Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka mendorong daya saing kawasan industri guna mencapai pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI meneken Nota Kesepahaman (MoU) dengan Himpunan Kawasan Industri (HKI) di Menara BRILiaN, Jakarta, Kamis (18/3/2025).
Direktur Commercial, Small & Medium Business BRI, Amam Sukriyanto menegaskan bahwa dari sisi perbankan, BRI siap mendukung pertumbuhan industri manufaktur dengan layanan dan produk unggulan yang mendukung ekosistem bisnis kawasan industri. Ia optimistis, pertumbuhan industri manufaktur ke depan makin meningkat.
Baca Juga
"BRI selalu mendukung upaya-upaya positif yang membawa industri Indonesia terus tumbuh pesat dan dengan sinergi bersama HKI, kami optimistis mengoptimalkan pertumbuhan bisnis kawasan industri di seluruh Indonesia melalui layanan perbankan yang komprehensif," tegasnya.
Advertisement
Selaras dengan itu, Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza mengungkapkan bahwa kawasan industri bukan sekedar lokasi industri, tetapi juga sebagai pusat ekosistem industrialisasi yang mendorong produktivitas nasional.
"Kinerja sektor industri pengolahan non migas tetap menjadi andalan atau tulang punggung perekonomian Indonesia," ungkapnya.
Sumbang PDB Terbesar
Faisol membeberkan, pada tahun 2024, sektor industri pengolahan non migas masih menjadi penyumbang PDB nasional terbesar yaitu 17,16 persen dengan tingkat pertumbuhan sebesar 4,75 persen, dan memberikan penerimaan pajak terbesar hingga mencapai angka 25,84 persen.
"Pencapaian ini menunjukkan bahwa sektor industri pengolahan non migas tetap memiliki peran vital dalam perekonomian kita, yaitu sebagai sektor utama pencipta nilai tambah dan lapangan pekerjaan," bebernya.
Sebagai informasi, MoU antara BRI dengan HKI dihadiri oleh para pemangku kepentingan, termasuk dari pemerintah hingga pelaku usaha ini pun menjadi wadah bagi para peserta untuk berdiskusi mengenai tantangan dan peluang industri, serta merumuskan strategi dan rekomendasi kebijakan guna memperkuat daya saing kawasan industri di Indonesia.
(*)
Advertisement
