa teknologi biarlah pemerintah yang mengurus izinnya," jelas dia, Rabu (16/9).

Kemudian, harga tanah di KIT Batang diklaim lebih murah dibandingkan kawasan industri negara Vietnam. Di mana lahan industri dibanderol tidak lebih dari Rp1 juta.

"Tanahnya akan jauh lebih murah ketimbang Vietnam. Saya harus jujur mengatakan itu. Tanahnya di bawah 1 juta, bahkan ada tanah yang harganya cuma 500 sampai 600 ribu," paparnya.

Selain itu, tanah kawasan industri anyar ini dipastikan sepenuhnya aman dari persoalan pembebasan lahan. "Izin tanahnya ga punya urusan sosial, karena negara sudah selesaikan," ujarnya

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya